Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kompak Gugat Walikota hingga Menteri Terkait Tumpahan Minyak

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Bangkai pesut yang mati akibat tumpahan minyak tergeletak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, 2 April 2018.  Kebakaran sempat terjadi saat upaya membersihkan tumpahan minyak di tengah laut pada 31 Maret 2018 lalu. Imeida Tandrin/REUTERS IMAGE
Bangkai pesut yang mati akibat tumpahan minyak tergeletak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, 2 April 2018. Kebakaran sempat terjadi saat upaya membersihkan tumpahan minyak di tengah laut pada 31 Maret 2018 lalu. Imeida Tandrin/REUTERS IMAGE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak atau Kompak menyampaikan gugatan warga negara (citizen lawsuit) ke Pengadilan Negeri Balikpapan, Senin, 13 Mei 2019, karena menilai pemerintajh tidak serius menangani tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.

Tumpahan Minyak di Balikpapan, Pertamina: Ulah Pihak Ketiga

Sebelumnya, Kompak sudah mengajukan somasi berkenaan dengan penanganan tumpahan minyak yang terjadi pada 31 Maret 2018 di perairan Teluk Balikpapan. Pada perisitiwa itu minyak yang menyembur dari pipa yang patah di dasar laut menggenang di kawasan seluas 129,872 km persegi atau 49,8 mil persegi, dan kebakaran yang terjadi di pusat genangan minyak menewaskan 5 orang pemancing dan nelayan.

Setelah somasi tidak dijawab, Kompak mengajukan gugatan kepada Wali Kota Balikpapan, Bupati Penajam Paser Utara, juga Gubernur Kaltim, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Perhubungan, dan Menteri Kelautan dan Perikanan.

“Kami ingin kepastian hukum atas penanganan tumpahan minyak tersebut dan jaminan agar petaka serupa tidak terulang lagi,” kata kuasa hukum Kompak Fathul Huda Wiyashadi.

Fathul menjelaskan, kepastian hukum yang dimaksud adalah para tergugat menjalankan semua yang diamanahkan undang-undang sesuai kewenangannya untuk memulihkan seperti semula semua yang terdampak.

Dalam gugatan ini misalnya, Kompak menuntut pembentukan peraturan daerah Rencana Zonasi Wilayah Perairan Pantai dan Pulau-pulau Kecil, pembentukan perda Sistem Informasi Lingkungan Hidup yang mencakup sistem peringatan dini, pengawasan terhadap sanksi administratif kepada Pertamina Refinery Unit V yang merupakan pemilik pipa patah, kemudian pemulihan lingkungan serta audit lingkungan, dan pengujian sumber pangan segar berupa ikan, kepiting, dan lainnya yang berasal dari Teluk Balikpapan.

“Kalau itu semua dijalankan oleh mereka yang berwenang ini maka akan ada jaminan peristiwa tumpahan minyak tak akan terjadi lagi di Balikpapan ini,” kata Fathul Huda Wiyashadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekira pukul 02.00 dinihari 31 Maret 2018 tersebut, pipa penyalur minyak mentah di dasar Teluk Balikpapan tersangkut jangkar kapal berbendera Panama, MV Ever Judger. Manuver kapal kemudian mematahkannya yang membuat minyak mentah menyembur ke luar.

Pada pukul 03.00 bau minyak mentah sudah sampai ke pemukiman warga di Kampung Baru. Nelayan yang pulang melaut juga melaporkan hal sama. Sampai pukul 11.00 siang, minyak yang terkumpul di perairan sekitar 1,5 mil di depan kilang minyak Pertamina RU V menyala, membuat api membara dan asap hitam setinggi ratusan meter.

Kebakaran itu kemudian diketahui makan korban 5 orang. Dua ditemukan hari itu juga, 3 lainnya dalam 3 hari hingga Senin 2 April 2018. Minyak terapung-apung dan mengotori pantai di sisi Balikpapan dan Penajam hingga jarak 60 km. Minyak juga lengket di pohon-pohon mangrove. Korban lain yang jatuh adalah satu individu pesut betina dewasa yang ditemukan terdampar di pantai di belakang kantor DPRD Balikpapan.

"Masyarakat di Penajam dan Balikpapan Barat mengeluhkan mual dan pusing akibat bau minyak yang keras," kata Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3EK) KLHK Tri Bangun Laksana.

Hari keempat pascakejadian, masih ditemukan lapisan minyak di perairan, tiang-tiang dan kolong rumah penduduk di Kelurahan Margasari, Kelurahan Kampung Baru Ulu, dan Kelurahan Kampung Baru Ilir, serta Kelurahan Kariangau. Seluruh kelurahan di Balikpapan Barat ini memiliki perairan Teluk Balikpapan di sisi selatannya.

Dampak lain, sebanyak 162 perahu nelayan tidak bisa dipakai melaut, begitu juga dengan rengge, alat tangkap ikan, yang tercemar minyak. Selama lebih kurang 2 minggu para nelayan tidak bisa mencari nafkah akibat tumpahan minyak itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kawasan Resort Populer di Filipina Tercemar Tumpahan Minyak, Turis Batalkan Reservasi

9 Maret 2023

Foto udara menunjukkan tumpahan minyak dari kapal tanker bahan bakar MT Princess Empress yang tenggelam di pantai Pola, di provinsi Oriental Mindoro, Filipina, 8 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Kawasan Resort Populer di Filipina Tercemar Tumpahan Minyak, Turis Batalkan Reservasi

Tumpahan minyak itu akibat sebuah kapal tanker yang tenggelam di lepas pantai provinsi Oriental Mindoro Filipina.


KKP Jelaskan Kronologi Tumpahan Aspal Mentah di Perairan Nias Berasal dari Kapal Asing

28 Februari 2023

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono dalam konferensi pers penyesuaian harga acuan ikan untuk pelaksanaan PNBP pascaproduksi di sektor perikanan tangkap di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa 28 Februari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
KKP Jelaskan Kronologi Tumpahan Aspal Mentah di Perairan Nias Berasal dari Kapal Asing

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP kembali buka suara soal kasus tumpahnya aspal mentah yang mencemari perairan Nias.


Kasus Tumpahan Minyak Montara, Luhut: Perusahaan Asal Thailand Setuju Bayar Ganti Rugi Rp 2 Triliun

24 November 2022

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengadakan Konferensi Pers terkait update kasus Tumpahan Minyak Montara 2009 di Gedung BPPT 1, Kemenko Marves, Jakarta, pada Kamis, 24 November 2022. (TEMPO | Defara)
Kasus Tumpahan Minyak Montara, Luhut: Perusahaan Asal Thailand Setuju Bayar Ganti Rugi Rp 2 Triliun

Menko Luhut Pandjaitan membeberkan kabar terbaru kasus tumpahan minyak Montara. Salah satunya soal PTTEP yang setuju membayar ganti rugi Rp 2 triliun.


Pertamina Investigasi Penyebab Minyak 1.900 Liter Tumpah di Perairan Cilacap

28 Juni 2022

Tumpahan minyak mentah masih terlihat menggenangi perairan di sekitar Dermaga PT Pelindo, Jateng, Selasa 28 Juni 2022. PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap bersama nelayan dan warga masih melakukan pembersihan tumpahan minyak mentah yang diketahui pertama kali pada Senin (27/6/2022) sore. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Pertamina Investigasi Penyebab Minyak 1.900 Liter Tumpah di Perairan Cilacap

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menyelidiki sumber tumpahan minyak yang mengotori perairan Cilacap


Tinjau TBBM di Ende, Arifin Minta Pertamina Pastikan Tak Ada Tumpahan Minyak

1 Juni 2022

Menteri ESDM Arifin Tasrif saat meninjau terminal bahan bakar minyak (TBBM) dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) nelayan di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 1 Juni 2022. ANTARA/HO-Humas Kementerian ESDM
Tinjau TBBM di Ende, Arifin Minta Pertamina Pastikan Tak Ada Tumpahan Minyak

Menteri Arifin Tasrif meninjau terminal bahan bakar minyak dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) nelayan di Ende, NTT.


Pemulihan Laut Akibat Tumpahan Minyak Montara Bisa 100 Tahun, Kerugian Rp 27 T

2 April 2022

Dokumentasi pencemaran laut setelah terjadi ledakan di anjungan minyak Montara, di Laut Timor, pada 21 Agustus 2009. ANTARA
Pemulihan Laut Akibat Tumpahan Minyak Montara Bisa 100 Tahun, Kerugian Rp 27 T

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dahong menyatakan restorasi laut Timor yang tercemar tumpahan minyak Montara capai puluhan tahun.


Pipa Minyak Bocor, Pantai di Thailand Tercemar dan Jadi Wilayah Bencana

29 Januari 2022

Pekerja membersihkan tumpahan minyak akibat kebocoran dari pipa bawah laut 20 km  Mae Ramphueng di Provinsi Rayong, Thailand, 29 Januari 2022. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pipa Minyak Bocor, Pantai di Thailand Tercemar dan Jadi Wilayah Bencana

Pantai Mae Ramphueng di Provinsi Rayong, Thailand, tercemar minyak yang tumpah karena pipa bawah laut bocor.


Kasus Tumpahan Minyak Balikpapan, Pertamina Menang Gugatan Rp 1,5 T

23 Januari 2022

Logo Pertamina. dok.Pertamina
Kasus Tumpahan Minyak Balikpapan, Pertamina Menang Gugatan Rp 1,5 T

PT Pertamina (Persero) Tbk memenangi perkara dalam gugatan atas kasus tumpahan minyak di Balikpapan


Tumpahan Minyak di Lepas Pantai California Diduga karena Pipa Bocor oleh Jangkar

6 Oktober 2021

Pekerja menutup pintu masuk ke pelabuhan Pantai Newport saat tumpahan minyak besar di lepas pantai California bergerak ke selatan dalam arus laut, menuju Pantai Newport, California, AS, 4 Oktober 2021. [REUTERS/Mike Blake/File Photo]
Tumpahan Minyak di Lepas Pantai California Diduga karena Pipa Bocor oleh Jangkar

Tumpahan minyak ditemukan di lepas pantai California setelah pipa minyak bergeser 32 meter yang diduga karena tergeser jangkar kapal.


PHE ONWJ Gandeng Berbagai Stakeholder Tangani Sisa Ceceran Minyak di Karawang

25 April 2021

Petugas melintas di sekitar tumpahan minyak mentah di Desa Cemarajaya, Cibuaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat, 30 Agustus 2019. Pertamina menyatakan sebaran tumpahan minyak mentah sekitar 400.000 meter persegi meliputi Karawang, Bekasi dan Kepulauan Seribu dan masih dikonfirmasi dengan KLHK terkait luas angka yang terus berubah karena angin dan arus air laut. ANTARA
PHE ONWJ Gandeng Berbagai Stakeholder Tangani Sisa Ceceran Minyak di Karawang

Tim Pertamina Hulu Energy ONWJ wilayah Karawang terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk membersihkan sisa ceceran minyak di pantai Karawang.