TEMPO.CO, Jakarta - Samsung membuka pre-order Samsung Galaxy Fold pada 12 April 2019 di Amerika Serikat, dan sehari kemudian, pada dini hari, telah menutupnya. Tidak pasti mengapa reservasi itu ditutup, tapi sekitar pukul 15:00 waktu setempat pada 12 April, antrian virtual untuk reservasi menunjukkan bahwa 7.125 orang telah memesan versi T-Mobile, dan 7.460 model AT&T lainnya di Amerika Serikat.
Balas Huawei, Samsung: Desain Galaxy Fold Lebih Baik dari Mate X
Dilaporkan laman neowin, akhir pekan lalu, Galaxy Fold bukanlah smartphone yang dibanderol dengan harga murah, bahkan hampir dua kali lipat dari beberapa ponsel kelas atas yang saat ini dijual. Ponsel pintar itu dihargai US$ 1.980 setara dengan Rp 27,7 juta, jadi mungkin ada banyak yang bisa berubah pikiran pada menit terakhir.
Angka-angka di atas tidak diterjemahkan ke penjualan aktual dan saat ini hanya menunjukkan berapa banyak yang akan membeli telepon. Pemesan tampaknya agak agak ragu jika dibandingkan dengan lini Galaxy S yang lebih populer dari Samsung.
Galaxy Fold itu menggunakan Infinity Flex Display baru berukuran 7,3 inci yang memungkinkan ponsel memiliki layar berukuran tablet dan dapat dilipat agar muat ke dalam saku. Layar utama dengan resolusi QXGA+ (4,2:3), dan ketika dilipat, layar HD+ (12:9) 4,6 inci yang lebih kecil digunakan untuk mode telepon.
Samsung menggunakan Universal Flash Storage 3.0 (eUFS) 512GB agar performa lebih cepat, dengan kapasitas RAM 12 GB dan chip terbaru Qualcomm, Snapdragon 855. Samsung bahkan telah membangun dua baterai untuk Galaxy Fold-nya, yang dipisahkan oleh flip tetapi digabungkan dalam sistem operasi Android untuk mewakili total daya 4.380 mAh.
Di bagian belakang perangkat ada juga sistem tiga kamera yang akan digunakan untuk mode tablet dan ponsel. Ada kamera ultra-wide 16 megapiksel plus 12 megapiksel dan kamera tele di belakang, serta kamera 10 megapiksel untuk selfie.
Dengan melakukan tes, Samsung mengklaim Galaxy Fold dapat dilipat sampai 200.000 kali tanpa masalah. Mereka mendukung klaimnya dengan memberikan sekilas tes lipat yang ketat. Tes tersebut mensimulasikan bahwa kemungkinan layar lipat itu dapat digunakan selama 5 tahun, jika pengguna membuka dan menutup smartphone itu 100 kali sehari.
Dengan reservasi yang ditutup, kemungkinan Samsung pada suatu saat membuka kembali antrian atau ada banyak tersedia di gerai.
Simak kabar terbaru tentang Samsung Galaxy Fold hanya di kanal Tekno Tempo.co
NEOWIN | GSMARENA | THEVERGE