TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang pendiri Microsoft Bill Gates yang memprediksikan tentang keterampilan yang dapat membuat siapa pun sukses di pasar kerja masa depan.
Selain itu, ponsel pintar pertama yang dipersenjatai dengan chipset Snapdragon 660, selain Redmi Note 7. Juga, kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX milik Lion Air dan Ethiopian Air diduga karena sensor Angle of Attack (AOA), dijual terpisah.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Bill Gates: Orang dengan 3 Keterampilan Ini Sukses di Masa Depan
Pendiri Microsoft Bill Gates membuat prediksi tentang Internet pada 1999, yang kini menjadi kenyataan. Salah satu pria terkaya di dunia ini, kali ini bicara tentang keterampilan yang dapat membuat siapa pun sukses di pasar kerja masa depan.
Menurut penelitian dan data yang dikumpulkannya, Gates mengatakan bahwa orang-orang dengan tiga latar belakang ini ditakdirkan untuk sukses di masa depan. "Keterampilan yang sangat diminati di sana adalah sains, teknik, dan ekonomi," ujar Gates kepada Editor Eksekutif LinkedIn Daniel Roth dalam wawancara, seperti dilansir laman beingguru, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, pengetahuan dasar tentang sains, keterampilan matematika, ekonomi, akan menjadi karir di masa depan dan akan sangat menuntut hal-hal itu. "Anda tidak harus menulis kode, tapi Anda harus memahami apa yang dapat dilakukan insinyur dan apa yang tidak dapat mereka lakukan," kata Gates.
2. 4 Smartphone Didukung Snapdragon 660: Redmi Note 7, Vivo V11 Pro
Smartphone Redmi Note 7 sudah dirilis di Indonesia beberapa hari yang lalu. Ponsel pintar pertama setelah menjadi merek independen itu hadir dengan kamera sensor 48 megapiksel (MP) dan dipersenjatai dengan chipset Snapdragon 660.
Chip tersebut memiliki kecepatan pemrosesan hingga 2.2 GHz yang dapat menunjung aktivitas dalam pengoperasian aplikasi smartphone. Namun, selain Redmi Note 7, Tempo berusaha merangkum smartphone yang dimotori chip besutan Qualcomm itu, mulai dari Redmi Note 7 hingga Vivo V11 Pro.
3. Fitur Pencegah Malfungsi Boeing 737 MAX Ternyata Dijual Terpisah
Kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX milik Lion Air dan Ethiopian Air diduga melibatkan malfungsi pesawat. Selama ini, keduanya memiliki fitur canggih yang memperingatkan pilot terhadap masalah sensor Angle of Attack (AOA).
Input itu diduga penyebab perangkat lunak Manuevering Characteristic Augemented System (MCAS) mengarahkan pesawat untuk melakukan manuver ekstrem.
New York Times melaporkan, kedua pesawat nahas itu tidak dilengkapi lampu penolakan AOA, sebuah lampu peringatan yang mengindikasikan ketika dua sensor AOA memberikan hasil yang berbeda. Sensor itu dijual oleh Boeing secara terpisah, dan dengan harga yang tinggi, inilah sebab banyak maskapai tidak menggunakan fitur ini.
Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.