Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PVMBG: Tinggi Gunung Anak Krakatau Sekarang 156,9 Meter

image-gnews
Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis, 19 Juli 2018. Untuk gempa vulkanik dangkal tercatat 38 kali dengan amplitudo 3-30 mm dan durasi 5-15 detik. Lalu gempa vulkanik dua kali dengan amplitudo 29-30 mm, S-P 1-1,5 detik, dan durasi 10-20 detik. ANTARA FOTO/Elshinta
Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis, 19 Juli 2018. Untuk gempa vulkanik dangkal tercatat 38 kali dengan amplitudo 3-30 mm dan durasi 5-15 detik. Lalu gempa vulkanik dua kali dengan amplitudo 29-30 mm, S-P 1-1,5 detik, dan durasi 10-20 detik. ANTARA FOTO/Elshinta
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengoreksi ketinggian Gunung Anak Krakatau. “Tingginya sekarang 156,9 meter di atas permukaan laut,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan saat dihubungi Tempo, Senin, 11 Maret 2019.

Baca: PVMBG Larang Dekati Kawasan Gunung Anak Krakatau, Ini Sebabnya
Baca: PVMBG: Gunung Anak Krakatau Mengalami Kegempaan Tremor Menerus
Baca: Letusan Strombolian Gunung Anak Krakatau Kembali Muncul

Hendra mengatakan, perhitungan terbaru itu lebih akurat setelah tim PVMBG mendatangi Pulau Gunung Anak Krakatau untuk melakukan pengukuran manual ketinggian gunung tersebut pekan lalu. “Sekarang yang terbaru menggunakan levelling, alat untuk mengukur seperti di jalan, pakai alat itu,” kata dia.

Menurut Hendra, ketinggian Gunung Anak Krakatau tersebut hilang akibat rangkaian letusan gunung tersebut pada akhir 2018 lalu. “Bagian tengah tubuh Gunung Anak Krakatau itu seperti ada dua tubuh. Yang paling tingginya itu hilang, tinggal tubuh pertama yang kelihatan agak terpisah,” kata dia.

Hendra mengatakan, diameter gunung tersebut juga berkurang. Volume tubuh gunung tersebut mengecil, tapi dia tidak ingat persis. “Ada hitungannya,” kata dia.

PVMBG terakhir melakukan pengukuran ketinggian Gunung Anak Krakatau pada September 2018, sebelum gunung tersebut meletus yang menyebabkan sebagian tubuh gunung tersebut hilang.

Pada September 2018, PVMBG mengukur ketinggian gunung itu 338 meter di atas permukaan laut. Pengukuran tersebut mengoreksi ketinggian gunung api yang masih terus tumbuh itu yang sebelumnya tercatat 305 meter.

Pengukuran ketinggian Gunung Anak Krakatau tersebut dilakukan bersamaan dengan pemasangan alat Tilt Meter untuk mengukur deformasi tubuh gunung tersebut. “Kita tambah alat deformasi, itu di puncak Gunung Anak Krakatau yang sekarang,” kata Hendra.

Hendra mengatakan, peralatan pengukur deformasi tersebut untuk merekam pergerakan tubuh gunung. “Kita ingin merekam semua pergerakan di tubuh gunung. Jadi pergerakan apa, getaran apa, kita bisa rekam semua,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebulan sebelumnya, PVMBG juga mengirim tim untuk memasang seismometer, alat untuk mengukur aktivitas kegempaan, di Gunung Anak Krakatau. Alat tersebut untuk mengganti alat sama yang hancur saat erupsi gunung tersebut. “Alat yang lama sudah hancur karena letusan Anak Krakatau. Sekarang sudah dipasang alat seismik,” kata dia.

Alat seismometer dan alat pengukur deformasi tersebut merupakan standar peralatan yang dipasang PVMBG untuk memantau aktivitas gunung api. “Itu standar dari kantor Pusat Vulkanologi, ada alat seismik dan alat deformasi, idealnya. Tapi kadang-kadang alat tersebut rusak, atau dicuri,” kata dia.

Dalam waktu dekat tim akan dikirim lagi untuk memasang satu alat lagi. “Rencananya kita akan lengkapi dengan alat GPS. Tapi ini dalam proses pelelangan, pembelian. Dengan alat ini kita harapkan bisa menghitung kedalaman sumber dari pusat aktivitas gunung,” kata dia.

Idealnya, ada empat peralatan seismometer yang dipasang untuk memantau aktivitas di tubuh gunung api. “Kita baru (memasang) dua. Mudah-mudahan dengan GPS ini, dengan pemasangan tiga alat, kita bisa melakukan deteksi lebih akurat,” kata Hendra.

Dari pengamatan sementara aktivitas Gunung Anak Krakatau relatif cenderung menurun. “Sekarang relatif tidak ada peningkatan (aktivitas) lagi, menurun. Ini sedang kita evaluasi. Sambil pasang alat, kita evaluasi juga,” kata dia.

Sementara untuk evaluasi status aktivitas Gunung Anak Krakatau belum diputuskan. PVMBG masih menetapkan status aktivitas Gunung Anak Krakatau pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak 27 Desember 2018 lalu. PVMBG melarang aktivitas warga dalam radius 5 kilometer dari kawah gunung tersebut.

Dikutip dari laporan harian Kebencanaan Geologi lembaga tersebut, pantauan visual gunung tersebut tidak teramati asap dari kawah gunung itu. Gunung Anak Krakatau tercatat erupsi terakhir terjadi pada 23 Februari 2019 menghasilkan ketinggian kolom abu 500 meter.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gunung Marapi Kembali Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Bandara Minangkabau Dibatalkan

1 hari lalu

Gunung Marapi yang mengeluarkan batu pijar terlihat dari Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Jumat 23 Februari 2024 malam. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak Senin (19/2/2024) hingga Jumat (23/2) sore, aktivitas gunung yang berstatus siaga level III tersebut meningkat dengan 13 kali letusan dan 219 kali hembusan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Bandara Minangkabau Dibatalkan

Letusan Gunung Marapi disertai dengan suara gemuruh dan hujan abu tipis di beberapa wilayah sekitar gunung.


Dugaan Pemicu Gempa Bawean: Sesar Tua yang Mengarah ke Muria?

5 hari lalu

Dugaan sesar pemicu Gempa Bawean M5,9, M5,3, dan M6,5 pada Jumat 22 Maret 2024. BMKG
Dugaan Pemicu Gempa Bawean: Sesar Tua yang Mengarah ke Muria?

Setelah magnitudo 5,9 lalu 5,3 dan M6,5 pada Jumat, Gempa Bawean terkini yang bisa dirasakan berkekuatan M4,6, terjadi pada Sabtu malam ini.


Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali dengan Letusan Setinggi 1 Kilometer

20 hari lalu

Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 9 Maret 2024, pukul 08.28 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali dengan Letusan Setinggi 1 Kilometer

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru.


Aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat Terus Meningkat

24 hari lalu

Seorang warga melihat Erupsi Gunung Marapi yang kembali terjadi di Sumatera Barat, Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat Terus Meningkat

PVMBG mencatat terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat sejak awal Maret 2024. Masyarakat di sekitarnya diimbau waspada.


Kondisi Terbaru Gunung Tangkuban Parahu, Waspada Potensi Bahaya Erupsi Freatik

27 hari lalu

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Kondisi Terbaru Gunung Tangkuban Parahu, Waspada Potensi Bahaya Erupsi Freatik

Menurut Hendra, aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu pada periode Februari 2024 didominasi oleh gempa-gempa berfrekuensi rendah.


60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

28 hari lalu

Gunung Marapi yang mengeluarkan batu pijar terlihat dari Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Jumat 23 Februari 2024 malam. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak Senin (19/2/2024) hingga Jumat (23/2) sore, aktivitas gunung yang berstatus siaga level III tersebut meningkat dengan 13 kali letusan dan 219 kali hembusan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.


PVMBG: Status Gunung Ile Lewotolok Naik dari Waspada ke Siaga

31 hari lalu

Gunung Ile Lewotolok. google.co.id
PVMBG: Status Gunung Ile Lewotolok Naik dari Waspada ke Siaga

PVMBG menyatakan status Gunung Ile Lewotolok naik dari waspada ke siaga akibat peningkatan aktivitas yang signifikan.


PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

31 hari lalu

Pegawai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengambil sampel tanah di lokasi bencana tanah bergerak di Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 28 April 2019. Lubang serupa pernah terjadi di Kecamatan Nyalindung, September 2018.  ANTARA/Budiyanto
PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

PVMBG memodernisasi sistem pemantauan gunung api pada 2023.


Gempa Magnitudo 5,7 di Banten Disebut Megathrust, Begini Penjelasannya

32 hari lalu

Peta Gempa Baiyah, Banten sebesar M 5,7 pada Minggu malam, 25 Februari 2024. X.COM/BMKG
Gempa Magnitudo 5,7 di Banten Disebut Megathrust, Begini Penjelasannya

Gempa terbaru berkekuatan M5,7 dari selatan Banten tergolong megathrust. Apa itu megathrust?


Gunung Dukono di Maluku Utara Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 2,7 Kilometer

34 hari lalu

Kolom abu vulkanik membumbung keluar dari kawah Gunung Dukono yang berlokasi di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, Sabtu, 24 Februari 2024. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Dukono di Maluku Utara Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 2,7 Kilometer

Sepanjang Jumat, Gunung Dukono tercatat mengalami 12 kali gempa letusan.