TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan telah menemukan fosil jamur yang diperkirakan berasal dari satu miliar tahun lalu. Penemuan ini bisa membentuk kembali pemahaman tentang bagaimana kehidupan di darat berevolusi.
Baca: Ilmuwan Temukan Fosil Kerabat T-rex Setinggi Rusa
Corentin Loron, seorang mahasiswa PhD dari University of Liege, Belgia, dan rekannya memeriksa mikrofosil untuk menentukan komposisi kimia sel. Dia menemukan keberadaan chiti, zat berserat yang terbentuk di dinding sel jamur dan meneliti usia batu tempat fosil ditemukan dengan perbandingan unsur-unsur radioaktifnya.
Mereka menyimpulkan bahwa mikrofosil berusia antara 900 juta dan satu miliar tahun. "Temuan itu penting karena di pohon kehidupan, jamur adalah bagian dari kelompok organisme yang sama, dikenal sebagai Eukaryotes sebagai tanaman dan hewan," ujar Loron kepada AFP, seperti dikutip laman Phsy, Rabu, 22 Mei 2019.
Selama beberapa dekade, jamur yang paling awal diketahui, organisme seperti jamur dan ragi diperkirakan telah muncul di bumi sekitar setengah miliar tahun yang lalu. Namun, spesimen fosil baru-baru ini digali di Kanada dan dianalisis menggunakan teknologi penanggalan terbaru tampaknya mendorong kembali penelitian tentang jamur sebagai kehidupan paling awal di darat.
"Ini berarti bahwa jika jamur sudah ada sekitar 900 ribu sampai 1 miliar tahun yang lalu, maka seharusnya hewan juga," kata Loron. "Ini membentuk kembali visi kita tentang dunia karena kelompok-kelompok itu masih ada sampai sekarang. Karena itu, masa lalu yang jauh ini, walaupun sangat berbeda dari hari ini, mungkin jauh lebih modern daripada yang kita duga."
Bumi sendiri diperkirakan berumur 4,5 miliar tahun. Jamur tetap menjadi salah satu organisme paling melimpah di planet ini dan merupakan penyumbang terbesar ketiga untuk biomassa global setelah tanaman dan bakteri. Ini enam kali lebih berat dari massa semua hewan termasuk manusia. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature.
PHSY | AFP | NATURE