Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Latihan Simulasi ke Mars, Seniman Yogya: Tingkat Stress Tinggi

image-gnews
Kegiatan Vincensius Christiawan dalam persiapan menuju Antartika dan Mars di Kapal Shirase. (Dok. Vincensius Christiawan)
Kegiatan Vincensius Christiawan dalam persiapan menuju Antartika dan Mars di Kapal Shirase. (Dok. Vincensius Christiawan)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penggila Unidentified Flying Object (UFO) asal Indonesia, Vincensius Christiawan mengisahkan stress yang dia alami ketika menjalani simulasi riset isolasi manusia menuju Antartika di kapal pemecah es Jepang berukuran jumbo. Tujuan akhir dari proyek ini adalah menyiapkan manusia Bumi ke planet lain lain, termasuk Mars.

Seniman Penggila UFO Asal Yogya Ikut Simulasi Persiapan ke Mars

Venzha, sapaan Vincensius menunjukkan foto-fotonya kepada Tempo selama proses karantina sebulan di kapal pemecah es berukuran besar milik Jepang bernama SHIRASE 5002 pada 14 Februari-14Maret 2019.

Kapal tersebut dahulu digunakan untuk perjalanan ke Antartika, bagian dari riset dan eksplorasi ruang angkasa. SHIRASE 5002 mulai tidak beroperasi ke Antartika pada 2008.

Tugasnya kini digantikan oleh SHIRASE 5003 yang kini sedang berada di Antartika. Setelah pelatihan ini, Venzha disiapkan untuk tingkat selanjutnya, perjalanan ke Antartika.

Venzha merupakan satu-satunya orang Indonesia yang terseleksi bersama tiga orang dari Jepang. Ketiganya yakni Yusuke Murakami (excecutive officer), Misuzu Takashina (journalist), dan Daisuke Kasada (mission specialist). Di kapal itu, Venzha dan timnya wajib mengikuti semua aturan dan disiplin. "Tingkat stressnya tinggi," kata Venzha melalui pesan WhatsApp, Jumat, 15 Maret 2019.

Venzha dan timnya harus mengikuti serangkaian pemeriksaan dokter. Semua aktivitasnya direkam dengan sangat teliti.

Dia menunjukkan daftar kuesioner yang diajukan dokter, misalnya pekerjaan dengan tingkat kemampuan dan pengetahuan yang tinggi, pekerjaan yang membutuhkan tingkat kehati-hatian dan perhatian, pekerjaan yang membutuhkan kemampuan fisik yang lebih. Dokter juga menyertakan kuosioner soal perasaan marah, aktif, dan penuh energi.

Kapal Shirase tempat pelatihan persiapan menuju ke Antartika dan Mars. (Dok. Vincensius Christiawan)

Di kapal itu tidak ada jendela sama sekali. Tidak bisa membedakan siang dan malam. Dia seperti hidup tanpa pedoman rentang dan hitungan waktu di bumi. Misalnya saat dia bertugas, waktu sarapan ia mulai pukul 12 malam, tidur pukul 16.00, bangun jam 12 malam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Venzha mengikuti perputaram waktu dan rentang durasi seperti sedang di pesawat ruang angkasa. "Harus ada yang terjaga dan semua tidak boleh tidur," kata Venzha.

NASA: Orang Pertama yang Mendarat di Mars Kemungkinan Wanita

Dia menggunakan alat bantu pernapasan khusus dengan istilah pressurization. Kapal ini diumpamakan sebagai pesawat atau kendaraan ruang angkasa. Seperti dalam latihan misi ke ruang angkasa, semua tim di kapal itu dilatih agar bisa mendarat dengan aman sesuai tujuannya.

Dia mengkonsumsi space food, yaitu makanan yang dibekukan atau juga bisa berbentuk pasta (berbentuk seperti odol), bergantung jenis misi dan lokasi simulasi. Makanan yang berbentuk pasta mempunyai kadar kalori yang tinggi karena untuk satu pasta harus bisa menopang energi untuk 6 jam.

Ilmuwan Temukan Adanya Sistem Air Bawah Tanah Raksasa di Mars

Makanan yang disiapkan terbatas dan tidak beragam. Berbeda dengan saat ia menjalani misi pelatihan ke Mars di Amerika Serikat pada 2018 lalu. "Saya mengalami gangguan metabolisme tubuh," kata dia.

Orang yang menjalankan misi harus paham jenis misi dan energi sebesar apa yang diperlukan. Energi yang dimaksud untuk pernafasan, energi untuk devices (peralatan). Cara berkomunikasi melalui radio juga bagian yang sangat penting dan vital. "Tidak boleh salah karena akan fatal untuk keselamatan awak atau tim," kata Venzha.

SHIRASE mempunyai misi jangka panjang, sampai dengan 2030, bersamaan dengan misi manusia bumi ke Planet Mars. Misi 2019 kali ini adalah misi awal yang disebut dengan SHIRASE EXP.0 atau Expedition Zero.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Muda Indonesia Ikut Ekspedisi Jelajahi Antartika

40 hari lalu

Bongkahan es raksasa yang terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf di Antartika. Kredit: ESA/Earth Observation
Ilmuwan Muda Indonesia Ikut Ekspedisi Jelajahi Antartika

Gerry Utama dari Indonesia ikut ekspedisi ke kutub selatan untuk menjelajahi Antartika.


Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

48 hari lalu

Cina membangun pusat penelitian Brasil di Antarktika senilai US$ 100 juta. [SOUTH CHINA MORNING POST]
Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

Kelompok peneliti dari Cina akan mengebor danau subglasial besar di bawah kedalaman es Antarktika


AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

57 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.


Impian Berlayar ke Antartika Buyar, Kapal Pesiar Diam-diam Ubah Rute Perjalanan

14 Februari 2024

Ilustrasi kapal pesiar. Freepik.com/Chandlervid85
Impian Berlayar ke Antartika Buyar, Kapal Pesiar Diam-diam Ubah Rute Perjalanan

Penumpang kapal pesiar ini sudah membayar mahal, sampai Rp203 juta per orang untuk ikut ke Antartika.


Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

28 Januari 2024

Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)
Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

Dari misi awal terbang lima kali selama 30 hari, Ingenuity telah terbang 72 kali dan berumur hampir tiga tahun di Mars.


NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

26 Januari 2024

Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)
NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

NASA menghentikan operasional helikopter robot Mars Ingenuity, kendaraan pertama yang terbang di planet lain, setelah terbang puluhan kali 3 tahun ini


Ilmuwan Berusaha Ungkap Teka-teki Es Laut Antartika

22 Januari 2024

Bongkahan es raksasa yang terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf di Antartika. Kredit: ESA/Earth Observation
Ilmuwan Berusaha Ungkap Teka-teki Es Laut Antartika

Ilmuwan meneliti penyebab berkurangnya lapisan es di Antartika. Bisa membantu pemerintah merencanakan cara merespons kenaikan air laut.


Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

9 Januari 2024

Sensus Penguin Antartika
Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

Mikroplastik di Antartika dikaji pada kotoran penguin dan air.


SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

17 November 2023

Roket SpaceX Falcon Heavy lepas landas membawa pesawat ruang angkasa NASA untuk menyelidiki asteroid Psyche dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 13 Oktober 2023. REUTERS/Joe Skipper
SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

SpaceX menunda uji penerbangan Starship sehari karena penggantian perangkat keras.


Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

27 Oktober 2023

Sebuah ilustrasi menunjukkan bagaimana lanskap seukuran Belgia yang terletak di Wilkes Land, Antartika Timur akan tampak jika lapisan es tebal yang menutupinya terangkat. Stewart Jamieson, Universitas Durham/Handout melalui REUTERS
Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

Lanskap kuno yang terbentuk oleh sungai terungkap jauh di bawah es Antartika.