TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa media sosial Facebook kembali menghapus ratusan akun palsu yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian secara terorganisir di Indonesia. Akun tersebut memiliki perilaku tidak otentik yang terorganisir dan bagian dari sebuah jaringan di Indonesia.
Facebook Luncurkan Info Kandidat, Fitur Mengenal Kandidat Pemilu
"Kami menghapus 78 akun, 34 halaman, 108 grup Facebook, dan 14 akun Instragram. Akun palsu itu mengunggah berita lokal dan politik, termasuk tentang pemilu, dugaan suap pemilu, pandangan kandidat pemilu dan kesalahan yang dilakukan para politisi," ujar Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook Nathaniel Gleicher bdalam teleconference di Kantor Facebook Indonesia, di Jakarta, Jumat, 12 April 2019.
Pada Februari lalu, Facebook juga menghapus ratusan akun Facebook dan Instagram dengan rincian 207 halaman Facebook, 800 akun Facebook, 546 grup Facebook dan 208 akun Instragram. Seluruh halaman, akun, dan grup tersebut memiliki hubungan dengan Saracen atau grup sindikasi online di Indonesia.
Menurut Gleicher, Facebook menindak para pelaku tersebut karena pola perilaku mereka dan bukan hanya karena konten yang mereka unggah. Facebook juga mengidentifikasi adanya kemiripan dengan perilaku tidak otentik yang terorganisir di Indonesia.
"Akun yang kita take down ini masih merupakan tindak lanjut dari yang kita dilakukan Februari lalu. Mereka masih terkait dengan grup Saracen. Pada saat dihapus mereka tidak akan bisa lagi membuka akun mereka," kata Gleicher.
Facebook Hapus Ratusan Akun yang Mengandung Perilaku Tak Patut
Setidaknya, sekitar 24.000 akun mengikuti satu atau lebih dari halaman Facebook itu, sekitar 1,3 juta akun setidaknya bergabung dengan satu dari grup Facebook itu, dan sekitar 5.600 akun mengikuti satu atau lebih dari akun Instagram tersebut.
Contoh halaman dan akun yang dihapus Facebook yang merupakan bagian dari jaringan itu adalah Cinta Harapan & Doa, Berita Sekitar Indonesia dan Brandal Kecil.
Facebook, kata Gleicher, telah mengidentifikasi akun dan halaman itu melalui investigasi internal yang berkelanjutan dengan metode otomatisasi dan human review. Per pukul 10.30 WIB tadi, puluhan akun tersebut sudah dihapus.