TEMPO.CO, Jakarta - Perang dagang AS - Cina berdampak buruk pada Huawei. Setelah Google memutus hubungan dengan produsen smartphone terbesar Cina itu, Intel, Qualcomm dan Broadband ikut melakukan boikot.
Baca juga: Ini 5 Smartphone Huawei yang Populer di Indonesia
Dihentikannya dukungan Google menyebabkan penangguhan beberapa pengaturan, termasuk penggunaan aplikasi dan layanan eksklusif oleh raksasa pencarian itu.
Menanggapi perkembangan dramatis, Huawei mengatakan bahwa mereka akan memberikan peningkatan keamanan pada semua perangkat yang ada, yakni smartphone dan tablet Huawei dan Honor.
Huawei menjamin pemilik Huawei dapat menikmati semua layanan purna jual seperti biasanya. Berikut pernyataan resmi Huawei:
“Huawei telah memberikan kontribusi yang substansial untuk pengembangan dan pertumbuhan Android di seluruh dunia. Sebagai salah satu mitra global utama Android, kami telah bekerja erat dengan platform open-source mereka untuk mengembangkan ekosistem yang bermanfaat bagi pengguna dan industri.
Huawei akan terus memberikan pembaruan keamanan dan layanan purna jual untuk semua produk smartphone dan tablet Huawei dan Honor yang ada, yang mencakup yang telah dijual dan yang masih tersedia secara global.
Kami akan terus membangun ekosistem perangkat lunak yang aman dan berkelanjutan, untuk memberikan pengalaman terbaik bagi semua pengguna secara global. "
Google telah mengklarifikasi bahwa layanan Play Store pada perangkat Huawei tidak akan terpengaruh, dan pengguna dapat terus memperbarui aplikasi mereka.
GIZMOCHINA | HUAWEI