TEMPO.CO, Bandung - Universitas Padjadjaran (Unpad) mengambil tiga pilihan penerimaan mahasiswa baru pada 2019. Selain seleksi nasional dan seleksi bersama, kampus di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat itu membuka jalur seleksi mandiri.
“Seleksi mandiri harus dijalankan dengan proses seleksi yang mutunya sama dengan SBMPTN,” kata Rina Indiastuti pelaksana teknis Rektor Unpad di Bandung, 24 Mei 2019.
Baca: Yoghurt Ubi Ungu Mahasiswa Unpad Juara Kompetisi Teknologi Pangan
Baca: 1500-an Mahasiswa Baru Unpad Mulai Mendaftar
Menurutnya, mutu seleksi mandiri tidak boleh lebih rendah karena Unpad harus menjaga hasil mutu lulusan SNMPTN, SBMPTN. Ketiga ragam tes itu harus terstandar sama. “Paling tidak UTBK itu pasti dipakai nilainya (untuk seleksi mandiri),” ujarnya. UTBK yaitu ujian tulis berbasis komputer untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Rina mengatakan seleksi mandiri Unpad boleh diikuti lulusan tiga tahun sebelumnya. Instrumen tes seperti UTBK akan dipakai untuk seleksi mandiri. “Ditambah dengan seleksi bahasa. Standar proses seleksinya harus sama,” ujar Rina.
Unpad tahun ini membuka seleksi penerimaan mahasiswa baru tingkat sarjana reguler melalui jalur mandiri atau jalur Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP). Sebelumnya, SMUP hanya dibuka untuk seleksi program Sarjana Terapan, Sarjana Program Studi di Luar Kampus Utama, dan Pascasarjana.
Tidak semua program studi Sarjana di Unpad membuka pendaftaran untuk jalur mandiri. Jalur mandiri akan dibuka terutama bagi program studi yang membutuhkan ujian tambahan di luar hasil UTBK.
Beberapa program studi di Unpad telah menyiapkan materi ujian tambahan. Ada yang bentuknya wawancara, tes TOEFL, portofolio, tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), dan tes praktikum.
Secara keseluruhan, presentasi alokasi daya tampung Sarjana reguler di Unpad, yaitu minimal 25 persen untuk SNMPTN, 50 persen untuk SBMPTN, dan 25 persen untuk jalur mandiri. Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Unpad tidak akan mengalami kenaikan.
ANWAR SISWADI