Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badak Jawa Ditemukan Mati di Ujung Kulon, Bukan Akibat Perburuan?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Bangkai badak cula satu (Rhinoceros sondaicus) di Pantai Karang Ranjang kasawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, 26 April 2018. Dari data rekam video saat ini populasi badak jawa tinggal 68 ekor terdiri dari 31 ekor badak jawa betina dan 37 ekor jantan. Facebook/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Bangkai badak cula satu (Rhinoceros sondaicus) di Pantai Karang Ranjang kasawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, 26 April 2018. Dari data rekam video saat ini populasi badak jawa tinggal 68 ekor terdiri dari 31 ekor badak jawa betina dan 37 ekor jantan. Facebook/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor  badak jawa (Rhinoceros sondaicus) kembali ditemukan mati di habitat terakhirnya di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Provinsi Banten, baru-baru ini. Otoritas Balai TNUK mengonfirmasi hal tersebut.

Bagian Hubungan Masyarakat Balai TNUK Monica Dyah Rahmaningsih mengatakan bahwa satwa langka yang sudah menjadi bangkai itu ditemukan oleh tim patroli di wilayah hutan Citadahan, salah satu wilayah konsentrasi populasi badak Jawa di bagian selatan taman nasional pada 21 Maret 2019.

Penyabab Kematian Badak Jawa Samson Disebabkan Kolik Usus

"Kematian memang ada. Badak mati terakhir itu ditemukan di daerah Citadahan pada siang hari. Saat itu tim sedang patroli dan menemukan ada badak yang sudah mati," kata Monica kepada Betahita.id, Kamis, 25 April 2019.

"Badak yang ditemukan berjenis kelamin jantan, usia belum diidentifikasi. Perkiraan masih muda," tambahnya.

Badak Jawa. beritaaneh.com

Terkait penyebab kematian, Monica menerangkan belum diketahui secara jelas. Adapun nekropsi telah dilakukan, namun saat ini pihak Balai TNUK masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel bangkai badak Jawa tersebut.

"Tapi yang kita lihat, cula dan badan badak utuh. Luka luar tidak ada dan darah mengalir di beberapa bagian," kata Monica.

Monica menambahkan bahwa pihaknya juga masih mengkaji kemungkinan adanya penyakit sebagai penyebab utama kematian satwa tersebut.

"Ya kalau penyakit, kita juga mencoba membuka hal itu. Nanti penyebabnya akan kita rilis resmi," katanya.

Tahun lalu, seekor badak Jawa lainnya bernama Samson juga ditemukan mati di Pantai Karang Ranjang, Kabupaten Pandeglang, yang termasuk dalam wilayah TNUK.

Dari hasil uji patologi, kematian badak jantan dewasa tersebut diduga karena torsio usus (usus besar dan usus kecil terpuntir). Bakteri mikroflora usus kemudian melepaskan racun, yang menyebar ke seluruh tubuh dan merusak organ dalam badak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Badak Jawa termasuk salah satu mamalia besar terlangka di dunia serta dilindungi undang-undang di Indonesia. International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah mendeklarasikan statusnya sebagai Critically Endangered/CR) atau Kritis.

Artinya, populasi badak Jawa di alam liar berada di ambang kepunahan. Saat ini, populasi badak Jawa terakhir diperkirakan sekitar 68 individu di alam liar, dengan dua kelahiran pada 2018.

Proporsinya adalah 29 jantan dewasa, 24 betina dewasa, dan 15 badak muda. Dengan kematian terbaru ini, populasi badak Jawa di TNUK berkurang menjadi 67 individu.

Monica mengatakan bahwa kematian badak Jawa yang terbaru merupakan salah satu dinamika konservasi satwa langka pemamah flora tersebut. "Ini bagian dinamika dari populasi badak Jawa. Ada kelahiran, ada kematian. Karena itu kita terus berupaya melestarikannya dengan sebaik-baiknya," kata Monica.

Pengendali Ekosistem Hutan TNUK Aris Budi Pamungkas turut membenarkan kabar kematian badak Jawa di TNUK.

“Saya tahu, tapi tidak terlalu tahu detilnya,” katanya melalui percakapan telepon kepada Betahita, Kamis, 25 April 2019.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen KSDAE KLHK) Ir. Wiratno menyatakan sedang menelusuri hasil kajian soal kematian badak jawa di TNUK. "Sedang kita telusuri hasil kajiannya. Nanti saya kabari ke media," kata Wiratno, 2 April 2019 lalu.

BETAHITA.ID |TERAS.ID

KETERANGAN

Berita ini mengalami perbaikan pada Sabtu, 27 April 2019, pukul 17.20 pada jabatan Aris Budi Pamungkas. Seharusnya Pengendali Ekosistem Hutan TNUK, bukan Kepala TNUK. Demikian kesalahan diperbaiki.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

30 hari lalu

Kematian Badak Sumatera di Kalimantan
Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.


Berupaya Naikkan Populasi Badak Jawa, TNUK Gelar Pelatihan Trajektori dan Translokasi

45 hari lalu

Tangkapan layar kelahiran dua anak Badak Jawa. Dok: KLHK
Berupaya Naikkan Populasi Badak Jawa, TNUK Gelar Pelatihan Trajektori dan Translokasi

Balai Taman Nasional Ujung Kulon menggelar pelatihan trajektori dan translokasi badak Jawa yang populasinya kini berstatus sangat terancam.


Tantangan Pemantauan Badak Jawa Menggunakan Kamera Jebak di TN Ujung Kulon

51 hari lalu

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. TNUK adalah salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 dan merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa bagian barat.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Tantangan Pemantauan Badak Jawa Menggunakan Kamera Jebak di TN Ujung Kulon

Sudut pandang kamera yang dipasang juga harus disesuaikan dengan perubahan perilaku badak jawa


Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merilis kabar kelahiran bayi Badak Sumatera berjenis kelamin Jantan di SRS Taman Nasional Way Kambas Sabtu, 25 Nopember 2023. Dok TNWK
Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.


Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

22 November 2023

Koleksi Badak di Sumatra Rhino Sanctuary  (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) bertambah satu setelah September lalu terlahir bayi dari pasangan Ratu dan Andalas. Tempo/Parliza Hendrawan
Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

Taman Nasional Way kambas memiliki penghuni baru berupa seekor badak.


Sejarah WWF Indonesia: Dari Ujung Kulon Bergiat Lindungi Hewan Langka

5 Oktober 2023

Tangkapan layar kelahiran dua anak Badak Jawa. Dok: KLHK
Sejarah WWF Indonesia: Dari Ujung Kulon Bergiat Lindungi Hewan Langka

WWF mulai beroperasi di Ujung Kulon pada 1962, bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dengan proyek perdana konservasi Badak Jawa.


Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik

24 September 2023

Petugas berusaha menenangkan badak sebelum memotong cula untuk mencegah perburuan liar di Buffalo Dream Ranch, Klerksdorp, Afrika Selatan, Senin, 6 September 2021. Para pemburu liar biasanya membunuh badak untuk mendapatkan culanya. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik

Total ada 23.290 ekor badak sampai akhir 2022 atau naik 5.2 persen dibanding tahun sebelumnya.


Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

22 September 2023

Anak badak bermain bersama induknya di Kebun Binatang Whipsnade. Spesies badak bercula 1 juga terdapat di wilayah Indonesia, salah satunya berada di Ujung Kulon, Banten. Dailymail
Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

Kulit badak sangat lembut, dan rentan terhadap luka dan sengatan matahari. Hari Badak Sedunia, intip keistimewaan binatang badak ini.


Awal Mula 22 September sebagai Hari Badak Sedunia, Bermula dari Afrika Selatan

22 September 2023

Ilustrasi Badak Sumatra. Wikimedia
Awal Mula 22 September sebagai Hari Badak Sedunia, Bermula dari Afrika Selatan

Hari ini, 22 September 2010 Hari Badak Sedunia diumumkan WWF Afrika Selatan. Berikut asal mula pencanangannya.


Badak Ujung Kulon di Ujung Tanduk? Ini Jawab Kepala Taman Nasional

14 April 2023

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. TNUK adalah salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 dan merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa bagian barat.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Badak Ujung Kulon di Ujung Tanduk? Ini Jawab Kepala Taman Nasional

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Anggodo, bilang, "Inikan bukan kebun binatang yang setiap hari badak bisa dilihat."