Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Urban Farming Bisa Jadi Solusi Perubahan Iklim Perkotaan

image-gnews
Urban farming bisa menjadi solusi perubahan iklim perkotaan. Kredit: Sigit Kusumawijaya
Urban farming bisa menjadi solusi perubahan iklim perkotaan. Kredit: Sigit Kusumawijaya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Co-Founder Indonesia Berkebun Sigit Kusumawijaya menjelaskan bahwa urban farming bisa menjadi solusi untuk permasalahan perubahan iklim. Menurut Sigit, dengan mengoptimalisasi lahan kecil di perkotaan, masyarakat bisa berkebun.

Baca: Urban Farming di Panti Sosial, Dinsos DKI Jakarta Gandeng Oke Oce

"Saya bersama rekan-rekan sempat dan masih aktif menginisiasi komunitas gerakan berkebun yang fokus ke urban farming. Kami mencoba mengoptimalisasi lahan kecil di Jakarta, pada 2011 kami ajak pihak swasta untuk meminjamkan lahannya dan mengajak masyarakat," ujar Sigit, dalam diskusi multi pihak soal isu perubahan iklim, di Manggala Wanabakti, Kamis, 11 April 2019.

Menurut World Vision, jumlah penduduk Jakarta lebih banyak dan ruang terbuka hijau (RTH) berkurang setiap tahun. Pada 1965, Jakarta masih memiliki RTH sampai 35 persen, tapi pada 2011 jumlah tersebut mengalami penurunan hingga 9,3 persen.

Hal tersebut menjadi masalah untuk manusia dan lingkungan, karena pemukiman di Jakarta sangat padat. Hal itu juga menjadi penyebab terjadinya kemacetan yang memunculkan polusi di Jakarta.

"Tidak jauh dari tempat kita beraktivitas sebetulnya kita masih punya lahan hijau yang masih alami dan belum banyak intervensi manusia," kata Sigit. "Tapi lahan yang tadi banyak mendapatkan tantangan, akhir lahan itu akhirnya dijual, di tengah sawah ada gedung. Ini tantangan kita secara global bahwa lahan pertanian akan semakin habis."

Sigit melanjutkan bahwa saat ini paradigma tentang berkebun itu mahal harus diubah. Karena, kata dia, berkebun itu tidak mahal, justru jika tidak disegerakan untuk berkebun maka akan lebih mahal biayanya, karena kondisi yang semakin parah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Konsepnya simpel, pertama ekologi atau memanfaatkan lahan yang ada, edukasi atau public awareness untuk anak-anak muda dan ekonomi yang tujuan akhirnya ketahanan pangan," tutur Sigit. "Kita bisa menjadikan lahan tidak produktif menjadi public space."

Sementara di Jepang ada urban park di mana di bagian atap terminal ferry menjadi ruang hijau dan bisa dijadikan tempat bermain anak-anak. RTH itu terbatas, Sigit berujar, biasanya di atas tanah, tapi kenapa tidak memakai di atas atap.

"Banyak sekarang yang menggunakan konsep rooftop garden, contohnya di Brooklyn Grange yang mengklaim bahwa mereka mempunyai rooftop garden terluas di dunia," kata Sigit.

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal menjelaskan bahwa perubahan iklim itu adalah tantangan yang bisa disolusikan. Menurutnya, ketika masyarakat diedukasi, mereka juga bisa membantu solusinya.

"Tahun lalu kita mencoba melakukan roadshow untuk mengenalkan iklim dan nanti kita akan ada jambore iklim. Mungkin melalui itu bisa dijelaskan bagaimana dengan lahan yang minim tapi tetap hijau," ujar Herizal. "Sekarang BMKG tidak lagi melakukan mitigasi tapi lebih melakukan monitoring iklim."

Simak artikel lainnya tentang urban farming di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani Hadiri Pertemuan AIIB di Mesir, Bahas Perubahan Iklim dan Investasi Transisi Energi

7 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jumat, 28 Juli 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sri Mulyani Hadiri Pertemuan AIIB di Mesir, Bahas Perubahan Iklim dan Investasi Transisi Energi

Sri Mulyani mengatakan AIIB memiliki peran penting sebagai katalisator dalam mendesain berbagai instrumen pembiayaan.


Indonesia jadi Tuan Rumah Bersama Konferensi Minyak Nabati Kedua di Mumbai India

8 jam lalu

Lahan perkebunan Sawit  di Gane Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 23 Januari 2023. (FOTO/Budhy Nurgianto)
Indonesia jadi Tuan Rumah Bersama Konferensi Minyak Nabati Kedua di Mumbai India

Untuk meningkatkan ketahanan di masa depan dalam menyediakan minyak nabati secara berkelanjutan, diperlukan sejumlah langkah strategis bersama.


Luhut ke Negara Barat: Tak Perlu Ajari Kami Soal Perubahan Iklim

1 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) dan Menko Kemaririman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) meninjau Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 13 September 2023. Presiden Joko Widodo mencoba kereta cepat dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang dan dilanjutkan dengan menggunakan kereta pengumpan dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung. ANTARA/Raisan Al Farisi
Luhut ke Negara Barat: Tak Perlu Ajari Kami Soal Perubahan Iklim

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan mengatakan Indonesiua tidak perlu diajari soal perubahan iklim.


Prospera Sebut Pentingnya Kompensasi untuk Kelompok Rentan yang Terdampak Perubahan Iklim

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India, Sabtu, (9/9) di New Delhi, India. Dalam forum tersebut, Jokowi meminta seluruh pihak untuk bersama-sama mengurangi emisi.
Prospera Sebut Pentingnya Kompensasi untuk Kelompok Rentan yang Terdampak Perubahan Iklim

Program Kemitraan Indonesia-Australia untuk Perekonomian (Prospera) sebut pentingnya kompensasi untuk kelompok rentan yang terdampak perubahan iklim.


Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Sabtu, 23 September 2023. ANTARA/HO-Kemlu RI
Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.


Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

4 hari lalu

Para pria berdiri di dekat mobil dekat pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanghai, Cina,  21 Oktober 2021. REUTERS/Aly Song
Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

Penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara menyeluruh tidaklah realistis, kata pejabat tinggi iklim Cina.


Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda Terhadap Perubahan Iklim

5 hari lalu

Ilustrasi anak muda dan gadget. Shutterstock
Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda Terhadap Perubahan Iklim

Generasi muda memiliki potensi dan antusiasme untuk berkontribusi dalam membentuk dunia yang lebih hijau, setara, dan berkelanjutan.


Di Festival Like 2023, Jokowi Singgung Perubahan Iklim dan Polusi di Jakarta

8 hari lalu

Presiden Jokowi berfoto dengan penerima SK Perhutanan Sosial & Adat dalam puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin, 18 September 2023. TEMPO/Subekti.
Di Festival Like 2023, Jokowi Singgung Perubahan Iklim dan Polusi di Jakarta

Presiden Jokowi mengingatkan soal perubahan iklim yang tengah terjadi di dunia, dan menyoroti keadaan polusi di Jakarta.


Sejarah Hari Ini: Kilas Balik Penandatanganan Protokol Montreal 1987

10 hari lalu

Ilustrasi lapisan ozon (net)
Sejarah Hari Ini: Kilas Balik Penandatanganan Protokol Montreal 1987

Protokol Montreal berisi tentang komitmen tentang zat yang merusak lapisan ozon sebagai tanggapan terhadap iptek mengenai penipisan lapisan ozon.


Jokowi Tunjuk Luhut jadi Ketua Penanggung Jawab KTT Negara Pulau dan Kepulauan

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam Penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis 7 September 2023. ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra
Jokowi Tunjuk Luhut jadi Ketua Penanggung Jawab KTT Negara Pulau dan Kepulauan

Jokowi menerbitkan Keppres soal panitia penyelenggara KTT AIS di Bali bulan depan.