TEMPO.CO, Jakarta - Review gadget kali ini Tempo menjajal smartphone Huawei P30 Pro. Huawei mulai menjual secara pre-order ponsel tersebut di Indonesia pada 12-19 April 2019. Huawei P30 Pro merupakan ponsel flagship penerus dari Huawei P20 Series, yang diperbarui fitur-fiturnya.
Baca: Mengintip Bagian Dalam Lensa Periskop Huawei P30 Pro
Selama dua pekan menggunakan ponsel Huawei P30 Pro, Tempo mencoba berbagai fitur yang dipasang dalam smartphone, dan yang cukup mengesankan adalah fitur kamera yang menghasilkan gambar setara dengan kamera profesional.
Spesifikasi Huawei P30 Pro:
-Layar: 6,47 inci OLED capacitive touchscreen, 16M color, screen-to-body ratio 88,6 persen, resolusi 1080x2340 piksel dan aspek rasio 19,5:9
-SoC/Processor: HiSilicon Kirin 980 (7 nanometer), CPU Octa-core 2x2.6 GHz Cortex-A76 & 2x1.92 GHz Cortex-A76 & 4x1.8 GHz Cortex-A55
-Grafis chip: Mali-G76 MP10
-Memory/Storage: 8 GB/ 256 GB
-Baterai: Baterai Li-Po 4200 mAh, pengisian baterai cepat 40W (70% dalam 30 menit), dan pengisian nirkabel cepat 15W
-Konektivitas: Hybrid Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by), nano memory, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot, Bluetooth, GPS, NFC, USB Type-C
-Kamera: empat kamera belakang 40 MP, f/1.6, 27mm (lebar), 1/1.7; 20 MP, f/2.2, 16mm (ultrawide), 1/2.7; Periscope 8 MP, f/3.4, 125mm (telefoto), 1/4 zoom optik 5x; dan kamera OIS, PDAF TOF 3D; serta kamera depan 32 MP, f / 2.0, (lebar), 0.8μm
-Sistem Operasi: Android 9.0 (Pie)
-Harga Rp 12,999 juta
1. Unboxing
Smartphone dibungkus dalam kotak berwarna putih, dengan logo Huawei merah di bagian atas, di bagian tengah tertulis Huawei P30 Pro berwarna perak, dan di bagian bawah terdapat logo Leica dan quad camera (penanda smartphone memiliki empat kamera utama).
Di bagian sisi kanan dan kiri juga terdapat tulisan Huawei P30 Pro, bagian sisi atas terdapat logo Huawei perak. Sedang untuk informasi pendek mengenai ponsel terdapat di sisi bawah plus barcode IMEI, dan di belakang kotak terdapat daftar informasi lisensi.
Di dalam kemasan, Huawei memberikan perangkat pendukung berupa pin embuka slot kartu SIM atau nano memori, softcase bening, adaptor Huawei Super Charge atau pengisi daya baterai smartphone beserta kabel USB Type-C. Selain itu, terdapat juga earphone dengan jack Type-C, sehingga lubang pengisian daya dan earphone dijadikan satu, ditambah buku panduan penggunaan.
2. Desain dan layar
Desain Huawei P30 Pro terlihat cukup mewah. Tempo mencoba varian warna breathing crystal yang menampilkan perpaduan warna gradasi putih, hijau, biru dan ungu. Keempat warna tersebut akan muncul ketika Anda melihat bagian belakang smartphone dari berbagai sisi, atau jika ponsel digoyang-goyangkan, terlihat indah, halus dan memukau.
Huawei P30 Pro didesain tidak terlalu berat, bobotnya hanya 192 gram dan memiliki dimensi 158x73,4x8,4 milimeter. Setiap sudut ponsel itu memiliki lengkungan sehingga membuat nyaman ketika digenggam, bahkan bagian layar dan bagian belakang juga memiliki lengkungan di sisi kanan dan kirinya.
Layar Huawei P30 Pro terlihat cukup kokoh. Namun, layar dan bagian belakangnya sepertinya cukup rawan jika jatuh dan terkena benturan. Kedua bagian tersebut juga agak sensitif terhadap bekas sidik yang kotor, karena bahannya mirip seperti kaca cermin. Sehingga, jika tidak rajin dibersihkan, maka ponsel akan terlihat jorok.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda disarankan untuk menggunakam softcase yang sudah disediakan Huawei di dalam kemasan. Bila perlu membeli secara terpisah softcase atau hardcase-nya, agar smartphone lebih terlindungi. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa licin ketika mengoperasikan smartphone. Sedang bagian layar, akan lebih baik jika dilapisi pelindung tambahan yang dijual di toko aksesoris ponsel.
Huawei P30 Pro memiliki layar OLED berukuran 6,47 inci, resolusi 1080x2340 piksel, aspek rasio 19,5:9, serta screen-to-body ratio 88,6 persen. Layar ponsel cukup untuk Anda menikmati konten seperti bermain game dan menonton video, layar cukup luas, karena bezelnya yang tipis.
Layar dari smartphone yang dirilis secara global di Paris, Perancis 26 Maret 2019 lalu itu memiliki notch kecil, berbentuk tetesan air atau disebut desain dew drop sebagai letak kamera depan. Yang menarik adalah, Huawei menghilangkan speaker untuk mendengar percakapan telepon, tapi menggunakan teknologi barunya.
Merek asal Cina itu membenamkan speaker di bawah layar, suara akan dirambatkan melalui layar. Huawei menyebut teknologi itu sebagai Huawei Acoustic Display Technology. Performanya cukup nyaman untuk mendengarkan percakapan telepon, dan membuat pembicaraan akan tetap menjadi privasi Anda dan lawan bicara, karena suara yang tidak terlalu keras.
Di bagian bawah terdapat gambar sidik jari ketika ponsel dalam kondisi terkunci, itu untuk mencocokkan jari yang sudah terkonfigurasi fitur fingerprint. Bagian sisi bawah, dari kiri terdapat bulatan lubang kecil-kecil sebagai speaker, di tengah terdapat lubang Type-C untuk pengisian daya dan earphone, dan satu slot tempat nano memori dan dual SIM Card.
Sementara di bagian sisi kiri smartphone terdapat tombol pengaturan volume dan pembuka kunci atau on/off. Sedangkan di sisi kanan Huawei tidak dipasang tombol ataupun slot. Bagian belakang, Huawei memasang empat kamera, tiga kamera berderet di atas kanan, dan kamera satu lagi terletak di dekat lampu flash. Di bawah tiga kamera, terdapat tulisan Leica dan di bawah bertuliskan Huawei.
Secara keseluruhan, desain dan layar Huawei P30 Pro cukup solid, asal Anda harus lebih berhati-hati saat menggunakan ponsel tersebut.
Berikutnya: Hardware dan Performa