Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Mahasiswa Cambridge asal Indonesia ke Final Lomba Ilmiah Airbus

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Keiko Miyazaki dari Tokyo; Nathan Harjanto, Falah Fakhriyah, dan Martin Siagian dari Jakarta. (Dok. Airfish)
Keiko Miyazaki dari Tokyo; Nathan Harjanto, Falah Fakhriyah, dan Martin Siagian dari Jakarta. (Dok. Airfish)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga mahasiswa Indonesia dari University of Cambridge maju ke babak final kompetisi mahasiswa yang diselenggarakan Airbus, Fly Your Ideas. Mereka mengajukan karya bertema penerapan inovatif sistem penginderaan jarak jauh untuk membantu pemerintah menjaga laut.

Bersama finalis lainnya, tim mereka akan berlomba untuk memenangkan total hadiah €45.000  atau sekitar Rp 728 juta.

Gagasan mereka sebagai Tim AirFish (Airbus Integrated Fisheries Information Services) mengusulkan sebuah sistem pemantauan laut menggunakan teknologi pengambilan gambar dan video melalui satelit.

Dikenal sebagai remote sensing atau penginderaan jarak jauh, penerapan teknologi ini dapat membantu pemerintah melawan penangkapan ikan ilegal, mengurangi penangkapan spesies langka secara tidak sengaja, dan secara umum mengurangi kerusakan habitat laut.

"Dengan terus berkembangnya satelit mikro, kami ingin menghadirkan data real-time beresolusi tinggi kepada pengguna, misalnya pemerintah yang ingin menghentikan penangkapan ikan ilegal sehingga mereka dapat segera mengambil tindakan," ujar ketua Tim Airfish Falah Fakhriyah, dalam keterangan pers, Selasa, 14 Mei 2019.

Bersama tiga mahasiswa lainnya, Martin Siagian dan Nathan Harjanto dari Jakarta, Indonesia, dan Keiko Miyazaki dari Tokyo, Jepang, Tim Airfish melakukan riset mendalam tentang apa yang remote sensing dapat berikan sebagai solusi untuk kebutuhan yang kini ada di industri perikanan.

"Kami menilik beberapa industri berbeda seperti pertambangan dan agrikultur, tetapi sudah terlalu banyak solusi berbasis teknologi pencitraan satelit di industri-industri tersebut. Kami lalu mempelajari industri perikanan, dan kami terkejut akan lambatnya perkembangan teknologi ini di industri tersebut meski remote sensing sudah digunakan selama dua dekade," ujar Siagaian.

Universitas tempat mereka menempuh gelar MBA mendorong mereka untuk menambah pengalaman dengan cara mengikuti sebuah kompetisi. Setelah mempelajari daftar kompetisi dari seluruh dunia yang bisa mereka ikuti, mereka memutuskan untuk mengirimkan gagasan ke Fly Your Ideas.

"Fly Your Ideas adalah sebuah kompetisi global industri dirgantara dengan tantangan yang relevan. Kami sangat senang bisa mencapai tahap akhir ini dan bersaing dengan talenta terdepan di dunia. Ditambah lagi, kemungkinan yang besar untuk ide-ide kami diimplementasikan di kemudian hari adalah sebuah prospek yang begitu menarik," ujar Harjanto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim AirFish adalah satu dari tujuh tim yang berlomba dalam babak final Fly Your Ideas 2019. Para finalis mewakili 11 negara (Argentina, Jerman, Yunani, India, Indonesia, Italia, Jepang, Moldavia, Belanda, Norwegia, Inggris), delapan universitas, dan dipilih lebih dari 270 gagasan yang terkumpul dari seluruh dunia. Para pemenang akan diumumkan pada sebuah acara spesial di Toulouse, Perancis pada 27 Juni 2019.

Kompetisi Fly Your Ideas yang berlangsung dua tahun sekali mendorong beragam pemikiran dan konsep inovatif pada semua bidang di industri dirgantara. Gagasan yang lolos ke babak final adalah inovasi yang relevan terhadap tantangan kompetisi ini: Elektrifikasi, Layanan Data, Keamanan Cyber, Internet of Things, Kecerdasan Buatan, dan Realitas Campuran.

Fly Your Ideas 2019:

Gagasan yang terkumpul: 270
o Jumlah negara yang terlibat: 72 (80 kewarganegaraan)
o Jumlan universitas yang terlibat: 284
o Lima negara dengan partisipasi tertinggi: India – 43 tim, Tiongkok dan Hong Kong – 17 tim, Perancis – 16 tim, Iran – 15 tim, Inggris – 15 tim
o Proporsi gender: 47% dari tim yang berpartisipasi merupakan campuran antara siswa dan siswi

Universitas asal finalis
o University of Cambridge, Inggris (dua tim)
o University of Strathclyde, Inggris
o Delft University of Technology, Belanda
o National University of La Plata, University of Buenos Aires and National University of the Centre of the Province of Buenos Aires, Argentina (semua dalam satu tim)
o Technical University of Milan, Italia
o Saarland University, Jerman

Kompetisi Fly Your Ideas sejak peluncurannya di 2008:
• 6 kompetisi di 2009, 2011, 2013, 2015, 2017 and 2019
• Bermitra dengan UNESCO sejak 2012
• Lebih dari 100 negara terwakilkan
• Dukungan dari lebih 700 universitas
• Lebih dari 22.000 siswa terdaftar
• Lebih dari 500 staf Airbus terlibat
• Lebih dari 1.900 gagasan terkumpul

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

13 jam lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


Autopilot Mode Heading Select di Insiden Pesawat Batik Air Terbang Melenceng

45 hari lalu

Ilustrasi untuk instrumen Autopilot Mode Heading Select di kokpit pesawat jet. Istimewa
Autopilot Mode Heading Select di Insiden Pesawat Batik Air Terbang Melenceng

Pengamat dan pilot bicara autopilot mode Heading Select di insiden pesawat Batik Air yang terbang melenceng karena ditinggal tidur pilot-kopilot.


Airbus Kembangkan Pesawat Listrik untuk Transportasi di Dalam Kota: CityAirbus NextGen

45 hari lalu

Prototipe pesawat listrik Airbus, CityAirbus NextGen. Airbus.com
Airbus Kembangkan Pesawat Listrik untuk Transportasi di Dalam Kota: CityAirbus NextGen

Airbus telah menunjukkan kepada publik prototipe CityAirbus NextGen hasil pengembangannya. Bagian dari investasi Advanced Air Mobility (AMM).


Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik

46 hari lalu

Batik Air. Dok. Bandara Juanda
Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik

Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia Gerry Soejatman menilai sanksi yang diberikan kepada pilot dan kopilot Batik Air yang tidur saat penerbangan tidak cukup.


Deretan Fakta Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit hingga Pesawat Nyasar: Kronologi, Temuan KNKT, Teguran Kemenhub..

46 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Deretan Fakta Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit hingga Pesawat Nyasar: Kronologi, Temuan KNKT, Teguran Kemenhub..

KNKT membeberkan insiden pilot dan kopilot Batik Air rute Kendari-Jakarta yang tertidur saat bertugas menerbangkan pesawat. Ini deretan faktanya.


Profil Universitas Harvard, Almamater Tom Lembong yang Diragukan Intelektualnya oleh Luhut dan Bahlil

27 Januari 2024

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Profil Universitas Harvard, Almamater Tom Lembong yang Diragukan Intelektualnya oleh Luhut dan Bahlil

Luhut hingga Bahlil ragukan intelektualitas Tom Lembong yang lulusan Universitas Harvard. Berikut profil kampusnya.


MAN IC Batam Rilis Program Cambridge dan Amtsilati

16 Januari 2024

MAN IC Batam. Dok. MAN IC
MAN IC Batam Rilis Program Cambridge dan Amtsilati

Program Cambridge MAN IC Batam diluncurkan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.


Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

5 Januari 2024

Petugas membersihkan puing-puing pesawat Airbus A350 Japan Airlines (JAL) yang terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang di Bandara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang 5 Januari 2024. REUTERS/Issei Kato
Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

Kru di Bandara Haneda Tokyo mulai membersihkan bangkai pesawat Japan Airlines yang hangus dari landasan pacu.


Per Hari Ini, Citilink Buka Rute Baru Jakarta-Pangkalan Bun Tiga Kali Sepekan

5 Januari 2024

Pramugari pesawat Citilink Indonesia berjalan usai acara  penandatanganan perjanjian kerjasama antara Citilink Indonesia dengan BNN di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis 15 Oktober 2020. Perjanjian tersebut merupakan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dengan implementasi penempelan stiker pada badan pesawat jenis Airbus A320 dengan tema
Per Hari Ini, Citilink Buka Rute Baru Jakarta-Pangkalan Bun Tiga Kali Sepekan

Maskapai penerbangan Citilink meluncurkan rute penerbangan baru, yakni Jakarta-Pangkalan Bun mulai hari ini.


Belajar dari Kecelakaan Pesawat di Jepang, Bagaimana Jet Karbon Mengatasi Bencana?

5 Januari 2024

Petugas memadamkan api yang membakar pesawat Japan Airlines (JAL) dan pesawat Penjaga Pantai yang bertabrakan di landasan pacu Bandara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang, 3 Januari 2024. REUTERS/Issei Kato
Belajar dari Kecelakaan Pesawat di Jepang, Bagaimana Jet Karbon Mengatasi Bencana?

Kecelakaan pesawat di Jepang menandai ujian bagaimana jet karbon baru mengatasi bencana.