Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terungkap, Misteri Gunung Es Hijau di Antartika

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Gunung Es Hijau di Antartika, Februari 1992. (Dok. AGU/Journal of Geophysical Research: Oceans/Kipfstuhl).
Gunung Es Hijau di Antartika, Februari 1992. (Dok. AGU/Journal of Geophysical Research: Oceans/Kipfstuhl).
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan berhasil mengungkap mengapa beberapa gunung es di Antartika berwarna hijau.

Penyebab warna kehijauan tersebut bisa jadi karena  adanya debu besi oksida, yang terkena gletser di daratan Antartika.

Ilmuwan Ungkap Misteri Gempa Es yang Mengguncang Antartika

Jika teori tersebut benar, artinya bahwa gunung hijau di Antartika bukan hanya menjadi ciri khas samudera selatan, tetapi penting untuk pergeseran nutrisi laut.

"Ini seperti membawa paket ke kantor pos," kata pemimpin studi Stephen Warren, ahli glasiologi di Universitas Washington, Sabtu 9 Maret 2019. "Gunung es dapat mengirimkan zat besi ini ke laut jauh, dan kemudian melebur dan mengirimkannya ke fitoplankton yang menjadikannya makanan."

Misteri Gunung Es Hijau

Warren telah meneliti gunung es hijau selama lebih dari 30 tahun. Dia pertama kali mengambil sampel dari salah satu bongkahan es hijau ini pada tahun 1988, di dekat hamparan es Amery di Antartika Timur.

"Ketika kami naik ke gunung es itu, hal yang paling menakjubkan sebenarnya bukan warna melainkan kemurniannya. Es ini tidak memiliki gelembung. Jelas bahwa itu bukan es gletser biasa," kata Warren.

Sebagian besar es gletser berwarna putih ke biru-biruan. Semakin biru es, semakin tua usia gletser.

Es hijau itu sama-sama bebas gelembung, namun terlihat hijau bukannya biru. Warren dan timnya segera menemukan bahwa es hijau bukan berasal dari gletser, tetapi dari es laut.

Pentingkah es tersebut?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Awalnya, tim berpikir bahwa bahan organik yang tertahan di laut menyebabkan es berwarna hijau. Karena karbon terlarut berwarna kuning, mereka beralasan, birunya es berbaur dengan bahan organik akan menyebabkan es berwarna hijau.

Tetapi penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa es tersebut berwarna hijau justru karena tidak memiliki bahan organik lainnya.

Gunung Es Seluas 2 Kali New York Terancam Lepas dari Antartika

Ketika gunung es pecah di Antartika, es tersebut biasanya berwarna biru ke putihan. Tapi kisah gunung es hijau yang mengapung di sekitar bagian benua Antartika tersebut telah diceritakan oleh para pelaut setidaknya sejak tahun 1900-an.

Dalam Journal of Geophysical Research: Ocean, pada 10 Januari 2019, Warren dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa es laut di bagian bawah hamparan Es Amery memiliki 500 kali lebih banyak zat besi daripada es gletser di atasnya.

Besi ini berasal dari bebatuan di bawah Lapisan Es Antartika, yang digiling menjadi bubuk halus saat gletser bergerak di atasnya. Besi yang diikat es, teroksidasi saat menyentuh air laut. Partikel besi oksida yang dihasilkan mengambil warna hijau ketika cahaya menerobosnya.

NASA Temukan Molekul Air Bergerak di Permukaan Bulan

Para peneliti perlu mengambil lebih banyak sampel gunung es dan secara kimia menganalisis mineral untuk memastikan teorinya benar. Jika mereka benar, gunung es hijau mungkin menjadi transportasi penting untuk zat besi ke lokasi yang jauh di Samudra Selatan.

Zat besi adalah nutrisi utama untuk pertumbuhan fitoplankton, tetapi persediaannya terbatas di Antartika.

NABILA HANUM | LIVESCIENCE | EXPRESS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Muda Indonesia Ikut Ekspedisi Jelajahi Antartika

43 hari lalu

Bongkahan es raksasa yang terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf di Antartika. Kredit: ESA/Earth Observation
Ilmuwan Muda Indonesia Ikut Ekspedisi Jelajahi Antartika

Gerry Utama dari Indonesia ikut ekspedisi ke kutub selatan untuk menjelajahi Antartika.


Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

51 hari lalu

Cina membangun pusat penelitian Brasil di Antarktika senilai US$ 100 juta. [SOUTH CHINA MORNING POST]
Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

Kelompok peneliti dari Cina akan mengebor danau subglasial besar di bawah kedalaman es Antarktika


Impian Berlayar ke Antartika Buyar, Kapal Pesiar Diam-diam Ubah Rute Perjalanan

14 Februari 2024

Ilustrasi kapal pesiar. Freepik.com/Chandlervid85
Impian Berlayar ke Antartika Buyar, Kapal Pesiar Diam-diam Ubah Rute Perjalanan

Penumpang kapal pesiar ini sudah membayar mahal, sampai Rp203 juta per orang untuk ikut ke Antartika.


Ilmuwan Berusaha Ungkap Teka-teki Es Laut Antartika

22 Januari 2024

Bongkahan es raksasa yang terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf di Antartika. Kredit: ESA/Earth Observation
Ilmuwan Berusaha Ungkap Teka-teki Es Laut Antartika

Ilmuwan meneliti penyebab berkurangnya lapisan es di Antartika. Bisa membantu pemerintah merencanakan cara merespons kenaikan air laut.


Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

9 Januari 2024

Sensus Penguin Antartika
Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

Mikroplastik di Antartika dikaji pada kotoran penguin dan air.


Tak Perlu Jauh ke Eropa 8 Destinasi di India ini Juga Bisa Melihat Hujan Salju

10 Desember 2023

Shimla, India. Unsplash.com/Tushar Sharma
Tak Perlu Jauh ke Eropa 8 Destinasi di India ini Juga Bisa Melihat Hujan Salju

Jika ingin menyaksikan hujan salju di India, berikut ini beberapa tempat terbaiknya


5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

9 Desember 2023

kota reykjavik Islandia (Pixabay.com)
5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

Mengapa tak ada nyamuk di Islandia? Berikut beberapa fakta unik tentang negara Pulau Es ini. Apa saja?


Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

27 Oktober 2023

Sebuah ilustrasi menunjukkan bagaimana lanskap seukuran Belgia yang terletak di Wilkes Land, Antartika Timur akan tampak jika lapisan es tebal yang menutupinya terangkat. Stewart Jamieson, Universitas Durham/Handout melalui REUTERS
Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

Lanskap kuno yang terbentuk oleh sungai terungkap jauh di bawah es Antartika.


Tinggi Gunung Mont Blanc Susut Lebih dari Dua Meter dalam Dua Tahun

6 Oktober 2023

Gunung Mont Blanc. Sumber: Getty Images/mirror.co.uk
Tinggi Gunung Mont Blanc Susut Lebih dari Dua Meter dalam Dua Tahun

Peneliti Prancis menemukan tinggi gunung Mont Blanc menyusut lebih dari dua meter dalam dua tahun.


Gletser Mencair, Himalaya Banjir Bandang hingga Sebabkan 14 Tewas

5 Oktober 2023

Gunung Nanda Devi yang tertutup salju terlihat dari kota Auli, di negara bagian Himalaya utara Uttarakhand, India 25 Februari 2014. REUTERS/Stringer
Gletser Mencair, Himalaya Banjir Bandang hingga Sebabkan 14 Tewas

Tentara India menjadi korban banjir bandang akibat mencairnya gletser di Pegunungan Himalaya.