TEMPO.CO, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, Gunung Merapi mengalami 10 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu, 10 Maret 2019, mulai pukul 00:00-24:00 WIB.
Berdasarkan pernyataan resmi BPPTKG pada Senin, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat dua kali gempa hybrid atau fase banyak, dua kali gempa tektonik, dan satu kali gempa frekuensi rendah.
Baca Juga:
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Hidupkan Ronda Merapi
Pada pengamatan visual, tampak asap solfatara berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.
Pada periode pengamatan sejak Minggu (10/3) pukul 18:00 WIB hingga Senin (11/3) pukul 06:00 WIB, BPPTKG tidak mencatat adanya guguran lava yang keluar dari Gunung Merapi.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.