TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang tertangkap tangan menjadi joki tes Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya. Mereka disebut-sebut mahasiswa UGM dan ITB, serta satu lulusan SMA di Kediri.
Baca juga: Mahasiswa ITB Disebut Jadi Joki Tes UMS, Ini Kata Wakil Rektor
Universitas Gadjah Mada mengkonfirmasi, dari dua nama yang disebut sebagai mahasiswa UGM, hanya satu nama yang datanya sama dengan data mahasiswa UGM yakni RD.
"Dari dua nama (mahasiswa UGM) yang diduga melakukan perjokian, hanya satu nama yang datanya sama dengan data mahasiswa UGM," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM) Iva Aryani di Yogyakarta, Rabu, 22 Mei 2019.
Mengenai kasus itu, menurut Iva, hingga saat ini tim etik fakultas di UGM masih melakukan pendalaman berkoordinasi dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya. "Kasus itu sedang didalami oleh tim etik fakultas," kata dia.
Namun UGM menegaskan siap memberikan sanksi bagi mahasiswanya apabila terbukti terlibat kasus perjokian dalam ujian masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) pada Selasa, 21 Mei 2019.
"Pada prinsipnya UGM akan memberikan sanksi tegas kepada seluruh civitas akademika UGM yang terbukti melakukan tindak pelanggaran kesusilaan," kata Iva Aryani.
Sebelumnya, empat joki tes ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) diamankan aparat kepolisian.
Keempat orang itu berinisial RD (18) dan Inam (19) yang disebut merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), BA (22) yang disebut mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), serta MM (17) lulusan salah satu SMA negeri di Kediri.
Wakil Rektor ITB Bidang Alumni dan Komunikasi Miming Miharja, Ahad, 26 Mei 2019, mengakui telah mendengar kabar ada mahasiswa ITB yang diduga menjadi joki di UMS.
Namun ITB masih menunggu kejelasan kabar tersebut. “Kalau sudah terkonfirmasi kami proses di internal ITB,” ujar