Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konflik Lawan Warga, 8 Gajah di Hutan Konservasi Lahat Dievakuasi

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
BKSDA Aceh memasang GPS collar pada gajah liar di Aceh Timur, Maret 2019. (instabksdaacehgram)
BKSDA Aceh memasang GPS collar pada gajah liar di Aceh Timur, Maret 2019. (instabksdaacehgram)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan gajah di kawasan hutan konservasi di Lahat, Sumatera Selatan,  dievakuasi akibat semakin meruncingnya konflik lahan dengan warga Dusun Padang Baru, Kecamatan Merapi Selatan.

Kepala Seksi BKSDA wilayah II Lahat, Martialis yang dihubungi Antara, Rabu, 20 Maret 2019, mengatakan delapan gajah sudah dievakuasi menggunakan truk pada Selasa (19/3), untuk dipindahkan ke kawasan hutan konservasi Padang Sugihan, jalur 21, Banyuasin.

Cegah Konflik, BKSDA Pasang GPS Collar pada Gajah Liar

Dua ekor gajah lainnya ditinggal karena satu ekor gajah bernama Nensi, berusia sekitar 30 tahun, mengamuk saat akan dinaikkan ke dalam truk. Nensi baru sekali dievakuasi, yakni saat dipindahkan ke Lahat.

"Nensi tidak biasa dibawa naik truk. Dia ngamuk, sepertinya stress jadi terpaksa ditinggal," kata dia.

Lantaran itu, terpaksa seekor gajah lagi bernama Argo usia juga sekitar 30 ditinggalkan untuk menemani Nensi.

Ia mengatakan BKSDA terpaksa mengambil keputusan sulit mengevakuasi gajah-gajah ini karena konflik dengan sekelompok warga kian meruncing.

Warga dusun Padang Baru ini telah menanam bibit karet di kawasan konservasi. Dari cara penanamannya, dinilai lebih kepada ingin membatasi atau menandai lahan.

Kemudian petugas BKSDA melakukan pencabutan terhadap tanaman karet tersebut sehingga memicu konflik. Bahkan beberapa hari lalu sempat ada pengancaman dan pemukulan terhadap pawang gajah.

"Untuk kejadian ini kami sudah lapor polisi, dan pawang juga sudah divisum," kata dia.

Pemicu lainnya adanya pemindahan gajah ini yakni sebanyak empat ekor gajah mendadak sakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Gajah ini serentak mencret dan feses (kotoran) mengeluarkan darah. Kenapa serempak tapi sekarang feses gajah lagi dicek di laboratorium, wajar kami curiga karena gajah-gajah ini mendapat suplai daun pelepah dari sekitar kawasan konservasi," kata dia.

Gajah Mati Tanpa Gading Ditemukan di Bireuen

Konflik yang sudah terang-terangan tersebut membuat nyawa gajah-gajah ini semakin terancam. Apalagi wilayah jelajah gajah semakin berkurang dari 210 hektare yang ditetapkan pemerintah sebagai kawasan konservasi, praktis kini hanya tersisa 10-20 hektare yang terbilang aman untuk gajah.

"Padahal jelajah angon satu ekor gajah itu mencapai 50 hektare. Ini kami ada 10 ekor, jelas sudah tidak kondusif lagi di sini," kata dia.

Oleh karena itu, keputusan pemindahan gajah ini dinilai paling tepat untuk sementara ini, sembari BKSDA mencari cara agar kawasan konservasi di Lahat kembali kondusif.

Asal muasal berdirinya kawasan konservasi ini juga atas permintaan Pemkab Lahat karena dapat dijadikan pusat pelatihan gajah.

Kemudian beberapa gajah mulai dikirim ke lokasi tersebut sejak beberapa tahun lalu.

"Gajah-gajah ini umumnya berlatar belakang dari konflik lahan juga di daerah lain. Mereka dipindahkan di kawasan konservasi dengan maksud dapat terlindungi," ujar dia.

Ia mengatakan berdasarkan dokumen legal pemerintah, kawasan konservasi  gajah ini sebenarnya berada di Desa Ulak Pandan. Sementara Desa Padang Baru ini baru muncul belakangan karena sebelumnya hanya ada Desa Padang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

3 hari lalu

Petugas mendeteksi bangkai gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin 25 Maret 2024. Pembedahan gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuh gajah dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA FOTO/Rahmad
Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

4 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

4 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

6 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

11 hari lalu

Tim dari BKSDA sedang memeriksa kematian seekor anak gajah di Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Kredit: ANTARA/HO
5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya


Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

12 hari lalu

Kondisi gajah bernama Rahman yang mati dengan satu gading patah di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor. Foto: BKSDA
Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

15 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

25 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

30 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri