TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Merapi mengalami 16 kali gempa guguran Minggu, 17 Maret 2019, mulai dini hari hingga pukul 06.00, demikian laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Berdasarkan pernyataan resmi BPPTKG, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa embusan, dua kali gempa frekuensi rendah, dan satu kali gempa tektonik jauh.
Pesona Gunung Merapi, Ini Serunya Turnamen Golf di Kaliurang
Pada pengamatan visual, asap kawah Merapi tidak teramati. Angin di gunung itu bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur dengan suhu udara 15-20,8 derajat celsius, kelembaban udara 63-92 persen, dan tekanan udara 837.2-945.5 mmHg.
BPPTKG tidak mencatat adanya guguran lava yang terpantau secara visual pada periode pengamatan sejak Sabtu (16/3) pukul 18:00 WIB sampai Minggu (17/3) pukul 06:00 WIB.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.