Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bandara Ngurah Rai Gagalkan Penyelundupan Bayi Berang-Berang Lucu

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali memberi perawatan terhadap seekor anak berang-berang (Lutra Lutra) yang disita dari upaya penyelundupan, di Kantor BKSDA Bali, Denpasar, Jumat (24/5/2019). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali memberi perawatan terhadap seekor anak berang-berang (Lutra Lutra) yang disita dari upaya penyelundupan, di Kantor BKSDA Bali, Denpasar, Jumat (24/5/2019). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Setelah berhasil menggagalkan upaya penyelundupan satwa anak orangutan pada bulan Maret 2019, petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kembali berhasil menggagalkan upaya calon penumpang yang akan membawa 4 bayi berang-berang keluar dari Indonesia.

Baca juga: Selain Komodo, Ini Satwa Dilindungi yang Sering Diperdagangkan

"Pada Kamis malam, 23 Mei 2019, berkat kejelian dari petugas Aviation Security, upaya penyelundupan bayi berang-berang di dalam koper seorang calon penumpang berhasil kami gagalkan," ujar General Manager PT Angkasa Pura I  Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Haruman Sulaksono, di Mangupura, Jumat, 24 Mei 2019.

Kejadian tersebut bermula saat seorang calon penumpang berpaspor Rusia berinisial RT hendak terbang meninggalkan Indonesia menggunakan maskapai Korean Air nomor penerbangan KE 634 sedang melalui prosedur pemeriksaan mesin x-ray scanner di Terminal Keberangkatan Internasional.

Petugas Aviation Security yang mencurigai isi koper yang tampil di layar mesin pemindai kemudian melakukan pemeriksaan secara manual terhadap koper tersebut.

Petugas berhasil menemukan empat ekor bayi berang-berang yang disembunyikan di dalam koper milik calon penumpang itu.

Haruman Sulaksono mengatakan, setelah menemukan binatang dilindungi itu, petugas Aviation Security berkoordinasi dengan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan tindak lanjut terhadap temuan binatang tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan, BKSDA menyatakan bahwa berang-berang diklasifikasikan sebagai binatang yang dilindungi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petugas Aviation Security beserta petugas BKSDA kemudian membawa calon penumpang tersebut ke Kantor Balai Karantina dan setelah kembali dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap koper bawaan calon penumpang, petugas kembali menemukan 10 ekor kalajengking berbisa yang disimpan di dalam kotak anyaman berwarna biru.

“Dalam tiga bulan terakhir ini, kami sudah berhasil menggagalkan beberapa upaya calon penumpang untuk menyelundupkan barang-barang contraband baik itu binatang dilindungi maupun peluru aktif,” katanya.

Sebelumnya, pada pertengahan bulan Maret lalu, petugas Aviation Security berhasil mencegah seorang calon penumpang berkewarganegaraan Rusia menyelundupkan seekor bayi orangutan keluar dari Indonesia.

Beberapa hari kemudian, seorang calon penumpang berpaspor Meksiko juga ditemukan membawa 10 butir peluru aktif di dalam koper yang dibawanya. Selanjutnya, di akhir bulan Maret lalu, seorang penumpang rute internasional asal Amerika Serikat ditemukan membawa puluhan butir peluru aktif dan magasin saat hendak berangkat meninggalkan Bali.

“Kami secara konsisten menjalankan prosedur keamanan yang telah ditetapkan. Selain untuk menjamin keamanan penerbangan, implementasi prosedur ini juga ditujukan untuk mencegah penyelundupan barang-barang contraband maupun dangerous goods,” ujar Haruman.

Berita lain tentang penyelundupan satwa dilindungi termasuk berang-berang, bisa Anda ikuti di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

11 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.


Jokowi Teken Pemecatan Arya Wedakarna sebagai Anggota DPD Bali, Apa Kasusnya? Begini Perlawanannya

47 hari lalu

Arya Wedakarna. Instagram
Jokowi Teken Pemecatan Arya Wedakarna sebagai Anggota DPD Bali, Apa Kasusnya? Begini Perlawanannya

Anggota DPD Bali Arya Wedakarna resmi dipecat Presiden Jokowi. Apa musababnya dan bagaimana perlawanannya?


Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

50 hari lalu

Petugas gabungan mengevakuasi seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan sejumlah upaya mencegah konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Lampung.


Kasus Harimau Mati, Organisasi Satwa Rekomendasikan Pemindahan Hewan dari Medan Zoo ke Suaka Alam

19 Februari 2024

Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) berada di dalam kandangnya di Medan Zoo, Sumatera Utara, Kamis 18 Januari 2024. Kebun binatang yang dibangun tahun 1952 dan memiliki luas 30 hektare tersebut kini kondisinya terbengkalai, bahkan dalam dua bulan terakhir tiga ekor harimau mati serta beberapa satwa ditemukan sakit dan tidak terurus. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Kasus Harimau Mati, Organisasi Satwa Rekomendasikan Pemindahan Hewan dari Medan Zoo ke Suaka Alam

PETA Asia, organisasi global bidang satwa, menyarankan pemindahan hewan penghuni Medan Zoo ke alam bebas.


Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

17 Februari 2024

Petugas karantina wilayah kerja Bakauheni memeriksa ribuan ekor burung tanpa dokumen yang hendak diselundupkan pada Kamis, 15 Februari 2024. (ANTARA/HO/Karantina Bakauheni)
Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

Petugas karantina memperoleh informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyelundupan satwa jenis burung ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni.


Arya Wedakarna Dipecat dari DPD karena Dugaan Diskriminasi, Pernah Tolak Ustad Abdul Somad, Ini Profilnya

3 Februari 2024

Arya Wedakarna. Instagram
Arya Wedakarna Dipecat dari DPD karena Dugaan Diskriminasi, Pernah Tolak Ustad Abdul Somad, Ini Profilnya

Badan Kehormatan DPD RI resmi memecat Arya Wedakarna karena dugaan diskriminasi. Ini profil dan beberapa kontroversinya.


7 Hal yang Dilarang saat Safari ke Hutan untuk Melihat Satwa Liar

26 Januari 2024

Potret anak badak Sumatera berjenis kelamin jantan yang lahir pada Sabtu, 25 November 2023. Anak badak Sumatera itu lahir dari induk bernama Delilah di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK), Lampung. Dok KLHK
7 Hal yang Dilarang saat Safari ke Hutan untuk Melihat Satwa Liar

Safari hutan untuk bertemu dengan satwa liar perlu kehati-hatian dan tanggung jawab tinggi supaya tidak merugikan individu atau satwa yang ada.


Faunaland Ancol: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Wahana

19 Januari 2024

Faunaland Ancol bisa jadi pilihan untuk liburan akhir pekan bersama keluarga. Ada banyak satwa unik dan langka dari Indonesia Timur dan wilayah lain. Foto: Ancol.com
Faunaland Ancol: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Wahana

Faunaland Ancol bisa jadi pilihan untuk liburan akhir pekan bersama keluarga. Ada banyak satwa unik dan langka dari Indonesia Timur dan wilayah lain.


Tak Hanya di Medan, Satwa Mati di Kebun Binatang Pernah Terjadi di Bandung

18 Januari 2024

Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang sakit parah berada di dalam kandang yang terbengkalai di Medan Zoo, Medan, Sumatera Utara, Senin, 15 Januari 2024. Kebun binatang dengan luas 30 hektare tersebut kini kondisinya terbengkalai dan tidak terawat. ANTARA/Yudi
Tak Hanya di Medan, Satwa Mati di Kebun Binatang Pernah Terjadi di Bandung

Satwa yang mati di Medan Zoo kali ini adalah harimau, tercatat sebanyak tiga harimau mati dalam dua bulan terakhir di kebun binatang itu.


Dilaporkan MUI Bali untuk Kasus Dugaan Ujaran Kebencian, Siapa Sebenarnya Arya Wedakarna?

14 Januari 2024

Arya Wedakarna. Instagram
Dilaporkan MUI Bali untuk Kasus Dugaan Ujaran Kebencian, Siapa Sebenarnya Arya Wedakarna?

Peraih rekor MURI sebagai doktor dan rektor termuda, Arya Wedakarna belakangan dituntut MUI Bali karena dugaan kasus SARA. Berikut profilnya.