TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan baru dari New York Times menguraikan rincian investigasi kriminal di Amerika Serikat mengenai hubungan Facebook dengan data pengguna dan perusahaan yang terlibat dalam skema tersebut.
Jaksa federal dikabarkan sedang menyelidiki potensi tindak pidana tentang kesepakatan pembagian data antara Facebook dengan dua produsen smartphone terkemuka.
Platform Facebook, Instagram dan WhatsApp Dikabarkan Down
Dikutip laman gsmarena, Kamis, 14 Maret 2019, kedua perusahaan ini memiliki kemitraan dengan Facebook yang memberi mereka akses ke informasi pribadi penggunanya.
Saat ini, tidak jelas apa yang menjadi fokus investigasi kriminal tersebut. Namun Facebook menolak untuk mengomentari pertanyaan Times terkait investigasi tersebut. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu memang mengkonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
"Kami bekerja sama dan menangani penyelidikan itu dengan serius. Kami telah memberikan kesaksian publik, menjawab pertanyaan, dan berjanji bahwa kami akan terus melakukannya," ujar juru bicara Facebook.
Facebook masih dalam penyelidikan menyusul skandal Cambridge Analytica seputar aplikasi Kuis 2015 yang memungkinkan akses tidak sah ke data pengguna. Skandal tersebut diduga digunakan untuk mempengaruhi pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016.
Setelah hampir satu tahun berusaha mendapatkan kepercayaan kembali dari penggunanya, laporan baru ini muncul. Setelah skandal Cambridge Analytica dipublikasikan, Facebook memudahkan pengguna untuk memeriksa pengaturan privasi mereka.
Bahkan, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg berjanji dan menjelaskan tentang bagaimana melindungi data pengguna sejak saat itu. Facebook, WhatsApp, dan Instagram sempat mengalami gangguan kemarin, belum diketahui apakah platform down tersebut ada kaitannya atau tidak dengan investigasi itu.
NEW YORK TIMES | GSMARENA