TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan mengkhawatirkan jamur mematikan yang biasa disebut Candida auris tersebar secara global. Menurut lembaga kesehatan Amerika Serikat (CDC), Candida auris adalah ragi yang biasanya hidup dan tidak berbahaya bagi kulit dan selaput lendir, tapi mengancam kesehatan global.
Baca: Usir Jamur Kaki dengan Garam, Begini Caranya
Laman Livescience, Senin, 8 April 2019 menjelaskan bahwa, infeksi jamur mematikan itu resisten terhadap obat antimikroba utama. Artinya ia akan tahan terhadap obat anti jamur yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi Candida.
Menurut New York Times, bentuk jamur yang kebal obat itu telah bermunculan di seluruh dunia, termasuk di Inggris, Spanyol, India, Venezuela, dan Amerika Serikat. "Ini adalah makhluk dari laguna hitam," ujar head of the fungal branch di CDC Tom Chiller kepada Times. "Itu menggelegak dan sekarang ada di mana-mana."
CDC pertama kali mengeluarkan peringatan tentang Candida auris yang resistan terhadap obat pada 2016 dan hari ini menggambarkannya sebagai ancaman serius. Ragi itu pertama kali ditemukan pada 2009 yang keluarnya dari telinga seorang pasien di Jepang, meskipun penelitian retrospektif terhadap sampel medis lama menemukan satu infeksi yang berasal dari tahun 1996 di Korea Selatan.
Kebanyakan koloni mikroba (strain) Candida auris resisten terhadap setidaknya satu kelas obat antijamur, menurut CDC, dan lebih dari sepertiga dari strain resisten terhadap dua kelas obat. Sejumlah strain resisten terhadap ketiga kelas obat antijamur yang tersedia.
Yang membuat infeksi semakin mengkhawatirkan adalah bahwa jamur bertahan di permukaan dan telah didokumentasikan menyebar dari orang ke orang di rumah sakit dan klinik. Times melaporkan, setengah dari penduduk yang dites di beberapa panti jompo di daerah Chicago positif akan Candida auris.
Sejauh ini, CDC telah menerima 587 laporan kasus di Amerika Serikat. Infeksi Candida auris paling mematikan bagi mereka yang sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk orang tua dan anak muda. Infeksi biasanya menyebar dalam pengaturan perawatan kesehatan, mempengaruhi mereka yang sudah dalam kondisi kesehatan genting.
Gejala awalnya adalah demam, kelelahan, dan penyakit ini bisa berakibat fatal, terutama jika ragi menyebar ke darah, otak atau jantung. Strain dari Candida auris yang resistan terhadap obat secara genetik berbeda di berbagai benua, dan menunjukkan bahwa resistansi obat berkembang secara terpisah, tapi secara bersamaan di seluruh dunia.
Tidak jelas apa yang menyebabkan peningkatan jamur ini, tapi satu teori menyatakan bahwa penggunaan fungisida yang meluas pada tanaman mendorong Candida auris untuk mengembangkan resistensi. Fungisida yang disebut azole telah terlibat dalam munculnya jamur tahan obat lain, Aspergillus fumigatus, menurut penelitian 2012 dalam jurnal PLOS Pathogens.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa antijamur yang sama ini telah membuka celah bagi strain Candida auris yang paling kuat dan tahan fungisida untuk bertahan hidup. Penggunaan antibiotik yang berlebihan pada hewan ternak menciptakan krisis serupa dengan bakteri yang kebal antibiotik.
Sekarang, CDC bekerja untuk memantau genetika Candida auris dan memahami cara menghentikan penyebarannya. Itu bisa jadi menantang. Di Rumah Sakit Royal Brompton dekat London, staf menggunakan penyemprot khusus. Semuanya mati, kecuali Candida auris.
Simak kabar terbaru tentang jamur mematikan Candida Auris yang menyebar hanya di kanal Tekno Tempo.co
LIVESCIENCE | NEW YORK TIMES | CDC