Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Komodo, Ini Satwa Dilindungi yang Sering Diperdagangkan

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Bayi komodo dari Kebun Binatang Surabaya, difoto 5 Maret 2019. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Bayi komodo dari Kebun Binatang Surabaya, difoto 5 Maret 2019. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Jawa Timur mengungkap perdagangan komodo (varanus komodoensis) dan satwa dilindungi lainnya ke luar negeri secara daring melalui media sosial. Ada 41 komodo yang sudah dijual ke luar negeri oleh jaringan ini dengan harga jual mencapai Rp500 juta untuk satu ekornya.

Baca: Penyelundupan Bayi Komodo, Pemprov NTT Nilai TNK Lemah

Para tersangka mengambil hewan tersebut seolah-olah hewan hasil budidaya. Komodo itu umumnya masih bayi. "Tersangka mengambilnya dengan cara membunuh induknya dan salah satu bukti pecahan proyektil  yang kami temukan," ujar Direktur Reskrimsus Polda Jatim, Kombes Akhmad Yusep Gunawan di Surabaya, Rabu, 27 Maret 2019.

Berikut satwa dilindungi yang banyak diperdagangkan secara ilegal: 

  1. Trenggiling

Dari sekian banyak satwa paling banyak yang diperdagangkan saat ini adalah jenis trenggiling. Trenggiling dari segi volumenya, setiap kasus (diungkap) bisa mencapai ton dan puluhan ribu (trenggiling). Perdagangan trenggiling umumnya mengarah ke pasar Asia. Besarnya permintaan menyebabkan perburuan dan perdagangan hewan itu. Trenggiling dianggap memiliki sejumlah khasiat untuk kesehatan. Biasanya trenggiling bisa diperoleh di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Namun saat ini, ada pula pemburu yang mencari trenggiling di Pulau Jawa.

  1. Burung Rangkong Gading

Belakangan muncul tren perburuan burung rangkong gading. Saat ini ada kenaikan permintaan pasar terhadap rangkong gading. Cula dari hewan yang hidup di Kalimantan dan Sumatera itu banyak dijual ke Cina untuk memasok obat tradisional. Harganya lebih mahal dibanding gading gajah.

  1. Burung Jalak Bali

Puluhan ribu burung dijual secara ilegal di tiga pasar di Jakarta: Pasar Pramuka, Jatinegara, dan Barito. Beberapa burung yang dijual termasuk kategori sudah punah seperti Jalak Bali. Burung-burung yang masuk kategori itu, Peraturan Pemerintah Nomor 7/1999 dilarang diperjualbelikan. Selain sudah punah, beberapa burung seperti Jalak Putih, poksay kuda, Gelatik Jawa, Poksay Sumatra, Nuri bayan, Cucakrawa, Bubut Jawa; masuk daftar merah International Union for Convention Nature.

  1. Binatang langka asal Papua
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Juli 2015, polisi mengamankan 30 ekor ular Condrophyton Viridis atau ular Phyton hijau Papua, 1 Biawak Doerus atau biawak ekor biru, 3 ejor Biawak hijau papua, 1 ekor kadal payung, asal Papua. " Dari 30 ekor Condrophyton Viridis ini terdiri dari 15 ekor condro dewasa dan 15 ekor condro anakan, yang semuanya merupakan binatang langka asal Papua dan Kepulauan Aru," kata Direktur Tipiter Mabes Polri, Brigadir Jenderal Yazid Fananie. Bisnis penangkaran dan penjualan binatang langka dan dilindungi asal Papua tersebut sudah dari tahun 2012 lalu, "Untuk ular jenis condrophyton anakan atau yang masih kecel mereka jual dengan harga Rp 1 juta, sedangkan untuk yang dewasan tergantung harga dari komunitas dan pecintanya," kata dia.

  1. Lain-lain

Satwa lain yang juga banyak diperdagangkan adalah harimau, gading gajah, primata seperti orang utan. Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta, Muhammad Musyaffak Fauzi, mengatakan penyelundupan hewan langka maupun hewan yang tidak dilindungi ke luar negeri cukup marak dilakukan oleh penumpang pesawat.

Tahun 2013, sebanyak 15 kasus, 9 diantaranya adalah hewan yang dilindungi seperti Burung Murai Batu, Kakak Tua Jambul Kuning, Nuria Kepala Hitam, Burung Bayan dengan negara tujuan Malaysia, Thailand, Singapura, Hongkong. Tahun 2014 sebanyak 10 kasus, dengan negara tujuan Cina, Hongkong, Thailand, Amerika dan Kuwait. Adapun binatang yang diselundupkan meliputi Orang Utan, Siamang, Kakak Tua Raja, Sanca Batik, Kura Kura Moncong Babi, Cenderawasih, Cenderawasih Raja, Burung Sabit Merah, Cuca Papua Merah.

Tahun 2015, sebanyak 19 kasus meliputi penyelundupan hewan dan bagian tubuh hewan langka seperti kulit Harimau, Tulang Harimau, Gading Gajah, Burung Cucak Jongkok, hingga taring Macan. Negara tujuan Arab Saudi, Jerman, Mesir, Rusia dan Cina. Hewan-hewan yang gagal diselundupkan itu ada yang dititipkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan ada juga yang mati lalu dimusnahkan.

Simak artikel lainnya tentang komodo dan satwa dilindungi di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

2 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

4 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

11 hari lalu

Pulau Komodo. (Antara)
Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.


KLHK Lepas Liar Elang Bondol di Taman Wisata Alam di Kota Palembang

22 hari lalu

Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK, Laksmi Wijayanti dan Plh Sekda dan Ketua DPRD Sumsel melakukan pelepasliaran Elang Bondol di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Kamis, 7 Maret 2024. Elang Bondol masuk dalam kategori dilindungi. TEMPO/Parliza Hendrawan
KLHK Lepas Liar Elang Bondol di Taman Wisata Alam di Kota Palembang

Pelepasliaran seekor elang bondol itu dilakukan bersamaan dengan penanaman 400 pohon serentak di taman wisata alam itu.


Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

23 hari lalu

Tersangka penjualan satwa liar yang ditangkap Penyidik Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan dan dititipkan di Rumah Tahanan Negara Polres Samarinda. Dok. Humas KLHK
Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

Selain bekantan, ada satwa dilindungi lainnya yakni 3 kucing hutan, 1 lutung kelabu, dan 3 monyet ekor panjang.


Indonesia Belum Menetapkan Monyet Ekor Panjang Sebagai Satwa Dilindungi, Ada Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Belum Menetapkan Monyet Ekor Panjang Sebagai Satwa Dilindungi, Ada Apa?

Monyet ekor panjang merupakan jenis satwa yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.


Gajah Liar Obrak-abrik Area Wisata TNBBS

27 hari lalu

Salah satu kelompok Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar mencari makan disekitar kantong habitat Sugihan-Simpang Heran di Desa Sungai Batang, Kecamatan Air Sugihan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu, 14 Mei 2023. Berdasarkan data dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan per tahun 2022, jumlah Gajah Sumatera yang ada di kantong habitat Sugihan-Simpang Heran sebanyak 237 ekor.  ANTARA FOTO/Nova Wahyud
Gajah Liar Obrak-abrik Area Wisata TNBBS

Sedikitnya 18 ekor gajah liar disebut masuk kawasan wisata di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat, Lampung.


Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

29 hari lalu

Petugas gabungan mengevakuasi seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan sejumlah upaya mencegah konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Lampung.


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

30 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Kematian Beruntun, Gajah Sumatera Kembali Ditemukan Mati

33 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Pembedahan gajah betina yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut dilakukan untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuhnya. ANTARA/Syifa Yulinnas
Kematian Beruntun, Gajah Sumatera Kembali Ditemukan Mati

Gajah Sumatera mengalami penurunan populasi 70 persen dalam dua dekade terakhir. Salah satu sebab tersengat pagar listrik.