TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX beberapa minggu lalu menerima persetujuan dari Federal Communications Commission (FCC) untuk meluncurkan 4.425 satelit ke luar angkasa untuk membangun jaringan orbit rendah bumi dari satelit untuk menjual internet di rumah-rumah.
Baca: Survei Pengguna Internet Terbesar, Jakarta Hanya Urutan Ketiga
Baca: Usia 15-19 Tahun Pengakses Internet Terbesar di Indonesia
Kini SpaceX telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan kelompok satelit pertama untuk layanan internet baru akhir pekan ini setelah peluncuran minggu lalu tertunda.
Perusahaan roket canggih Elon Musk itu akan kembali mencoba meluncurkan 60 satelit mini ke orbit rendah Bumi. Dan ini hanya yang pertama untuk mega-konstelasi satelit yang dijuluki Starlink oleh SpaceX, sebagaimana dilaporkan Express, 21 Mei 2019.
Starlink dijadwalkan lepas landas minggu lalu, tetapi angin kencang di atmosfer atas menyebabkan penundaan satu hari. SpaceX mengumumkan dalam tweet pada hari Kamis bahwa mereka akan menunggu seminggu lagi sehingga perusahaan dapat "memperbarui perangkat lunak satelit dan memeriksa ulang semuanya lagi."
Tidak seperti Internet satelit saat ini, perangkat ini akan berada di orbit yang jauh lebih rendah dan menawarkan kecepatan yang jauh lebih cepat tanpa pembatasan data yang digunakan sistem satelit saat ini.
Pertanyaannya, kapan pengguna bisa mendapatkan internet kecepatan tinggi baru SpaceX. Menurut laporan Business Insider, SpaceX berencana untuk mulai menjual internet berkecepatan tinggi pada akhir 2019 atau awal 2020.
SpaceX berencana untuk memiliki jaringan penuh di seluruh dunia yang berjalan pada tahun 2027 tetapi bagian dari jaringan itu akan dijalankan dalam tahun berikutnya.
Tujuannya adalah bahwa sistem baru ini akan menawarkan Internet berkecepatan tinggi yang kuat, terutama di negara-negara berkembang dan daerah pedesaan di negara maju seperti Amerika Serikat.
SpaceX telah meluncurkan beberapa satelit uji untuk membuktikan sistemnya bekerja. Sekarang mereka memiliki izin untuk maju dengan peluncuran lebih besar dari 4.425 satelit.
Sistem ini juga berjanji untuk membantu upaya bantuan yang saat ini menghabiskan ratusan dolar per hari untuk Internet 5 Mbps. Dengan sistem ini, pekerja bantuan dapat mengakses Internet berkecepatan tinggi bahkan di daerah yang dilanda bencana besar.
CORD CUTTERS NEWS | EXPRESS | BUSINESS INSIDER