Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Astronom Jepang Deteksi Lubang Hitam Tersembunyi

image-gnews
Lubang hitam. wired.com
Lubang hitam. wired.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Astronom Jepang mendeteksi lubang hitam yang tersembunyi berkat pengamatan terhadap awan gas antarbintang. Tim peneliti yang dipimpin Shunya Takekawa dari National Astronomical Observatory of Japan memperhatikan sebuah awan gas bergerak aneh di dekat pusat galaksi yang berjarak 25.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Sagittarius.

Teori Relativitas Albert Einstein Soal Lubang Hitam Kini Terbukti

"Analisis kinematik terperinci mengungkapkan bahwa massa yang sangat besar, 30.000 kali Matahari, terkonsentrasi di wilayah yang jauh lebih kecil daripada Tata Surya kita," ujar Takekawa, seperti dilansir laman scitechdaily, Ahad, 3 Maret 2019.

Lubang hitam adalah benda dengan gravitasi sangat kuat sehingga segala sesuatu, termasuk cahaya, bisa tersedot ke dalam dan tidak bisa lepas. Karena lubang hitam tidak memancarkan cahaya, para astronom harus menyimpulkan keberadaannya dari efek gravitasi yang dihasilkannya pada benda lain. 

Para peneliti itu menggunakan ALMA (Atacama Large Millimeter/ submillimeter Array) untuk melakukan pengamatan resolusi tinggi terhadap awan. Mereka menemukan awan berputar-putar di sekitar benda besar yang tak terlihat. Takekawa menyebut awan gas tersebut dengan HCN – 0,009-0,044. 

"Dengan menganalisis awan anomali lainnya, kami berharap dapat mengekspos lubang hitam lainnya".

Dalam penelitian yang terbit dalam The Astrophysical Journal Letters pada 20 Januari 2019 itu, lubang hitam tersebut adalah salah satu dari 100 juta lubang hitam yang diperkirakan akan mengintai di Galaksi. Hasil ini memberikan metode baru untuk mencari lubang hitam tersembunyi lainnya dan membantu peneliti memahami pertumbuhan dan evolusi lubang hitam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang profesor dari Universitas Keio yang juga termasuk tim peneliti, Tomoharu Oka, menambahkan bahwa ada hal yang sangat pneting dari lubang hitam itu. Menurutnya lubang hitam massal ini ditemukan hanya 20 tahun cahaya dari lubang hitam supermasif di pusat Galactic.

Penelitian Baru Ungkap Lubang Hitam Supermasif Melahap Bintang

"Di masa depan, itu akan jatuh ke dalam lubang hitam supermasif; seperti gas yang saat ini jatuh ke dalamnya. Ini mendukung model merger pertumbuhan lubang hitam," tutur Oka.

Lubang hitam memiliki massa mulai dari sekitar 5 kali massa Matahari hingga jutaan kali. Para astronom berpikir bahwa lubang hitam kecil bergabung dan berangsur-angsur tumbuh menjadi besar, tapi tidak ada yang pernah menemukan lubang hitam massal menengah, ratusan atau ribuan kali massa Matahari.

SCITECHDAILY | THE ASTROPHISICAL JOURNAL LETTER 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

18 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

23 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

24 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

25 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.


Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.


Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

20 Desember 2023

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

Para astronom meyakini lubang hitam lahir dari runtuhnya bintang-bintang raksasa.


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.


Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

7 November 2023

Tim peneliti NASA berhasil menemukan tanda-tanda lubang hitam yang sedang berkembang hanya 470 juta tahun pascaperistiwa Dentuman Besar (Big Bang). (NASA)
Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

Lubang hitam tersebut berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah disaksikan sebelumnya.


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.