Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Kemungkinan Penjelajah di Mars Hasilkan Oksigen Sendiri

image-gnews
Rancangan bangunan di Mars untuk astronot pertama di Planet Merah itu. Ini  karya salah satu pemenang Tantangan Habitat Mars 3D. (NASA)
Rancangan bangunan di Mars untuk astronot pertama di Planet Merah itu. Ini karya salah satu pemenang Tantangan Habitat Mars 3D. (NASA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan menemukan cara baru bagi penjelajah Mars masa depan menghasilkan oksigen sendiri. Penemuan baru ini dapat menciptakan udara untuk bernapas, sehingga tidak perlu mengangkut oksigen jauh-jauh dari Bumi.

Baca juga: Penemuan Es di Mars Membuka Jendela Sejarah Planet Merah

Laman Space, Selasa, 8 Mei 2019, menyatakan bahwa sebuah tim peneliti dari California Institute of Technology (Caltech) di Pasadena menemukan reaksi penghasil oksigen baru ini dengan mempelajari komet. Sebagian besar dunia es kecil berasal dari daerah yang jauh dari tata surya yang dikenal sebagai Oort Cloud, jauh di luar orbit Neptunus.

Jika orbit komet mendekat ke Matahari, panas mulai mendorong es komet ke luar angkasa. Reaksi ini menghasilkan ekor panjang yang dapat merentang hingga ribuan mil. Cara tersebut menjelaskan bagaimana komet menghasilkan oksigen molekuler, dua atom oksigen yang bersatu membentuk udara untuk bernapas.

Salah satu metode yang sudah dikenal adalah melalui energi kinetik. Komet sublimasi adalah lingkungan yang sibuk, di mana angin Matahari (aliran konstan partikel yang berasal dari Matahari) dapat mendorong molekul air mengambang ke permukaan komet dengan kecepatan tinggi.

Jika ada senyawa yang mengandung oksigen di permukaan, molekul-molekul air yang merawat dapat merobek atom oksigen dan menghasilkan oksigen molekuler. Tim menemukan oksigen molekuler juga dapat diproduksi melalui reaksi karbon dioksida yang mengandung atom karbon tunggal dan dua atom oksigen.

Peneliti Caltech Yunxi Yao dan profesor teknik kimia Caltech saat ini, Konstantinos Giapis mensimulasikan reaksi ini dengan menabrakkan karbon dioksida menjadi foil emas. Karena foil emas tidak dapat dioksidasi, dengan sendirinya foil emas tidak bisa menghasilkan oksigen molekul apa pun.

Namun, ketika karbon dioksida masuk ke dalam foil dengan kecepatan tinggi, permukaan emas memancarkan oksigen molekuler. "Ini berarti bahwa kedua atom oksigen berasal dari molekul CO2 yang sama, secara efektif membelahnya dengan cara yang luar biasa," kata Caltech dalam sebuah pernyataan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk lebih memahami bagaimana karbon dioksida dapat terurai menjadi oksigen molekuler, profesor kimia Caltech Tom Miller dan Philip Shushkov menciptakan simulasi komputer. Salah satu tantangan dalam memodelkan reaksi adalah bahwa molekul yang bereaksi sangat kuat, artinya mereka bergetar dan berputar dengan cara yang kompleks.

"Secara umum, molekul tereksitasi dapat menyebabkan kimia yang tidak biasa, jadi kami mulai dengan itu," kata Miller. "Tapi, yang mengejutkan kami, keadaan tereksitasi tidak menciptakan oksigen molekuler. Sebaliknya, molekul tersebut terurai menjadi produk lain."

Sebaliknya, para ilmuwan menemukan bahwa molekul karbon dioksida yang sangat bengkok - molekul dengan geometri yang tidak biasa - dapat dibuat tanpa menarik karbon dioksida. Ini pada gilirannya akan menghasilkan oksigen. Penelitian itu dditerbitkan pekan lalu di jurnal Nature Communications.

Berita lain tentang Planet Mars dan penelitian luar angkasa lain bisa Anda simak di Tempo.co

SPACE.COM | NATURE COMMUNICATION

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

35 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.


Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

28 Januari 2024

Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)
Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

Dari misi awal terbang lima kali selama 30 hari, Ingenuity telah terbang 72 kali dan berumur hampir tiga tahun di Mars.


NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

26 Januari 2024

Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)
NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

NASA menghentikan operasional helikopter robot Mars Ingenuity, kendaraan pertama yang terbang di planet lain, setelah terbang puluhan kali 3 tahun ini


SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

17 November 2023

Roket SpaceX Falcon Heavy lepas landas membawa pesawat ruang angkasa NASA untuk menyelidiki asteroid Psyche dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 13 Oktober 2023. REUTERS/Joe Skipper
SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

SpaceX menunda uji penerbangan Starship sehari karena penggantian perangkat keras.


Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

1 November 2023

Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

Penghasil oksigen utama di bumi bukanlah tumbuhan, melainkan mikroorganisme yang ada dalam ekosistem laut yang disebut fitoplankton.


Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

19 Oktober 2023

Sebuah delta sungai kuno yang difoto oleh penjelajah Mars Perseverance NASA NASA/JPL-Caltech/ASU
Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

Para ilmuwan terkejut dengan sumber gempa terbesar yang terdeteksi di Mars.


Taufiq Ismail Buat Lirik Lagu Hymne dan Mars Mahkamah Konstitusi, Begini Kata-katanya

16 Oktober 2023

Gedung Mahkamah Konstitusi. ANTARA
Taufiq Ismail Buat Lirik Lagu Hymne dan Mars Mahkamah Konstitusi, Begini Kata-katanya

Mahkamah Konstitusi atau MK memiliki lagu hymne dan mars. Lirik kedua lagu itu dibuat oleh sastrawan taufiq Ismail, begini bunyinya.


Indonesia Masuk Era Pasar Karbon, Ini 10 Tanaman yang Dapat Menyerap Karbon dengan Baik

28 September 2023

Anak-anak sekolah dasar Ambulu bersiap untuk menanam pohon mangrove dalam rangka penanaman mangrove untuk Indonesia di Kawasan Pesisir Desa Ambulu Kab. Cirebon 12 November 2022. Jurnalis Mancing Indonesia (JMI) bersama anak-anak sekolah SD Ambulu dan Nelayan melakukan gerakan tanam pohon mangrove dikawasan pesisir pantai Ambulu Cirebon untuk mencegah abrasi pantai dengan tema Mangrove untuk Indonesia. Dalam kegiatan ini JMI menyalurkan bantuan sosial yang disumbangkan oleh perusahaan-perusahaan yang peduli lingkungan. Tempo/Amston Probel
Indonesia Masuk Era Pasar Karbon, Ini 10 Tanaman yang Dapat Menyerap Karbon dengan Baik

Indonesia memasuki era pasar karbon, Inilah beberapa tanaman penghasil oksigen dan penyerap karbon yang baik di sekitar rumah Anda.


Tips Pelihara Ikan Koi, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

12 September 2023

Pedagang menjajakan ikan hias jenis koi di Pasar Jatinegara, Jakarta, 30 Juli 2015. Indonesia mendapatkan kembali fasilitas Generalized System of Preference (GSP) untuk ekspor ikan ke Amerika Serikat. Salah satu produk ikan yang mendapat GSP adalah ikan hias, yang mendapatkan penurunan tarif bea masuk sebesar 0,5 persen sampai 15 persen. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Tips Pelihara Ikan Koi, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Mau memelihara ikan koi? Perhatikan langkah-langkah berikut.


Diagnosis dan Cara Penanganan Asfiksia, Kondisi Tubuh Kekurangan Oksigen

9 September 2023

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Diagnosis dan Cara Penanganan Asfiksia, Kondisi Tubuh Kekurangan Oksigen

Asfiksia adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen sehingga dapat memengaruhi cara bernapas.