TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa analis menyatakan bahwa raksasa teknologi Apple dikabarkan akan mengakuisisi sejumlah perusahaan besar seperti Disney, Tesla dan Netflix. Mereka menjadi target program strategi M&A atau Mergers and Acquisitions Apple sebagai bagian strategi membuat inovasi baru melalui perusahaan-perusahaan tersebut.
Paten Baru Apple Ungkap Rencana Fingerprint di Layar iPhone
Laman Phonearena, Selasa, 7 Mei 2019, menyebutkan, Apple menggunakan kekayaannya untuk membeli perusahaan lain dan membawa beberapa inovasi baru ke dalam produk perusahaan caplokan itu.
Target pertama adalah Disney. Ada sejarah antara kedua perusahaan yang dapat ditelusuri kembali ke seorang pria bernama Steve Jobs. Setelah Jobs dipecat dari Apple, ia menginvestasikan uang di Pixar dan menjadi ketua dan akhirnya CEO. Ketika Disney membeli Pixar pada 2006 dalam transaksi semua saham, Jobs menjadi pemegang saham Disney terbesar dengan 7 persen.
Selain itu, perusahaan lain yang dikabarkan menjadi target potensial bagi Apple adalah Netflix.
Hal itu merupakan rumor lain yang didasarkan pada gagasan bahwa lebih murah bagi Apple untuk membeli konten dari pada mengembangkannya. Ketika media membuat perbandingan antara Steve Jobs dan co-founder dan CEO Tesla Elon Musk, hubungan antara Apple dan Tesla juga telah menjadi bahan spekulasi.
"Kami memperoleh semua yang kami butuhkan. Kami mengakuisisi perusahaan setiap dua hingga tiga minggu," ujar CEO Apple Tim Cook kepada CNBC baru-baru ini.
Apple memiliki jadwal yang cukup cepat untuk mengubah akuisisi menjadi fitur dan layanan baru. Seperti ketika mengambil alih Texture pada 2018, Apple mengubah majalah cetak itu menjadi majalah digital dengan biaya berlangganan bulanan.
Tidak lama setelah Apple melahap perusahaan tersebut, muncul desas-desus bahwa mereka akan menggunakan Texture dalam aplikasi Berita yang dirancang ulang yang akan menawarkan langganan bulanan. Dan benar saja, bulan Maret yang lalu Apple mengumumkan layanan News.
Apple, seperti disebut Wall Street Journal berhasil membuat akuisisi yang dilakukan tetap terlihat tidak besar-besaran, sehingga tidak membuat khawatir pesaing. Padahal selama enam bulan terakhir, raksasa teknologi ini telah mengambil 20 hingga 25 perusahaan baru.
PHONEARENA | CNBC