Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Partikel Misterius pada Asteroid Bennu, Penyusun Tata Surya?

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Asteroid Bennu. NASA
Asteroid Bennu. NASA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak diamati tiga bulan lalu, Asteroid Bennu menyingkap temuan tak terduga. Hasil observasi ilmuwan melalui pesawat Osiris-Rex menemukan erupsi partikel kecil pada Asteroid Bennu, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 19 Maret 2019.

Baca: Menuju Bumi, Asteroid Bennu Berputar Lebih Cepat dari Sebelumnya
Baca: Ilmuwan Dibuat Pusing oleh Asteroid Bennu yang Terus Berputar
Baca: OSIRIS-REx Ambil Foto Bumi, Bulan, Asteroid Bennu dari Sisi Bennu

Dalam observasi tersebut ditemukan partikel misterius yang diduga sebagai penyusun tata surya. Ilmuwan memperkirakan partikel tersebut berusia ratusan juta tahun hingga 1 miliar tahun.

Dalam sebuah artikel yang membahas temuan pada Bennu, memberikan pemaparan menarik selain partikel tersebut. “Ini adalah penemuan menarik sepanjang sejarah dalam karier saya,” ujar Dante Lauretta, Kepala investigator Osiris-REx dari Universitas Arizona, Tucson.

“Permukaan kasar menyerupai pasir pada Bennu adalah temuan tak terduga, Bennu telah memberikan kejutan. Dan inilah awal perjalanan kita,” ujarnya.

Selain itu ditemukan batu-batu besar di permukaannya, yang memungkinkan bagi ilmuwan untuk meluncurkan misi Touch and Go (TAG). Pada tahap ini, Osiris-REx akan mengumpulkan sampel data dari situs berukuran 82 kaki (25 meter), di area yang lebih kecil. Pada permukaan tersebut ditemukan kandungan mineral seperti air dan karbon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saat kami menemukan Bennu pertama kali, sangatlah mengejutkan, mengajak untuk berpikir cepat, serta fleksibel,” ujar Pelaksana Direktur NASA Divisi Kajian Planet Lori Glaze di Washington. “Kami mempelajari Bennu untuk mengetahui asal-usul tata surya. Sampel dari Osiris-REx akan memberikan jawaban tersebut.”

Osiris-REx juga menemukan kandungan mineral tinggi yang dinamai carbonaceus chondrites pada obyek kuno tersebut. “Sepertinya Bennu membawa partikel yang kaya karbon ke Bumi.”

Penemuan seperti ini membuat penuh tanya, dan membuat ilmuwan berupaya sangat keras untuk menggali lebih jauh, sementara peralatan yang ada saat ini hanya sanggup menjelajah 25 meter dari Bennu. Diharapkan alat baru tersebut mampu mengamati asteroid tersebut dari jarak 20 meter, untuk melakukan pemetaan permukaan.

Dengan adanya pemetaan ini, ilmuwan berharap bisa mengungkap asal-usul tata surya, seperti tahap-tahap terbentuknya tata surya ini. Karena Asteroid Bennu terdiri dari partikel yang membentuk tata surya.

PANJI MOULANA| DAILYMAIL| GIZMODO| THE VERGE| ASSOCIATED PRESS | THE IDEPENDENT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

10 November 2023

Asteroid Dinkinesh selebar setengah mil di sebelah kiri dan biner kontak yang menarik di sebelah kanan. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL
Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

Target pertama misi Lucy kini diketahui adalah tiga asteroid.


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.


NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

Satelit dari asteroid Dinkinesh terlihat oleh Lucy Long Range Reconnaissance Imager (L'LORRI), saat pesawat ruang angkasa Lucy milik NASA melintasi biner asteroid ini. Gambar diambil pada 1 November 2023 dari jarak sekitar 270 mil. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL/NOAO
NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.


Mengapa NASA Luncurkan SpaceX Falcon Heavy ke Asteroid Terbesar Psyche?

14 Oktober 2023

Roket SpaceX Falcon Heavy lepas landas membawa pesawat ruang angkasa NASA untuk menyelidiki asteroid Psyche dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 13 Oktober 2023. REUTERS/Joe Skipper
Mengapa NASA Luncurkan SpaceX Falcon Heavy ke Asteroid Terbesar Psyche?

NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa untuk menjelajahi asteroid Psyche.


Ilmuwan Ungkap Bagaimana Bumi Lolos dari Tabrakan di Luar Angkasa

6 Juli 2023

Ilustrasi tentang tabrakan dua planet. Tabrakan ini memunculkan bulan pada 150 juta tahun lalu dalam sistem tata surya kita. NASA
Ilmuwan Ungkap Bagaimana Bumi Lolos dari Tabrakan di Luar Angkasa

Bumi mungkin seharusnya tidak ada karena hancur dalam tabrakan yang sangat kacau antara planet-planet lainnya


Tahukah Warna Matahari Ternyata Putih, bukan Kuning

19 Mei 2023

Ilustrasi fenomena empat matahari alias sun dogs. (worldatlas.com)
Tahukah Warna Matahari Ternyata Putih, bukan Kuning

Apakah warna asli Matahari benar-benar kuning kejinggaan? Jawaban sederhananya, tidak. Mengapa? Simak selengkapnya berikut ini:


93 Tahun Penamaan Pluto: Apa Sebab Pluto Tak Dianggap Planet Lagi?

2 Mei 2023

Foto terbaru Planet Pluto yang menunjukkan permukaan bersisik. NASA
93 Tahun Penamaan Pluto: Apa Sebab Pluto Tak Dianggap Planet Lagi?

Pada Kamis, 24 Agustus 2006, Uni Astronomi Internasional, telah memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi planet kerdil. Mengapa?


Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

1 Mei 2023

Foto Planet Pluto, dilihat dari pesawat ruang angkasa New Horizons, 14 Juli 2015. Amerika Serikat saat ini menjadi satu-satunya negara yang mengunjungi setiap planet tunggal di tata surya. NASA via AP
Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

Sebelum 2006, para astronom dunia telah resmi menyatakan bahwa hanya terdapat delapan planet dalam sistem tata surya kita. Bagaimana dengan Pluto?