Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Lingkungan 16 Tahun Greta Thunberg, Calon Penerima Nobel

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Greta Thunberg, 16 tahun, aktivis lingkungan asal Swedia. (instagram/gretathunberg)
Greta Thunberg, 16 tahun, aktivis lingkungan asal Swedia. (instagram/gretathunberg)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Siapa saja yang menganggap seorang remaja tidak berkontribusi pada dunia adalah kesalahan besar. Lihat Greta Thunberg, aktivis lingkungan berusia 16 tahun asal Swedia ini. Ia menjadi kandidat penerima Nobel.

Usahanya dalam mengkampanyekan ancaman perubahan iklim dan melindungi planet – menginspirasi remaja lainnya di seluruh dunia – menjadikan dirinya masuk dalam daftar calon peraih Nobel perdamaian yang direkomendasikan oleh parlemen.

Ia difavoritkan sebagai peraih Nobel, dan jika terpilih, ia menjadi peraih Nobel termuda sepanjang sejarah setelah  Malala Yousafzai, aktivis asal Pakistan, yang mendapatkan Nobel saat usianya 17 tahun.

Baca: Malala, Remaja Peraih Nobel Perdamaian, Jadi Miliarder

“Kami menominasikan Greta karena ancaman iklim bisa menjadi penyebab utama konflik dan perang.” ujar anggota Parlemen Norwegia, Freddy Andre Oevstegaard pada tabloid lokal VG.

“Gerakan yang diusung Greta memberikan kontribusi besar pada upaya perdamaian dunia," kata Freddy, yang bersama dua temannya mencalonkan Thunberg.

Pada Agustus 2018, pada usia 15 tahun, Thunberg menarik perhatian media besar ketika ia bolos sekolah dan duduk di tangga gedung parlemen Swedia selama tiga minggu menuntut pemerintah berbuat lebih banyak untuk mengatasi perubahan iklim. Pada September, dia melanjutkan upayanya. Kali ini ia melakukannya setiap hari Jumat, menurut situs web FridaysForFuture.

Thunberg pada Januari 2019 sempat mengungkapkan bahaya perubahan iklim kepada para pemimpin dunia yang berkumpul untuk Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

"Saya di sini untuk mengatakan rumah kita terbakar," katanya. "Saya tidak menginginkan harapanmu. ... Saya ingin Anda panik. Saya ingin Anda merasakan ketakutan yang saya rasakan setiap hari. Dan kemudian saya ingin Anda bertindak. Saya ingin Anda bertindak seolah-olah Anda akan berada dalam krisis. "

Greta, juga sukses menggalang aksi bersama pemuda di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam mogok sekolah sedunia pada 15 Maret 2019. Ini adalah bagian dari upaya membangun kesadaran pada dunia dan memberikan penekanan bahwa suara pemuda adalah aspirasi dunia.

Upaya Greta Thunberg tidak sia-sia. Ribuan siswa di 120 negara terlibat aksi  Global School Strike ini. Thunberg sendiri memimpin aksi di depan gedung parlemen Swedia di Stockholm.

Panji Moulana | Mashable | Huffington Post 

                                

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

7 jam lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

15 jam lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

18 jam lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

5 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

11 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

15 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

18 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

23 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

30 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.


13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

30 hari lalu

Australia dalam sepekan harus menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona di resor ski. Foto: @thredboresort
13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.