Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Banjir Sentani, Walhi: Deforestasi, BKSDA: Hujan Lebat

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Warga berada di dekat pesawat udara yang terdampak banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Ahad, 17 Maret 2019. Adapun korban luka-luka sebanyak 74 orang dan sudah dirujuk ke PKM Sentani, RS Bhayangkari, dan RS Yowari. ANTARA/Gusti Tanati
Warga berada di dekat pesawat udara yang terdampak banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Ahad, 17 Maret 2019. Adapun korban luka-luka sebanyak 74 orang dan sudah dirujuk ke PKM Sentani, RS Bhayangkari, dan RS Yowari. ANTARA/Gusti Tanati
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Papua menyatakan, banjir Sentani, Jayapura yang menyebabkan 709 orang meninggal dan 43 orang hilang, disebabkan alih fungsi lahan dan pembalakan liar atau deforestasi.

"Kami memandang peristiwa banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura pada Sabtu (16/3) malam bukan peristiwa alam biasa, melainkan dan diduga adanya para pihak yang tanpa sadar bahkan sengaja mengabaikan lingkungan dengan alih fungsi lahan dan pembalakan untuk berbagai kepentingan," kata Direktur Walhi Papua, Ais Rumbekwan, Senin, 18 Maret 2019.

Banjir Sentani, BNPB Laporkan 77 Orang Meninggal dan 43 Hilang

Ais mengatakan, dugaan ini ditandai dengan jumlah dan jenis kayu yang terbawa banjir serta dugaan lain adalah 17 tahun hilangnya tutupan pohon di wilayah Cagar Alam Cyclops.

Banjir Bandang yang terjadi saat ini adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari karena dugaan ulah manusia dan kebijakan negara, katanya. Hilangnya tutupan pohon, memiliki hubungan dengan kurangnya perhatian para pihak terhadap lingkungan hidup.

Ais menambahkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura harus segera meninjau dan mengkaji perencanaan pembangunan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan melibatkan seluas-luasnya masyarakat yang potensial terkena dampak langsung.

Ia juga mengatakan, bencana banjir bandang ini menjadi pembelajaran penting untuk semua instansi, baik pemerintah di Papua maupun Pemerintah Pusat, agar tidak mengeluarkan izin-izin konsesi kepada korporasi atas nama negara.

Akibat Curah Hujan Tinggi

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua mengklaim penyebab banjir bandang serta longsor di Sentani karena hujan sejak Sabtu (16/3) hingga Minggu (17/3) dinihari serta gempa bumi.

Kepala BBKSDA Papua, Edward Sembiring, di Jayapura, Senin, juga mengatakan, penyebab area terbuka di cagar alam pegunungan Cycloop karena pertanian tradisional, pemukiman dan area yang tidak berhutan.

BNPB Sebut Banjir Sentani Akibat Hutan Cycloop Gundul

Dia menyatakan, seminggu sebelum kejadian banjir bandang, tim resort Sentani BKSDA Papua telah melakukan pengecekan lokasi kedua hulu sungai di Sereh dan Kemiri itu karena indikasi sungainya yang keruh.

"Di lokasi ditemukan beberapa titik longsor sebagai akibat air keruh, dengan titik longsor E 140 31'2,541" - S 2 31'45,758 (lokasi Sereh) dan E 140 29'317" - S 2 30'55, 519 (Kemiri). Penyebab banjir sampai saat ini disebabkan oleh debit puncak air yang melebihi pengaliran daerah tangkapan air, curah hujan yang sangat ekstrem serta intensitas hujan yang sangat tinggi mencapai 114mm/hari," kata Edward.

Dia mengatakan, banyaknya pemukiman di sepanjang Sungai Kemiri yang merupakan sungai utama penyebab banjir tersebut, juga jenis tanah memiliki tingkat saturasi yang cukup rendah sehingga berpotensi mengakibatkan aliran permukaan yang tinggi dibuktikan dengan banyaknya pohon yang tercabut dari akarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hasil survei tim patroli BBKSDA Papua pada 8 - 13 Maret 2019  menunjukkan bahwa besar kemungkinan material longsoran menutup aliran sungai Kemiri dan menjadi tanggul hulu. Tanggul alam dari material longsor ini kemungkinan besar runtuh dengan membawa volume air yang cukup besar dalam waktu singkat," katanya.

Secara geologis wilayah Sentani dilintasi patahan, kata dia, sehingga patut diduga longsor diakibatkan pergerakan patahan. Dengan terjadinya tiga gempa magnitudo 3,3 pada 15 Maret 2019, M 5,4 pada 16 Maret 2019 dan M 4,1 pada 11 Februari 2019 dengan dipicu adanya curah hujan tinggi menyebabkan kejadian longsor.

Menurut dia, di sekitar kejadian banjir bandang tidak ditemukan adanya pembalakan liar.

"Hal tersebut dapat dipastikan karena material kayu yang hanyut terbawa banjir tidak ditemukan pohon bekas tebangan namun pohon yang tercabut dengan akarnya," katanya.

Edward menyatakan bahwa, cagar alam Cycloop adalah kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas tertentu dan mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa, serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.

Ia mengemukakan, luas kawasan cagar alam pegunungan Cycloop mencapai 31. 479,89 hektare dan area terbukanya seluas 2. 612 hektare atau 8,2 persen yang mencakupi wilayah Kabupaten Jayapura seluas 1. 624,77 atau 5,1 persen dan Kota Jayapura seluas 987,23 atau 3,1 persen, sementara area terbukanya di lokasi longsor mencapai 6,7 hektare.

Balai Besar Meteorologi Kimatologi dan Geofisika wilayah V Jayapura menyatakan curah hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Jayapura dan sekitanya mencapai 114 mm/hari. Akibatnya, Sungai Sere, Tahara dan Sungai Kemiri yang berhulu di cagar alam  Pegunungan Cycloop, meluap.

Berita lain tentang banjir Sentani bisa Anda simak di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

1 hari lalu

PJ Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali (baju merah) menerima aspirasi masyarakat yang menuntut penyetopan izin tambang dan mengevaluasi izin yang terbit di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Senin, 22 April 2024. Tempo/Servio Maranda
Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.


10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

12 hari lalu

Guru besar, dosen dan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memberikan pernyataan sikap di Gedung Isola Kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, Senin 5 Februari 2024. Dalam pernyataan sikapnya, civitas akademika UPI meminta agar Presiden Joko Widodo mencabut pernyataan yang menunjukkan keberpihakan dan keterlibatannya dalam kampanye politik pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini dimulai dari artikel berjudul '10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas'.


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

12 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

12 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

25 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

28 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

Walhi dan Greenpeace Indonesia mengimbau lembaga keuangan tidak lagi mendanai peruhasaan yang terlibat perusakan lingkungan dan iklim.


Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

29 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

29 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

30 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

31 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.