Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, Studi Baru: Es Greenland Mencair 6 Kali Lebih Cepat

image-gnews
Greenland Mencair, Laut Meninggi
Greenland Mencair, Laut Meninggi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah lapisan es terbesar kedua di Bumi, Greenland, telah mencair dengan kecepatan meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Peningkatannya hampir enam kali lipat dalam 20 tahun, yang memberikan kontribusi pada kenaikan permukaan laut di masa depan.

Badai Matahari Raksasa Terdeteksi pada Lapisan Es Greenland

Temuan tersebut diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences pada Senin, 22 April 2019. Studi itu memperkirakan bahwa gletser Greenland berubah dari hanya mencairkan sekitar 51 miliar ton es ke lautan antara 1980 hingga 1990, menjadi 286 miliar ton antara 2010 dan 2018.

"Studi tersebut menempatkan kehilangan massa baru-baru ini di Greenland dalam konteks jangka panjang. Pada 1980-an menandai waktu transisi ketika iklim Bumi mulai melayang secara signifikan dari variabilitas alaminya sebagai hasil dari emisi gas rumah kaca buatan manusia," ujar ilmuwan dari University of California, Eric Rignot, seperti dikutip sciencealert, Selasa, 23 April 2019.

Hasilnya adalah hampir 14 milimeter kenaikan permukaan laut total yang disebabkan oleh Greenland sejak 1972, setengah dari itu telah terjadi hanya dalam 8 tahun terakhir. Dampak yang ditimbulkan cenderung bertambah buruk.

Untungnya, daerah dengan potensi kehilangan es terbesar, ujung barat laut dan timur laut pulau yang berhadapan dengan samudra Arktik, belum berubah secepat Greenland.

Jika es mulai meleleh dan kehilangan bongkahan es lebih cepat hingga menyebabkan kehilangan es Greenland secara keseluruhan, maka akan berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut.

Menurut Rignot, pergeseran itu mengkhawatirkan, apalagi jika dikombinasikan dengan kehilangan es yang potensial di Antartika.

"Seluruh pinggiran Greenland terpengaruh. Saya khususnya prihatin dengan wilayah utara, yang menampung potensi kenaikan permukaan laut terbesar dan sudah berubah cepat," kata Rignot.

"Wilayah Antartika juga kehilangan es enam kali lebih banyak dibandingkan empat dekade lalu, kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di era pengukuran modern".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Antartika, Rignote melanjutkan, beberapa raksasa es yang tidur di Antartika Timur sedang bangun, selain sebagian besar Antartika Barat sedang terpengaruh secara signifikan. Menurut Rignot, tidak ada yang menjadi kabar baik.

"Kita harus mempersiapkan diri untuk apa yang akan terjadi dan mengambil tindakan secepat mungkin untuk menghindari skenario paling drastis," tutur Rignot.

Greenland adalah pulau terbesar di dunia, rumah bagi lebih dari 200 gletser besar yang banyak di antaranya membentang jauh dari lapisan es setebal satu mil ke perairan laut dalam. Di tepi gletser terdepan, es besar pecah secara spektakuler.

Para peneliti sejak lama mengetahui bahwa pencairan es semakin meningkat. Greenland terletak di zona Arktik yang telah memanas lebih dari 2 atau bahkan di beberapa daerah 4 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Pemanasan itu menyebabkan beberapa perubahan dramatis, seperti ketika gletser Petermann yang sangat besar kehilangan beberapa pulau es seukuran lebih besar dari Manhattan pada 2010 dan 2012.

Simak artikel terbaru tentang mencairnya es Greenland hanya di kanal Tekno Tempo.co

SCIENCEALERT | WASHINGTONPOST | PROSODING NATIONAL ACADEMI OF SCIENCES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

11 hari lalu

Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, 26 November 2017. ANTARA FOTO
61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.


10 Negara dengan Durasi Puasa Ramadan Terlama, Hampir 18 Jam

14 hari lalu

Norwegia. Shutterstock
10 Negara dengan Durasi Puasa Ramadan Terlama, Hampir 18 Jam

Daftar negara dengan durasi puasa Ramadan terlama pada 2024, di antaranya Nuuk (Greenland) dan Reykjavik (Islandia). Berikut informasi lengkapnya.


Ilmuwan Muda Indonesia Ikut Ekspedisi Jelajahi Antartika

18 hari lalu

Bongkahan es raksasa yang terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf di Antartika. Kredit: ESA/Earth Observation
Ilmuwan Muda Indonesia Ikut Ekspedisi Jelajahi Antartika

Gerry Utama dari Indonesia ikut ekspedisi ke kutub selatan untuk menjelajahi Antartika.


Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

26 hari lalu

Cina membangun pusat penelitian Brasil di Antarktika senilai US$ 100 juta. [SOUTH CHINA MORNING POST]
Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

Kelompok peneliti dari Cina akan mengebor danau subglasial besar di bawah kedalaman es Antarktika


Fakta Greenland, Pulau Terbesar di Dunia yang Tidak Memiliki Jalan

35 hari lalu

Greenland merupakan salah satu tempat di dunia yang tidak memiliki jalan serta berpopulasi sedikit. Ketahui fakta menarik Greenland berikut ini. Foto: Canva
Fakta Greenland, Pulau Terbesar di Dunia yang Tidak Memiliki Jalan

Greenland merupakan salah satu tempat di dunia yang tidak memiliki jalan serta berpopulasi sedikit. Ketahui fakta menarik Greenland berikut ini.


Impian Berlayar ke Antartika Buyar, Kapal Pesiar Diam-diam Ubah Rute Perjalanan

43 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. Freepik.com/Chandlervid85
Impian Berlayar ke Antartika Buyar, Kapal Pesiar Diam-diam Ubah Rute Perjalanan

Penumpang kapal pesiar ini sudah membayar mahal, sampai Rp203 juta per orang untuk ikut ke Antartika.


Ilmuwan Berusaha Ungkap Teka-teki Es Laut Antartika

22 Januari 2024

Bongkahan es raksasa yang terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf di Antartika. Kredit: ESA/Earth Observation
Ilmuwan Berusaha Ungkap Teka-teki Es Laut Antartika

Ilmuwan meneliti penyebab berkurangnya lapisan es di Antartika. Bisa membantu pemerintah merencanakan cara merespons kenaikan air laut.


Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

9 Januari 2024

Sensus Penguin Antartika
Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

Mikroplastik di Antartika dikaji pada kotoran penguin dan air.


Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

27 Oktober 2023

Sebuah ilustrasi menunjukkan bagaimana lanskap seukuran Belgia yang terletak di Wilkes Land, Antartika Timur akan tampak jika lapisan es tebal yang menutupinya terangkat. Stewart Jamieson, Universitas Durham/Handout melalui REUTERS
Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

Lanskap kuno yang terbentuk oleh sungai terungkap jauh di bawah es Antartika.


Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

26 September 2023

Es terapung terlihat selama ekspedisi kapal The Greenpeace's Arctic Sunrise di Samudra Arktik, Kutub Utara, 14 September 2020. [REUTERS / Natalie Thomas]
Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

Es laut di benua Antartika dan samudra Arktik sedang mengalami tren penurunan es laut.