TEMPO.CO, Jakarta - Badan antariksa Jepang ingin menciptakan pangkalan di bulan dengan bantuan robot yang dapat bekerja secara mandiri dan sedikit pengawasan manusia, sebagaimana dilaporkan Space, 7 April 2019.
Baca: Setelah 50 Tahun, NASA Putuskan Teliti Sampel Bulan
Proyek itu, yang telah melibatkan penelitian selama tiga tahun, merupakan kolaborasi antara Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), perusahaan konstruksi Kajima Corp, dan tiga universitas Jepang: Shibaura Institute of Technology, University of Electro-Communications dan Universitas Kyoto.
Baru-baru ini, kolaborasi tersebut melakukan percobaan pada konstruksi otomatis di Situs Eksperimen Kajima Seisho di Odawara (Jepang tengah).
Sebuah backhoe otonom seberat 7 ton beroperasi di lokasi itu, melalui prosedur seperti mengemudi jarak tertentu dan mengulangi operasi rutin, kata pejabat JAXA dalam sebuah pernyataan. Operasi yang membutuhkan penanganan yang lebih baik dilakukan dengan manusia melalui remote control.
"Backhoe itu telah dimodifikasi dengan instrumen survei onboard dan konsol kontrol operasi otomatis. Instrumen pada traktor dan backhoe itu secara otonom mengukur posisi dan arah backhoe... menjadikannya dapat beroperasi dari jarak jauh dan secara otomatis," kata pejabat JAXA.
"Proses operasional itu telah menunjukkan kelayakan teknologi tak berawak untuk membangun pangkalan di bulan," tambah mereka.
“Backhoe memiliki dukungan operasional, termasuk fungsi kendali jarak jauh, yang dapat membantu mengkompensasi keterlambatan komunikasi,” kata pejabat JAXA. Ia juga memiliki kemampuan pengenalan gerakan yang dapat disesuaikan dengan lingkungan bulan, dan kemampuan untuk mengoordinasikan pekerjaannya melalui beberapa mesin.
Membangun sebuah pangkalan untuk manusia menggunakan kontrol otonom jarak jauh akan membutuhkan pekerjaan persiapan lokasi, penggalian, pemasangan modul, dan kemudian melindunginya dengan debu bulan (regolith) untuk melindungi manusia dari radiasi dan kemungkinan meteoroid, kata pejabat JAXA.
Meteoroid adalah batu ukuran seukuran butir atau lebih besar yang melakukan perjalanan melalui antariksa dengan kecepatan tinggi. Jika meteoroid menyerang struktur seperti stasiun ruang angkasa atau pangkalan bulan, ada risiko oksigen di dalam struktur tiba-tiba bocor ke luar angkasa.
SPACE | JAXA