Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara dengan Spesies Paling Terancam Punah, Indonesia Kedua

image-gnews
Anggota Polisi Hutan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengidentifikasi bangkai Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang ditemukan di Blok Citadahan, Ujungjya, Pandeglang, Banten pada Kamis, 21 Maret 2019. Bangkai badak tersebut saat ini diteliti tim ahli TNUK untuk mencari penyebab kematian. ANTARA/HO-TNUK/Anggodo
Anggota Polisi Hutan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengidentifikasi bangkai Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang ditemukan di Blok Citadahan, Ujungjya, Pandeglang, Banten pada Kamis, 21 Maret 2019. Bangkai badak tersebut saat ini diteliti tim ahli TNUK untuk mencari penyebab kematian. ANTARA/HO-TNUK/Anggodo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berada di peringkat kedua daftar negara dengan ancaman kepunahan spesies satwa dan tanaman terbesar di dunia. Daftar merah International Union for Conservation of Nature (ICUN) telah menjadi sumber informasi penting di dunia mengenai status konservasi global spesies hewan, jamur dan tumbuhan sejak 1964. 

Saat ini daftar 27.000 spesies sangat langka memiliki risiko kepunahan, yang merupakan 27 persen dari semua spesies yang saat ini dikenal, demikian dilansir Forbes, Ahad, 26 Mei 2019.
.
Artinya seperempat dari semua spesies terancam punah. Menurut ICUN yang terancam punah adalah 40 persen dari semua amfibi, diikuti oleh 34 persen konifer (tumbuhan berbiji terbuka), 33 persen terumbu karang, 31 persen hiu dan pari, 27 persen krustasea (udang), 25 persen mamalia dan 14 persen burung.

Indikator kritisnya keanekaragaman hayati dunia dirinci oleh Alpha Travel Insurance untuk menetapkan negara-negara dengan jumlah spesies terancam punah tertinggi. Serta negara-negara dengan kebanyakan amfibi, burung, ikan, mamalia dan reptil yang berisiko punah.

Berada di tempat teratas adalah Meksiko dengan 665 spesies yang terancam punah, termasuk 71 spesies burung, 96 mamalia, 98 reptil, 181 ikan, dan 219 amfibi. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh program deforestasi besar-besaran yang telah dilakukan Meksiko (memiliki tingkat deforestasi tertinggi di dunia) untuk akomodasi lahan pertanian.

Diperkirakan Meksiko perlu menggandakan produksi makanannya pada 2050 untuk mengimbangi populasi yang berkembang.

Posisi kedua adalah Indonesia dengan 583 spesies terancam punah. Indonesia memiliki jumlah mamalia terancam punah tertinggi dengan 191 spesies dan jumlah burung terancam punah tertinggi kedua dengan 160 jenis.

Indonesia menempati hanya 1 persen dari daratan dunia, tapi memiliki 12 persen dari spesies mamalia dan 17 persen dari spesies burung. 

Daftar 10 Negara dengan Jumlah Spesies Paling Terancam

1. Meksiko (666)

2. Indonesia (583)

3. Madagaskar (553)

4. India (542)

5. Kolombia (540)

6. Amerika Serikat (475)

7. Ekuador (436)

8. Cina (435)

9. Brazil (413)

10. Peru (385)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asia adalah rumah bagi spesies yang paling terancam punah, dengan 3.330 berisiko di 10 negara.

Amerika Serikat juga muncul dalam sepuluh besar, menempati posisi keenam. Meskipun program konservasi satwa liar yang kuat, masih ada 475 spesies dalam daftar yang terancam punah. Hal ini terutama disebabkan oleh jumlah ikan yang terancam punah,  251 spesies, paling banyak di dunia.

AS memiliki panen perikanan terbesar kelima di dunia dengan lebih dari lima juta ikan setiap tahunnya. Negeri Paman Sam itu juga merupakan eksportir ikan dan makanan laut terbesar keempat di dunia, yang mengirimkan lebih dari US$ 5 miliar setahun.

Berita lain tentang satwa terancam punah dan upaya konservasi bisa Anda baca di Tempo.co

FORBES | ICUN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

1 hari lalu

Wisatawan berjalan di kawasan Balai Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin, 21 Agustus 2023. Pemprov Kalimantan Utara mempromosikan sektor wisata unggulan yang salah satunya wisata hutan konservasi mangrove dan bekantan di Tarakan dalam Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Bangga Berwisata Indonesia (BBWI). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.


Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

1 hari lalu

Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan resmi masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark. Status itu ditetapkan berdasarkan keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023. Shutterstock
Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.


Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

11 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.


Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

18 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

Dengan konsep kota hutan, ada peluang untuk mengembalikan kejayaan biodiversitas di kawasan IKN.


KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

19 hari lalu

KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) terus mendorong tercapainya target 30 persen perluasan kawasan konservasi di tahun 2045.


Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

23 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.


Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

24 hari lalu

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) beraktivitas di kandangnya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 3 Juni 2020. Kredit: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.


Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

42 hari lalu

Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Penyu Aroen Meubanja di Panga, Kabupaten Aceh Jaya.
Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

Menteri KKP menyoroti laut di Teluk Cenderawasih, habitat penyu hijau yang populasinya kini mengalami penurunan drastis.


Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

50 hari lalu

Petugas gabungan mengevakuasi seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan sejumlah upaya mencegah konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Lampung.


Kasus Harimau Mati, Organisasi Satwa Rekomendasikan Pemindahan Hewan dari Medan Zoo ke Suaka Alam

59 hari lalu

Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) berada di dalam kandangnya di Medan Zoo, Sumatera Utara, Kamis 18 Januari 2024. Kebun binatang yang dibangun tahun 1952 dan memiliki luas 30 hektare tersebut kini kondisinya terbengkalai, bahkan dalam dua bulan terakhir tiga ekor harimau mati serta beberapa satwa ditemukan sakit dan tidak terurus. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Kasus Harimau Mati, Organisasi Satwa Rekomendasikan Pemindahan Hewan dari Medan Zoo ke Suaka Alam

PETA Asia, organisasi global bidang satwa, menyarankan pemindahan hewan penghuni Medan Zoo ke alam bebas.