TEMPO.CO, Bandung - Idul Fitri di Arab Saudi jatuh pada Selasa, 4 Juni 2019, sedangkan Pemerintah Indonesia menetapkan Lebaran 2019 pada Rabu, 5 Juni. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin mengungkap beberapa alasan dan faktor penyebabnya.
Baca juga: Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Hari Selasa Ini
Menurut Djamaluddin, wujud bulan di Arab Saudi dilaporkan telah terlihat saat magrib, Senin, 3 Juni 2019. Karena itu lantas ditetapkan 1 Syawal jatuh pada 4 Juni 2019.
Pada proses pengamatan (rukyat) di Saudi itu, kata Djamaluddin, posisi bulan sebenarnya secara astronomi terlalu rendah. “Hilal terlalu tipis untuk mengalahkan cahaya senja,” ujar Profesor Riset Astronomi-Astrofisika itu kepada Tempo, Selasa, 4 Juni 2019.
Namun begitu, kabarnya ada saksi yang menyatakan melihat hilal. Di Arab Saudi, kata Djamaluddin, kesaksian tidak diuji dengan data astronomi, tetapi langsung diterima. “Maka ditetapkan 1 Syawal pada 4 Juni,” katanya.
Setelah Arab Saudi mengumumkannya, beberapa negara tetangga dan komunitas muslim di Eropa mengikutinya. Sementara di Indonesia kondisinya berbeda.
Astronom peneliti di Observatorium Bosscha Moedji Raharto lewat tulisan di laman Langitselatan.com mengatakan perhitungan astronomi menunjukkan bahwa ijtimak akhir Ramadan 1440 H bertepatan dengan hari Senin 3 Juni 2019, jam 17:02 WIB.
Tinggi bulan saat sunset atau matahari tenggelam di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, yaitu -0,4 derajat atau masih di bawah ufuk, sudut elongasi 2,52 derajat, dan umur bulan 0,72 jam. Tanggal 3 Juni merupakan 29 Ramadan 1440 H, dan merupakan jadual sidang itsbat awal Syawal 1440 H.
Posisi hilal 3 Juni, kata Moedji, berada di bawah kriteria. “Jadi hilal baru bisa diamati pada tanggal 4 Juni 2019, setelah maghrib,” kata pengajar di program studi Astronomi ITB itu. Maka 1 Syawal 1440 H di Indonesia akan jatuh pada Rabu 5 Juni 2019.
Berita lain tentang perayaan Idul Fitri, bisa Anda simak di Tempo.co.
