TEMPO.CO, Bandung - Menteri Susi Pudjiastuti mengaku diprotes netizen soal peledakan kapal. Alasannya, peledakan kapal di laut dituding membuat sampah baru.
“Gambarnya sengaja dibikin seram, harus dibom,” kata Susi kepada hadirin acara Talk Show and Exhibition "Festival Membumikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa", di Grha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung, Selasa 26 Februari 2019.
Baca juga: Menteri Susi Sindir Kampus Fakultas Kelautan Jauh dari Laut
Menurut Susi, peledakan kapal itu dengan cara dipasangi dinamit lalu ditembak. Setelah itu kapalnya karam turun ke bawah permukaan laut. Adapun kapal yang besar ditenggelamkan dengan cara dilubangi. “Kapal itu akan jadi monumen di Pangandaran untuk atraksi turis,” ujarnya.
Selain itu ia juga berencana membuat museum. Isinya beberapa contoh bagian kapal beberapa negara yang ditangkap. Menurut Susi, pemerintah telah menenggelamkan 488 kapal pencuri ikan yang beroperasi di perairan Indonesia. Sejak 2015 pula ekonomi dari sektor perikanan Indonesia memimpin, katanya.
Pendapatan domestik bruto dua negara Asia Tenggara menurutnya turun. Itu karena mereka sebelumnya dapat ikan curian dari Indonesia. “Kalo lu mau, beli dong jangan nyuri,” kata Susi.
Kasus terbaru yaitu TNI Angkatan Laut menangkap empat kapal pencuri ikan berbendera Vietnam di perairan Natuna Utara, Ahad, 24 Februari 2019. Mereka kedapatan mencuri ikan dengan alat tangkap trawl di Landas Kontinen Laut Natuna, Indonesia.
Dalam sebulan terakhir ini, kata Susi, kapal-kapal pencuri ikan dari Vietnam kerap melibatkan kapal patroli milik pemerintah Vietnam, Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS).
Pada kasus terbaru, kapal pemerintah Vietnam menerobos masuk ke wilayah ZEE Indonesia dan melakukan manuver. "Yang mengancam dengan berupaya untuk menghalangi pengawalan 4 (empat) kapal ikan hingga membahayakan KRI TOM-35,7." kata Menteri Susi.