TEMPO.CO, Bandung - Sebuah pesawat helikopter berisi empat orang jatuh di Tasikmalaya, Sabtu sore, 16 Maret 2019. Saksi mata mengatakan sebelum jatuh helikopter itu sempat berputar-putar di udara sekitar lima menit dan terbang oleng. Belum diketahui penyebab insiden ini, spakah ada faktor cuaca setempat yang menyebabkan helikopter itu jatuh?
Helikopter yang Jatuh di Tasikmalaya
Berdasarkan citra satelit awan Himawari, tidak terlihat
adanya pertumbuhan awan konvektif atau Cumulonimbus (CB) pada pukul 07.00 - 09.00. Adapun sumber berita cuaca setempat dari Bandara Wiriadinata Tasikmalaya yang dikeluarkan pada 16 Maret 2019, sekitar pukul 15.00 WIB arah angin 150 derajat.
Kecepatan angin 7 knot, visibility 7000 meter, dengan jumlah awan 3-4 oktas dengan tinggi dasar awan 1600 kaki. Suhu udara 30º Celcius, suhu titik embun 23º Celcius, dengan tekanan udara 1012 mb.
"Kesimpulannya tidak terjadi pertumbuhan awan konvektif (Cumulonimbus) dan tidak ada cuaca yang signifikan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Jatiwangi – Majalengka Devi Ardiyansyah, Ahad, 17 Maret 2019.
Namun begitu ada catatan lain. Kondisi topografi pegunungan atau bukit bisa mempengaruhi perubahan kondisi cuaca lokal secara dinamis.
Sebuah pesawat helikopter milik PT Air Transport Services jatuh di Desa Jayaratu, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kejadian jatuhnya helikopter jenis BO-105 PK EAH itu terjadi pada Sabtu, 16 Maret 2019 sekitar pukul 15.00 WIB.
Empat orang penumpang berhasil diselamatkan oleh tim penolong dan warga. Keempat korban mengalami luka ringan dan berat.
Juru bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan, informasi awal kecelakaan diterima dari Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Tasikmalaya. "Pada pukul 15.00 telah terjadi kecelakaan pesawat helikopter," katanya, Sabtu, 16 Maret 2019.
Korban selamat yaitu Captain Fuad Humran, pilot pesawat dengan kondisi luka ringan. Adapun Co Pilot Agung Raharja, dan dua penumpang lainnya yakni R. Johny Fajar Sofyan, serta Tuti Budiawati mengalami luka berat.
Keempat korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit SMC Singaparna. "Pesawat akan melakukan pendaratan darurat," kata Joshua.
Adapun rute helikopter itu terbang dari Sentul - Tarogong - Lapangan Maroko (Cibalong, Kabupaten Garut) antara pukul 08:07 -10:17. Kemudian dari Lapangan Maroko - Lapakan Parakan Honje (Bantar Kalong, Tasikmalaya) antara pukul 12:07 - 12:23. Selanjutnya Lapangan Parakan Honje - Lapangan Urug (Kawalu, Tasikmalaya) pukul 14:08 - 14:22. Helikopter jatuh pada rute setelahnya pada pukul 14:59.
ANWAR SISWADI