TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan chip Qualcomm mengungkapkan pendapatannya pada kuartal dua 2019 senilai US$ 4,5 miliar setara dengan Rp 64 triliun. Nilai tersebut didapatkan atas permintaan maaf Apple untuk menyelesaikan perselisihan paten dalam beberapa tahun terakhir, demikian dilaporkan laman theverge, Rabu, 1 Mei 2019.
Kesepakatan damai antara Apple dan Qualcomm sebelumnya tidak pernah diduga bakal terjadi, namun kenyataannya hal itu dicapai dalam awal persidangan antara kedua perusahaan. Menurut sebuah laporan, Apple telah memutuskan bahwa modem Intel (yang digunakan eksklusif oleh Apple, karena permasalahannya dengan Qualcomm) tidak akan siap pada waktunya untuk iPhone 5G.
Apple dikabarkan menebus dengan jumlah antara US$ 4,5 miliar hingga US$ 4,7 miliar untuk berdamai dengan Qualcomm. Jumlah uang itu terpisah dari royalti di masa depan yang akan dibayar Apple untuk menggunakan chip Qualcomm di perangkatnya.
Miliaran dolardikeluarkan Apple untuk membeli lisensi paten global Qualcomm selama enam tahun, dengan opsi memperpanjang selama dua tahun setelah itu. Perdamaian inki membuat Apple men dapat kepastian pasokan suku cadang dari Qualcomm.
Perdamaian ini penting untuk Apple karena Intel mundur sebagai pemasok modem 5G, sehingga Qualcomm menjadi satu-satunya pemain di modem 5G.
"Kami juga senang telah mencapai perjanjian multi-year dengan Apple dan berharap untuk terus mendukung mereka sebagai pelanggan," demikian pernyataan CEO Qualcomm Steve Mollenkopf.
Jika Anda bertanya berapa banyak aset Apple sampai bisa membayar US$ 4,5 miliar, laman cnbc melaporkan bahwa saat ini Apple memiliki sekitar 50 kali dari jumlah itu, atau US$ 225,4 miliar.
THEVERGE | CNBC