TEMPO.CO, Bandung - Banjir bandang yang menerjang pemukiman warga di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, disebabkan luapan Sungai Cibitung.
Baca: Banjir Bandang di Pangalengan, BNPB Sebut Dua Faktor Penyebab
Banjir di kawasan dataran tinggi itu terjadi Jumat, 1 Maret 2019. Hari ini warga bersama petugas dan relawan membersihkan sisa lumpur bawaan banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Sudrajat mengatakan sebanyak 252 rumah warga terdampak banjir bandang. "Ada enam rumah rusak berat dan tiga jembatan permanen," katanya Sabtu, 2 Maret 2019.
Banjir bandang itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB saat hujan deras mengguyur Jumat, 1 Maret 2019. Sebanyak tiga rukun warga kebanjiran. Rinciannya RW 13 ada 82 rumah, RW12 (155) dan RW 10 (15), jumlah totalnya 252 rumah.
Tim bantuan dari pihak kecamatan, Koramil, Polsek, BPBD, Pos Damkar Kecamatan Pangalengan, pemerintah desa Margamukti, dan masyarakat mengevakuasi warga yang terdampak ke rumah orang tua atau saudaranya.
Pekerjaan lain, kata Sudrajat, yaitu membersihkan lumpur akses jalan desa dan gang. Selain itu juga membersihkan puing-puing kayu dan membantu warga masyarakat mengangkat barang, kursi, lemari, kasur dll ke tempat yang aman.
Sebelum kejadian banjir, hujan deras turun sejak Jumat pukul 09.00 WIB, Jumat, 1 Maret 2019.
Debit air dari hulu sungai Cibitung tidak dapat tertampung. "Sehingga meluap ke jalan raya Kertamanah," ujar Sudrajat.
Bantuan yang diperlukan sementara ini bagi warga korban banjir bandang Pangalengan yaitu makanan, minuman, dan peralatan berupa cangkul dan sejenisnya.
ANWAR SISWADI