TEMPO.CO, Jakarta - Karen Uhlenbek, seorang matematikawan asal Amerika meraih penghargaan prestisius dalam bidang matematika, Abel Prize, yang diterima di Norwegian Academy of Science and Letters.
“Setelah kusadari, aku cepat bosan dengan apa yang kupahami,” ujarnya saat menerima penghargaan, sebagaimana dikutip NPR, 19 Maret 2019.
Baca Juga:
Karen dikenal sebagai matematikawan berpengaruh di Amerika, dan profesor dari Texas University, Austin. Karena dorongannya tentang pentingnya studi matematika bagi wanita, Karen dinominasikan untuk meraih Abel Prize – biasa disebut penghargaan Nobel bidang matematika.
Hasil karyanya meliputi kajian ilmiah tentang analisis permukaan partikel sabun dengan geometri dan fisika, dengan pendekatan matematika. Teori abstraknya begitu dikagumi, seperti diferensiasi parsial dan variasi kalkulus.
“Penelitian Uhlenbek merupakan sebuah inovasi yang menghubungkan matematika dan fisika” ujar Paul Goldbard, profesor fisika dan dekan Universitas Texas. Dalam pernyataannya, tentang pencapaian Uhlenbek, “Ia adalah pencetus berwawasan dan telah bermanfaat ke dalam bidang-bidang tertentu seperti sifat alamiah alam hingga geometri ruang dan waktu.”
Baca Juga:
Dari idenya tersebut, Akademi Norwegia mengapresiasi Uhlenbek. “Dari idenya, kita bisa mengetahui perhitungan diferensiasi geometri, teori ukuran, dan sistem integral. Serta dampak dari analisis matematis, geometri, dan fisika."
“Karen adalah penemu geometri modern,” ujar Hans Munte-Kaas, ketua komiter Abel Prize. “Penemuannya berperan besar dalam perkembangan matematika terapan dalam kurun waktu 40 tahun ini.”
Dari penghargaan tersebut, ia meraih popularitas sebagai matematikawan ternama. Pada tahun 1983, ia menerima beasiswa McArthur Fellowship setelah karyanya yang berpengaruh.
PANJI MOULANA | NPR