Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LIPI Rekomendasikan Kuota Penangkapan 80 Ribu Hiu Tahun Ini

image-gnews
Nelayan memuat ikan hiu ke mobil di tempat pelelangan ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu, 5 Jnauari 2019. Menurut nelayan saat peralihan musim barat ke timur, hasil tangkapan ikan hiu melimpah. ANTARA/Dedhez Anggara
Nelayan memuat ikan hiu ke mobil di tempat pelelangan ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu, 5 Jnauari 2019. Menurut nelayan saat peralihan musim barat ke timur, hasil tangkapan ikan hiu melimpah. ANTARA/Dedhez Anggara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI membuat acuan ilmiah pengelolaan dan pemanfaatan secara berkelanjutan spesies hiu lanjaman di Indonesia dalam bentuk dokumen Non-Detriment Finding (NDF).

Perlindungan hiu telah menjadi salah satu agenda penting di tingkat global melalui mekanisme Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).

"Dari data Statistik Perikanan tahun 2015, 60 persen total produksi hiu di Indonesia adalah kelompok hiu lanjaman seluruh famili Carcharhinidae dan 54 persen di antaranya merupakan hiu lanjaman jenis Carcharhinus falciformis," ujar Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Dirhamsyah, di Jakarta, Senin, 15 April 2019.

CITES telah memasukkan 12 spesies hiu dalam Apendix II atau tidak segera terancam kepunahan, tapi mungkin terancam punah bila tidak dimasukkan ke dalam daftar perlindungan dan perdagangannya terus berlanjut. Dari dua belas spesies tadi, sembilan di antaranya hidup di Indonesia termasuk hiu lanjaman (Carcharhinus).

LIPI sebagai pemegang otoritas keilmuan CITES, kata Dirhamsyah, merekomendasikan kuota tangkap sebesar 80 ribu untuk tahun 2019 dengan minimum ukuran panjang tubuh dua meter atau dengan berat minimum 50 kg.

"Artinya pemanfaatan hiu lanjaman dapat dilakukan dan tidak mengganggu populasinya di alam. Dengan syarat melakukan pembatasan jumlah tangkapan melalui sistem kuota dan mengatur ukuran hiu lanjaman yang boleh dimanfaatkan," kata Dirhamsyah.

Menurut daftar International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) setidaknya sekitar 31 persen hiu dunia terancam kepunahan. Berdasarkan data Food and Agriculture Organization 2015, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat eksploitasi hiu tertinggi di dunia dan menyumbang sekitar 13 persen dari produksi hiu global.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dirhamsyah mengatakan, dokumen NDF merupakan analisis resiko pemanfaatan hiu yang terdaftar dalam Apendiks II CITES berdasarkan aspek biologi, perikanan, pemanfaatan, dan pengelolaan hiu Lanjaman saat ini. Yang juga merekomendasikan perbaikan pencatatan produksi dan pemanfaatan hiu lanjaman.

"Dam perlindungan habitat penting seperti lokasi memijah, melahirkan, dan pengasuhan anakan serta penghentian praktik pengambilan sirip hiu dan membuang sisa tubuhnya, baik dalam keadaan hidup atau mati ke laut," tutur Dirhamsyah.

Sejak 2018, LIPI bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) melalui program USAID BIJAK, mengembangkan metodologi penelitian dan protokol untuk menentukan tingkat pemanfaatan yang berkelanjutan terhadap spesies yang terancam.

Dirhamsyah berharap proses pembuatan dokumen NDF hiu lanjaman ini menjadi contoh bagi pengembangan lainnya dan dapat meningkatkan perlindungan spesies hiu dan pari lainnya yang terancam punah.

Wakil Direktur USAID Kantor Lingkungan Hidup, Jason Seuc, mengungkapkan bahwa dirinya bangga dapat bekerja sama dengan LIPI dalam menyelesaikan rekomendasi kuota perdagangan berbasis sains. Tujuannya adalah untuk memastikan keberlangsungan hidup populasi liar hiu lanjaman di Indonesia terjaga.

"Kami berharap kebijakan NDF untuk hiu lanjaman dapat meningkatkan kesadaran dan upaya konservasi, mengurangi perdagangan ilegal satwa liar, dan memulihkan populasi spesies ini 
secara alami," kata Jason.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

10 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

13 Februari 2024

Foto hiu putih yang mempunyai gigi tajam dan mulut besar, berhasil difoto oleh seorang fotografer Florida, Stephen Frink. dailymail.co.uk
Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

Kasus serangan ikan hiu di dunia, dan kematian yang disebabkannya, meningkat pada 2023.


Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

14 Desember 2023

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo , Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saling berjabat tangan usai debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

LIPI menemukan setidaknya ada empat akar masalah Papua. Hal tersebut berdasarkan riset LIPI yang dilakukan pada 2009.


Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

31 Oktober 2023

Foto Manta terlilit tali oleh Wisatawan Papua Diving yang disebarkan kepada pihak konservasi agar diselamatkan. (Foto: Antara/Istimewa)
Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

Papua Barat Daya berupaya melindungi lima biota laut langka di wilayahnya, yakni penyu, duyung, lumba-lumba, hiu kalabia, dan pari manta.


Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

24 Agustus 2023

Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26. Kredit: ANTARA/HO-Humas BRIN
Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?


LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.


Jason Momoa Antusias Ceritakan Kecintaannya terhadap Hiu di Acara Shark Week

21 Juli 2023

Jason Momoa (Instagram/@prideofgypsies)
Jason Momoa Antusias Ceritakan Kecintaannya terhadap Hiu di Acara Shark Week

Jason Momoa mengungkapkan kecintaannya pada hiu sudah tertanam jauh sebelum berperan menjadi Aquaman.


Besok, Halte Transjakarta Gatot Subroto LIPI Kembali Dibuka Setelah Revitalisasi

13 Juli 2023

Halte TransJakarta Gatot Subroto LIPI mulai beroperasi . ANTARA/Ho/PT TransJakarta
Besok, Halte Transjakarta Gatot Subroto LIPI Kembali Dibuka Setelah Revitalisasi

Pascarevitalisasi, kapasitas halte Transjakarta Gatot Subroto LIPI meningkat menjadi 924 pelanggan.


Warga Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir

9 Juni 2023

Dua orang turis duduk di pantai sambil berjemur di resor Laut Merah di Sharm el-Sheikh, Mesir, 12 November 2015. REUTERS/Asmaa Waguih
Warga Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir

Seorang warga negara Rusia tewas diserang hiu macan di dekat pantai di resor Hurghada, Laut Merah, Mesir.


Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

27 Mei 2023

Ilustrasi gedung LIPI. Wikipedia.org
Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

Gejolak peneliti di internal Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN masih terus terjadi.