3. Bumi datar seperti piring
Peta bumi datar yang dipercayai oleh kaum flatearth. (flatearthfetch.co.uk)
Samuel Shenton (1903–1971) adalah pemimpin Masyarakat Riset Bumi Rata Internasional (IFERS) yang bermarkas di Devon, yang didirikan pada 1956. Bumi datar yang dicintai Shenton, katanya, paling baik dibayangkan sebagai sejenis raksasa kaya.
Pada 1962, Shenton menjelaskan dasar-dasar teorinya sebagai berikut: "Anda tahu, dunia ini datar, seperti piring. Itu stabil, dan tidak bergerak atau berputar. Serta dikelilingi oleh penghalang es yang solid, dan seluruh tanah berada di dasar lubang dalam apa yang kita sebut Ibu Bumi," kata Shenton
Hal itu, Shenton melanjutkan, merupakan dataran datar yang begitu besar sehingga tidak ada habisnya. Ketika melakukan perjalanan di seluruh dunia dan tiba kembali di tempat yang sama, itu seperti berjalan di sekitar tepi piring.
Mengingat sifat keyakinan Shenton, munculnya zaman ruang angkasa terbukti cukup menjengkelkan baginya. Pada 24 Desember 1968, Shenton mengamati NASA melakukan kebohongan besar. Kepada pemirsa TV yang diperkirakan berjumlah 500 juta orang, para astronot Apollo 8 menurunkan kamera mereka di atas Bumi, menampilkan bukti-bukti yang mengganggu bahwa itu bulat.
Shenton percaya bahwa Alkitab membuktikan bahwa Bumi itu datar, ia beralasan rekaman ini hanyalah jubah penipu atas nama NASA, dan pada April 1969 ia menempatkan kru Apollo 8 dalam wawancara yang mengejutkan dengan Birmingham Evening Echo.
"Di atas Bumi kita, ada massa air raksasa, yang saat ini kita lindungi dari gelembung udara besar. Sebuah ledakan atom atau gempa bumi raksasa dapat membuat gelembung udara ini muncul kapan saja, membanjiri dunia sekali lagi seperti pada zaman Nuh, ketika dunia ternyata persegi," tutur Shenton.
Kejutan banjir besar kedua, yang diprediksi Shenton, bisa sangat besar sehingga akan membuat bumi datar berbentuk cakram kembali ke bentuk aslinya yang sampai sekarang tidak diketahui.
4. The planet of love