Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pohon Tertinggi Ada di Malaysia, Melebihi Lebar Lapangan Bola

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Meranti kuning di Sabah Malaysia setinggi 100,8 meter merupakan pohon tropis tertinggi di dunia. (dok.Unding Jami/uci.ox.ac.uk)
Meranti kuning di Sabah Malaysia setinggi 100,8 meter merupakan pohon tropis tertinggi di dunia. (dok.Unding Jami/uci.ox.ac.uk)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Pohon tropis tertinggi di dunia ditemukan di Sabah, Malaysia. Raksasa ini mempunyai ukuran tinggi luar biasa: 100,8 meter dari tanah sampai bagian daun teratas. Ukuran ini melebihi lebar lapangan sepak bola, yang 100 meter.

Pohon ini, kemungkinan juga tanaman berbunga tertinggi di dunia, tumbuh di hutan hujan di Pulau Kalimantan. Ilmuwan dari Inggris dan Malaysia, yang meneliti pohon ini, menamainya Menara, demikian dikutip dari laman Enviromental Change Institute, Universitas Oxford, 5 April 2019.

Dengan mempelajari Menara, para peneliti berharap bisa memahami bagaimana pohon tumbuh sangat tinggi, dan apakah ada faktor yang mencegah mereka tumbuh lebih tinggi.

Menara adalah spesies pohon tropis yang dikenal sebagai meranti kuning (Shorea faguetiana), anggota keluarga Dipterocarpaceae yang tumbuh subur di hutan hujan dataran rendah yang lembab di Asia Tenggara. Pemegang rekor sebelumnya untuk pohon tropis tertinggi berasal dari wilayah ini dan dari genus Shorea.

Pohon itu pertama kali terlihat oleh para peneliti dari Universitas Nottingham yang dipimpin oleh Dr Doreen Boyd pada tahun 2018, menggunakan Survei Deteksi Cahaya dan Ranging (LiDAR) di udara.

Para peneliti dari Universitas Oxford dan SEARRP (Southeast Asia Rainforest Research Partnership) kemudian melakukan perjalanan ke Menara pada Agustus 2018 untuk melakukan pemindaian 3D resolusi tinggi dan penerbangan drone.

Hasilnya, sebuah visualisasi 3D luar biasa dari pohon yang juga luar biasa ini. Seorang pendaki dari SEARRP, Unding Jami, memanjat pohon itu pada Januari 2019 untuk mengukur ketinggiannya dengan meteran dan didapat hasilnya 100,8 meter.

Hasil ukuran ini membuat Menara menjadi tanaman berbunga tertinggi di Bumi, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya: pohon eucalyptus di Tasmania.

“Dengan menindaklanjuti penemuan pohon oleh mahasiswa PhD saya, Chris Chandler dalam data udara, dengan pemindaian laser terestrial dan penerbangan pesawat tak berawak oleh rekan-rekan di Universitas Oxford, kami dapat membuat data dimensi tambahan tentang pohon, dan untuk memeriksa mekanisme pohon raksasa seperti itu pada umumnya," kata Dr Boyd.

Satu-satunya orang yang telah memanjat raksasa ini, Unding Jami dari Kemitraan Penelitian Hutan Hujan Asia Tenggara (SEARRP) di Sabah, Malaysia, mengaku takut sekaligus takjub bisa di atas ketinggian itu.

“Itu adalah pendakian yang menakutkan, anginnya kencang, karena pohon terdekat sangat jauh. Tapi jujur pemandangan dari atas luar biasa. Saya tidak tahu harus berkata apa selain sangat, sangat, sangat menakjubkan!"

Menara diperkirakan memiliki berat 81.500 kg di luar akar, atau lebih dari berat maksimum Boeing 737-800 saat lepas landas. Hanya 5% dari massanya yang dipegang di mahkota selebar 40m, sedangkan 95% di batangnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Batang Menara sangat lurus, dengan pusat massa 28 m di atas tanah dan hanya bergeser 0,6 m dari sumbu vertikal tengah, menunjukkan bahwa pohon itu sangat simetris dan seimbang meskipun terletak di tanah miring di lembah terlindung.

Jadi, apakah pohon ini mendekati batasnya dalam hal seberapa tinggi tanaman berbunga dapat tumbuh?
Analisis para ilmuwan tentang struktur pohon menunjukkan bahwa Menara bisa tumbuh lurus karena bobotnya sendiri, tetapi mungkin rentan terhadap angin. Lokasinya di lembah yang terlindung agak melindunginya dan mungkin membantunya tumbuh hingga ketinggian ekstrem.

Alexander Shenkin, peneliti di University of Oxford yang melakukan pemindaian 3D, tertarik pada arsitektur pohon dan apa yang membatasi ketinggian mereka.

“Kami masih tidak tahu apa yang membuat pohon tumbuh semakin tinggi. Mungkin juga ada faktor-faktor lain, seperti tantangan menghisap air 100 m di atas pohon, yang membatasi ketinggian maksimum pohon berdaun lebar menjadi sekitar 100 m,” katanya.

Apakah masih ada pohon yang lebih tinggi di sana?
“Mungkin masih ada pohon yang lebih tinggi di luar sana yang belum ditemukan, namun mengingat bukti yang kami temukan tentang kendala mekanis yang disebabkan oleh angin, tidak mungkin pohon baru akan jauh lebih tinggi. Tetapi ada kemungkinan tanaman bunga tertinggi masih ada di suatu tempat di hutan Kalimantan,” kata Prof. Yadvinder Malhi dari Oxford, yang memimpin penelitian struktur 3D pohon di lab.

“Penemuan pohon yang luar biasa ini memberikan pengakuan tambahan  dan dorongan untuk upaya melestarikan hutan hujan dengan keanekaragaman hayatinya dan memecahkan rekor ini,” katanya

Menara ditemukan di Kawasan Konservasi Lembah Danum di Sabah, yang juga memegang rekor sebelumnya untuk pohon tertinggi.

Glen Reynolds, dari SEARRP, mengawasi banyak penelitian di sana. “Selama dekade terakhir, Departemen Kehutanan Sabah telah secara progresif memperluas perlindungan beberapa ratus ribu hektar hutan di sekitar Kawasan Konservasi Lembah Danum - yang sekarang dilindungi di semua sisi," katanya.

Pemerintah Sabah juga telah berkomitmen, pada tahun 2025, untuk meningkatkan luas hutan lindung menjadi 30% dari luas daratan negara bagian itu. Investasi ini akan membantu mengamankan masa depan lanskap pohon-pohon raksasa ini.

ECI.OX | LIVESCIENCE 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

1 hari lalu

Siti Nurhaliza. Foto: Instagram.
Siti Nurhaliza akan Menggelar Konser dengan Tajuk Cinta di Awan, Simak Jadwalnya!

Penyanyi Malaysia, Siti Nurhaliza mengabarkan akan menggelar konser di Arena of Stars, Genting Highlands.


Semburan Erupsi Gunung Ruang sampai Malaysia, Ini Jadwal Penerbangan yang Dibatalkan

2 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Semburan Erupsi Gunung Ruang sampai Malaysia, Ini Jadwal Penerbangan yang Dibatalkan

Semburan abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Sulsel membuat penerbangan ke dan dari Sabah dan Sarawak terpaksa dibatalkan.


Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

2 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

3 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

3 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

3 hari lalu

Foto kolase Bos Apple Tim Cook dan Presiden Jokowi (Dok. Reuters/ANTARA)
Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta, hari ini Rabu. Apple akan berinvestasi di Indonesia?


Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

Kemendikbud diminta bentuk tim khusus untuk menangani kasus pencatutan nama dosen Malaysia dan jurnal predator.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

7 hari lalu

Sejumlah Mahasiswa dan Alumni membagikan seleberan bertuliskan
Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

Beredar kabar Dekan FEB Universitas Nasional (Unas) dituding mencatut sejumlah nama akademisi Malaysia di publikasi ilmiahnya


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

8 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.