TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi pesan WhatsApp telah menghadirkan berbagai macam alat untuk melawan berita palsu selama 12 bulan terakhir. Namun, penambahan terbaru mungkin merupakan salah satu fitur penting, bisa memblokir pesan yang diteruskan, demikian dilansir laman Androidauthority, Senin, 8 April 2019.
Baca: Tips Teknologi: Cara Merekam Panggilan WhatsApp Android
WhatsApp sadar akan kemungkinan viralitas pesan, karena 90 persen pengguna WhatsApp mengedarkan pesan pribadi. Sementara, 10 persennya adalah pesan yang tidak diketahui asal-usulnya. Fenomena tersebut merupakan sumber utama kemungkinan adanya berita palsu.
Sebelumnya, WhatsApp telah membatasi pesan yang sering diteruskan dalam obrolan grup. Pesan hanya bisa diteruskan hanya lima kali dari sebelumnya 25 kali diteruskan.
Menurut laman WABetaInfo, fitur blokir pesan yang diteruskan hanya tersedia dengan mengakses melalui pengaturan grup. Cakupan outlet sebelumnya mencatat bahwa pesan mendapatkan tag sering diteruskan ketika sudah diteruskan lebih dari empat kali.
Ini secara teoritis akan berfungsi sebagai filter untuk menangkap spam dan tipuan. Tidak ada yang menghentikan pengguna dari menyalin pesan yang sering diteruskan dan mengirim mereka sebagai teks baru, tapi jelas membuatnya lebih sulit bagi mereka untuk menyebar.
Fiturnya belum tayang untuk sementara. Fungsionalitas bergabung dengan berbagai fitur WhatsApp lainnya yang dimaksudkan untuk melawan berita bohong dan palsu.
Alat lain yang ditambahkan ke platform termasuk deteksi tautan mencurigakan dan kontrol admin yang ditingkatkan. Perusahaan besutan Facebook itu juga dilaporkan bekerja pada pencarian gambar terbalik terintegrasi, yang memungkinkan pengguna untuk dengan cepat memverifikasi gambar yang diterima.
Simak kabar terbaru tentang WhatsApp hanya di kanal Tekno Tempo.co
ANDROIDAUTHORITY | WABETAINFO