TEMPO.CO, Jakarta - NASA akhirnya akan membuka serangkaian sampel yang dibawa dari permukaan bulan hampir 50 tahun setelah dikumpulkan dalam misi Apollo, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 13 maret 2019.
Baca: NASA Rilis Gambar Planet Jupiter yang Mirip Bumi
Baca: NASA Temukan Molekul Air Bergerak di Permukaan Bulan
Baca: NASA Akan Kirim Tim Wanita Pertama ke Stasiun Luar Angkasa
NASA mengungkapkan minggu ini mereka menentukan dua tim untuk menganalisa bahan-bahan tua dari misi Apollo 15 dan 17.
Tim itu berasal dari lembaga penelitian NASA dan universitas AS, untuk memeriksa sampel yang masing-masing diberi hibah $ 8 juta atau sekitar Rp 114 miliar untuk penelitian mereka.
Para ilmuwan di Goddard Space Flight Center NASA akan menyelidiki sampel bulan untuk lebih memahami senyawa organik di bulan, dan bagaimana bahan-bahan ini tahan terhadap efek sinar kosmik.
NASA memilih dua proposal sebagai bagian dari program The Apollo Next Generation Sample Analysis. Badan antariksa itu berharap mendapat temuan baru menjelang misi ke bulan berikutnya, yang direncanakan pada tahun 2020-an.
"Ini adalah kesempatan yang menarik untuk dapat mengungkap temuan dari sampel bulan yang mungkin saja dipertanyakam ilmuwan beberapa tahun lalu tetapi belum menemukan jawabannya," kata Jamie Elsila, peneliti utama tim.
Penelitian NASA ini dilakukan dalam memperingati 50 tahun momen bersejarah manusia menginjakkan kaki di bulan.
NABILA HANUM | DAILYMAIL | EXPRESS