TEMPO.CO, Jakarta - Satelit internet perusahaan milik Elon Musk, SpaceX, dilaporkan bisa menjadi masalah bagi para astronom. Jonathan McDowell dari Harvard-Smithsonian Center telah mengamati bahwa satelit itu cukup terang, dan dapat mempersulit pandangan manusia pada langit malam.
Baca: Siapkan Internet Cepat, SpaceX Akan Luncurkan 4.425 Satelit
SpaceX berencana meluncurkan sekitar 12.000 satelit. Jumlah tersebut akan tiga kali lipat jumlah satelit yang mengorbit dan memaksa operator teleskop untuk memperhitungkan benda-benda tersebut, demikian dilaporkan laman Engadget, Selasa, 28 Mei 2019.
Masalahnya tidak seburuk yang ditakutkan pada awalnya, ketika satelit belum selesai mengarahkan panel surya mereka dan akan sangat terang. Benda itu hanya dimaksudkan untuk bertahan lima tahun di orbit sebelum turun ke kematian berapi-api di atmosfer, dalam hal itu mungkin hanya menjadi masalah sementara.
"Konstelasi Starlink tidak akan terlihat oleh siapa pun kecuali mereka keluar duntuk melihat," ujar Elon Musk, seperti dikutip CNET. Dia sadar akan potensi jebakan dan bersumpah untuk melakukan sesuatu tentang hal itu.
SpaceX akan memastikan bahwa Starlink tidak memiliki efek material pada astronomi, menurut Musk. Dia telah meminta tim untuk mengurangi albedo (reflektifitas) satelit ke depan. Dia bahkan menerima gagasan pemasangan teleskop pada tubuh Starlink untuk memberikan pandangan yang lebih jelas tentang ruang.
Meskipun gerakannya tidak akan sepenuhnya meringankan pikiran pengamat langit, SpaceX setidaknya menyadari dampak potensial di era di mana orbit yang padat dan puing-puing ruang adalah masalah yang sangat nyata.
ENGADGET | CNET