TEMPO.CO, Jakarta - Kedua smartphone lipat, Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X menjadi perangkat yang banyak menyita perhatian dalam acara Moble World Congress (MWC) 2019, di Barcelona, Spanyol. Namun, CEO Bisnis Seluler Huawei Richard Yu memberikan komentar miring terkait desain dari pesaingnya itu.
"Huawei di satu titik bekerja pada tiga proyek telepon lipat yang berbeda secara bersamaan, salah satunya terlihat sangat mirip dengan Galaxy Fold. Tapi entah bagaimana, bahkan Huawei lebih baik dari itu, secara pribadi ia membunuh perkembangannya, karena itu buruk," ujar Richard Yu kepada businessinsider, seperti dikutip gsm arena, Kamis, 28 Februari 2019.
Baca juga: Perang Smartphone Lipat: Samsung Galaxy Fold vs Huawei Mate X
Galaxy Fold memiliki layar 4,6 inci Super AMOLED ketika dilipat dan dapat dibuka dengan layar 7,3 inci AMOLED Dinamis, cukup besar dan memungkinkan multitasking tiga aplikasi. Smartphone lipat ini mengisi peran ponsel dan tablet, yang hadir dengan chipset Snapdragon 855 dan RAM 12 GB, dengan memori internal 512 GB.
Sedangkan Huawei Mate X memiliki layar 8 inci dengan resolusi 2480x2200 piksel. Sedangkan ketika perangkat dilipat, layar utama menjadi 6,6 inci dengan resolusi 2480x1148 piksel, yang memiliki rasio 19,5:9, yang merupakan layar OLED. Sementara, terdapat pemindai sidik jari di bagian samping, yang juga berfungsi sebagai tombol power.
"Saya merasa memiliki dua layar, layar depan dan layar belakang, membuat ponsel terlalu berat," kata Ricard Yu melanjutkan tentang Galaxy Fold.
Meskipun begitu, cukup jelas bahwa smartphone lipat merupakan perangkat yang dibilang istimewa untuk saat ini. Karena kedua merek tersebut melebeli ponsel itu dengan harga yang tinggi, Galaxy Fold dihargai 2.000 Euro atau setara dengan Rp 32 juta, dan Mate X dibanderol 2.299 Euro setara Rp 37 juta.
Simak kabar terbaru tentang Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X hanya di kanal Tekno Tempo.co
GSMARENA | BUSINESSINSIDER