TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung membentuk Majelis Wali Amanat baru periode 2019-2024. Anggotanya antara lain pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky dan mantan Ketua Umum MUI Din Syamsuddin. Adapun Yani Panigoro kembali terpilih menjadi ketua majelis.
Baca juga: Bukalapak Gandeng Paxel untuk Kirim Barang Kurang dari 15 Jam
Proses pemilihan MWA ITB berlangsung Maret 2019. Kini majelis periode baru hingga lima tahun mendatang itu melibatkan 15 orang anggota. Sebanyak empat orang di antaranya ex-officio yaitu Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Gubernur Jawa Barat, Ketua Senat Akademik, dan Rektor ITB.
Perwakilan masyarakat diisi oleh Muhammad Sirajuddin alias Din Syamsuddin, Nurhayati Subakat, Yani Panigoro, serta Achmad Zaky, alumni ITB yang menjadi salah satu pendiri dan CEO toko online Bukalapak.
Senat akademik diwakili oleh dua orang mantan Rektor ITB yaitu Djoko Santoso dan Akhmaloka, juga Benhard Sitohang, dan Agus Dana Permana. Perwakilan alumni yaitu Irfan Setiaputra, kemudian Nana Heryana sebagai wakil tenaga kependidikan, serta duta mahasiswa Faisal Alfiansyah Mahardhika.
Pada sidang pleno MWA pertama Senin siang, 20 Mei 2019, Yani Panigoro kembali dipilih sebagai Ketua MWA ITB periode 2019 - 2024 dan wakilnya Djoko Santoso. Sidang itu berlangsung di Gedung Kementerian Ristekdikti di Jakarta dipimpin langsung Menristekdikti Moh. Nasir.
Agenda sidang perdana itu menyangkut perumusan program kerja Majelis Wali Amanat ITB tahun 2019, pembentukan pengurus Majelis Wali Amanat ITB periode 2019 - 2024, serta penentuan jadwal dan agenda rapat majelis Wali Amanat berikutnya.
Lewat siaran pers ITB, Ketua MWA ITB Yani Panigoro mengatakan langkah penting yang harus dilakukan yaitu menjalin kolaborasi pihak senat, rektorat, guru besar, dan mahasiswa yang ada di ITB. "Sehingga keputusan-keputusan strategis yang akan diputuskan MWA itu didasarkan atas semua kepentingan yang diakomodasi," katanya.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan peran MWA sangat penting di dalam sebuah perguruan tinggi dalam menentukan arah kebijakan ke depan.
Berita lain tentang Bukalapak dan ITB bisa Anda simak di Tempo.co.