Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Manusia Tertua Amerika Ada di Chile, Berumur 15.600 Tahun

image-gnews
Jejak kaki manusia tertua di Amerika yang ditemukan di Chile. (dok: Laboratorio de Sitio Pilauco, Universidad Austral de Chile)
Jejak kaki manusia tertua di Amerika yang ditemukan di Chile. (dok: Laboratorio de Sitio Pilauco, Universidad Austral de Chile)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jejak kaki manusia paling awal yang tercatat di Benua Amerika tidak ditemukan di Kanada, Amerika Serikat, atau bahkan Meksiko. Sebuah studi terbaru menemukan, manusia pertama di Amerika ada di Chile, yang berasal dari 15.600 tahun lalu.

Dikutip laman livescience, Rabu, 1 Mei 2019, manusia pertama kali mencapai Amerika kemungkinan setelah melakukan perjalanan melintasi Selat Bering di tengah-tengah zaman es terakhir. Bukti cetakan jejak kaki 10,2 inci (26 sentimeter) ini bahkan mungkin menjadi bukti orang-orang pra-Clovis di Amerika Selatan.

Pra-Clovis merupakan kelompok yang datang sebelum Clovis,  dikenal karena ujung tombak mereka yang khas. Menurut para peneliti, temuan itu menunjukkan bahwa orang-orang pra-Clovis berada di Patagonia utara (wilayah Amerika Selatan) untuk beberapa waktu, karena jejaknya lebih tua dari bukti arkeologis dari Monte Verde di Chili.

Situs Monte Verde berisi artefak yang setidaknya berusia 14.500 tahun. Ahli paleontologi vertebrata Leonora Salvadores menemukan jejak kaki itu pada Desember 2010, ketika ia masih mahasiswa di Universitas Austral Chile.

Pada saat itu, Salvadores dan teman-temannya sedang melakukan penelitian di situs arkeologi Pilauco, yang berjarak sekitar 820 km selatan Santiago, Chile. Namun, butuh bertahun-tahun bagi ahli paleontologi Karen Moreno, serta ahli geologi Mario Pino, keduanya di Austral University of Chile, untuk memverifikasi bahwa cetakan itu adalah jejak kaki manusia.

Moreno dan Pino harus membuktikan tanggal radiokarbon (menguji enam sisa organik yang ditemukan di lapisan itu untuk memastikan), serta menentukan bagaimana cetakan jejak itu terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan berjalan di atas sedimen yang sama untuk melihat jejak.

Percobaan ini mengungkapkan bahwa manusia purba kemungkinan memiliki berat sekitar 70 kilogram dan bahwa tanahnya cukup basah dan lengket ketika jejak itu terjadi. Tampaknya segumpal kotoran lengket menempel di jari kaki yang kemudian jatuh ke cetakan ketika kaki diangkat.

Jejak kaki diklasifikasikan sebagai jenis yang disebut Hominipes modernus, sebuah jejak kaki yang biasanya ditinggalkan oleh Homo sapiens. Penggalian sebelumnya mengungkapkan fosil dari masa Pleistosen, termasuk tulang gajah, llama dan kuda purba, serta batu yang mungkin digunakan manusia sebagai alat.

"Studi ini menambah bukti fosil dan arkeologis yang menunjukkan bahwa manusia tersebar di seluruh Amerika lebih awal dari yang diperkirakan banyak orang," ujar Kevin Hatala, asisten profesor biologi di Chatham University di Pittsburgh, Pennsylvania, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hatala mengatakan, temuan ini muncul hanya satu tahun setelah penemuan jejak kaki manusia tertua yang diketahui di Amerika Utara dan berasal dari 13.000 tahun lalu. Menurutnya akan menyenangkan untuk memiliki lebih banyak data dari situs Chile, seperti jejak kaki, artefak, atau kerangka.

"Tapi sayangnya, fosil dan catatan arkeologis tidak pernah sesederhana yang kita inginkan. Dengan hanya satu jejak kaki manusia, penulis harus menggali informasi sebanyak mungkin," kata Hatala.  

Baca juga: Orang Mante Terlihat di Aceh, Begini Penemuannya

Jejak kaki itu  sekarang disimpan dalam kotak kaca dan ditempatkan di Museum Pleistocene yang baru didirikan di kota Osorno, Chile. Studi ini dipublikasikan secara daring pada 24 April 2019 dalam jurnal PLOS One.

Simak kabar terbaru tentang penemuan jejak manusia tertua di Amerika  hanya di kanal Tekno Tempo.co

LIVESCIENCE | PLOS ONE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

7 jam lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

1 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

5 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

5 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

8 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

15 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

16 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

21 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

28 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.