TEMPO.CO, Bandung - "Bulan malam nanti jam 3:25 akan mengelilingi Ka'bah. Saat itu pula langit akan berwarna biru muda." Pesan ini beredar kembali di sejumlah akun media sosial. "Hoax lama itu diulang-ulang," kata Thomas Djamaluddin, Kamis, 28 Februari 2019.
Baca juga: Supermoon Dikaitkan dengan Bencana, Ini Kata Pegiat Astronomi
Periset Astronomi- Astrofisika yang kini menjadi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu mengatakan, bulan tidak mungkin bergerak mengelilingi Kabah. "Langit dinihari juga tidak mungkin berwarna biru muda," katanya.
Menurut Djamaluddin, pergerakan harian bulan berpola dari timur ke arah barat. Karena itu tidak mungkin bulan berputar mengelilingi Kabah.
Soal langit biru itu ada alasannya disebut kabar bohong atau ngibul, alias hoax. Warna langit malam adalah hitam karena tidak ada cahaya matahari. "Hoax tidak ada penjelasan ilmiahnya," ujar dia.
Beredar kabar dari unggahan yang isinya menyebutkan bahwa pada dinihari pukul 03.25 bulan akan mengelilingi Kabah. Langit juga akan berwarna biru muda. Kabar ini sudah pernah beredar tahun 2017.
Momentum itu disebut sebagai waktu yang tepat untuk penerimaan doa, meminta doa, dan bertobat. Waktu kejadiannya setiap 100 ribu tahun sekali.
"Hari ini di malam hari siapa pun yang berdoa akan diterima. Bulan akan melakukan Tawaaf (berkeliling) di sekitar Kabah."
Di bagian akhir kabar hoax itu, tertulis permintaan untuk mengirimkan kabar itu ke tiga grup media sosial dan orang dekat.