TEMPO.CO, Bandung - Kantor Bea Cukai dan Stasiun Karantina Ikan Bandung melepaskan benih atau baby lobster sitaan ke laut Pangandaran. Nilai baby lobster yang akan diselundupkan ke Singapura itu sebanyak 54.947 ekor atau berharga Rp 11 miliar.
Baca: Penyelundupan Baby Lobster Rp 11 Miliar Digagalkan di Bandung
“Sekitar seratus ekor di antaranya mati dan kami jadikan barang bukti,” kata Saipullah Nasution, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat di Bandung, Kamis, 28 Maret 2019.
Pelepasan baby lobster jenis pasir dan mutiara itu di perairan Muaragatah, Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. Waktunya sehari setelah penangkapan tersangka atau pada 23 Maret 2019. Dari rekaman video dan foto petugas, terlihat baby lobster yang dikemas dalam plastik berbentuk kapsul besar itu dicurahkan ke laut dari atas perahu kayu nelayan.
Benih lobster (Panulirus spp.) juga kepiting (Scylla spp.) dan rajungan (Portunus spp.) merupakan jenis produk perikanan yang diatur penangkapan dan pengeluarannya dari wilayah Indonesia. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 56/PERMEN-KP/2016 melarang penangkapan dan pengeluaran ketiga jenis hewan laut itu dari Indonesia.
Kantor Bea Cukai Jawa Barat dan beberapa instansi lain membekuk RS, 26 tahun, di Bandara Husein Sastranegara Bandung Jumat siang 22 Maret 2019. Ia ingin menyelundupkan baby lobster sebanyak itu dalam dua tas ke Singapura lewat penerbangan Garuda Indonesia.
Menurut Dedi Arief, Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung, baru-baru ini juga ada benih lobster sitaan yang dilepaskan ke laut di Pangandaran.
Pelepasan itu terkait kasus penyelundupan hampir 10 ribu ekor benih lobster pada Januari lalu. Nilainya sekitar Rp 2,4 miliar. Petugas menggagalkan transaksi dan meringkus dua orang berinisial R dan AS dari Banten.
Menurut Dedi, harga dari benih itu akan melonjak ketika lobster tumbuh dalam setahun. “Bisa 10 hingga 100 kali nilainya dari benih yang disita,” ujarnya di Bandung, Kamis, 28 Maret 2019.