TEMPO.CO, Jakarta - Analisis terbaru dari portal kode diskon CupoNation Indonesia menemukan bahwa Indonesia memiliki peringkat rendah di Asia Tenggara dalam hal kecepatan koneksi internet serat optik. Hal tersebut terjadi karena sangat tergantung pada infrastruktur, geografi, dan banyak faktor negara lainnya.
Baca: Agar Daerah 3 T Terhubung Internet, Pemerintah Bayar Rp 20 T
Dikutip laman theaseanpost baru-baru ini, Indonesia hanya mampu menyediakan 200 megabite per detik (Mbps) hanya untuk pengguna internetnya. Indonesia berada di posisi kelima dari enam negara, dan hanya berhasil mengungguli Kamboja.
Fakta ini tidak mengejutkan, terlepas dari kenyataan bahwa kita baru beberapa bulan memasuki 2019, sudah banyak laporan bahwa Indonesia tertinggal di belakang negara lain dalam hal kecepatan internet.
Menurut Speedtest Global Index, Maret 2019, Indonesia di peringkat 118 dari 139 negara untuk kecepatan internet seluler 10,51 Mbps, dan 111 dari 178 untuk kecepatan broadband tetap 16,65 Mbps.
Pada Februari lalu, Opensignal - perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat yang fokus dalam memetakan jangkauan nirkabel - menemukan bahwa dalam hal kecepatan 4G terbaik yang ditawarkan di setiap negara, Indonesia berada di peringkat 68 dari 77 negara dengan rata-rata 18,5 Mbps selama jam sibuk.
Namun, keadaan tersebut tampaknya tidak menghambat semangat Indonesia. Menurut sebuah laporan baru-baru ini, Indonesia bermaksud memasuki frekuensi jaringan internet generasi kelima (5G) segera setelah Konferensi Komunikasi Radio Sedunia (WRC), yang dijadwalkan berlangsung di Mesir Oktober ini.
Simak kabar terbaru tentang kecepatan internet dan 5G di Indonesia hanya di kanal Tekno Tempo.co
THEASEANPOST